Elsa pov
Saat kami semua akan berangkat, Ina memukul Adzima sampai Adzima kehilangan kesadarannya, sebenarnya ini juga rencana kami supaya mereka berdua bisa selamat. Kami lalu menidurkan Adzima di sebelahnya Fadli, lalu kami pergi untuk melawan Zalgo. Kali ini luka di mata kirinya Zalgo masih belum sembuh, kami harus berterima kasih pada Fadli untuk itu.
Zalgo:"berani sekali kalian kembali, kali ini aku tidak akan membiarkan kalian pergi hidup hidup"
Fian:"kami juga tidak berniat untuk pergi"
Fian dan Tetron langsung berada di belakang Zalgo, dan mereka menyerangnya. Aku dan teman teman yang lain juga langsung membantu mereka berdua.Adzima pov
Saat aku membuka mataku, aku melihat Fadli terbaring di sebelahku, dia juga membuka matanya dan melihatku. Kami berdua terkejut, dan saling menjauh dari satu sama lain.
Fadi:"apa.......... apa yang terjadi? Kenapa kamu tidur denganku?"
Adzima:"aku tidak tau"
Tapi kemudian aku mengingat apa yang terjadi, dan aku menjelaskan apa yang terjadi kepada Fadli.
Fadli:"jadi yang lainya pergi untuk melawan Zalgo tanpa kita?"
Adzima:"tidak kusangka mereka akan melakukan itu"
Fadli:"kita harus segera membantu mereka"
Fadli bersiap untuk pergi, tapi aku memegang bajunya untuk menghentikannya.Adzima:"Fadli, tunggu"
Adzima:"sebelum kita pergi, aku ingin kamu menjelaskan bagaimana kamu masih hidup, dan kenapa kamu tidak memberitau kami"
Fadli terdiam dan berpikir sejenak lalu dia menghembuskan nafas.
Fadli:"aku akan memberitaumu, tapi aku tidak yakin kamu akan mempercayaiku"
Aku diam saja sebagai tanda supaya dia melanjutkan.
Fadli:"aku kehilangan ingatanku"
Adzima:"ha?"
Fadli:"saat aku bangun, aku sudah berada di markas ini, aku tidak tau apa yang terjadi, ataupun bagaimana aku bisa berada disini, itu tepat sebelum kita bertemu di Itali"
Fadli:"sembari kita mengumpulkan teman teman yang lain, ingatanku mulai kembali sedikit demi sedikit, kamu pasti menyadari perubahan sifatku bukan"Aku mengangguk, dan dia melanjutkan ceritanya.
Fadli:"lalu, pada saat kita akan pergi melawab Zalgo, aku mendapatkan ingatan yang sebenarnya tidak ingin aku ingat"
Adzima:"jadi itu alasan kamu menangis"
Fadli mengangguk dan kembali melanjutkan ceritanya.
Fadli:"meskipun begitu, aku tetap saja belum mendapatkan semua ingatanku kembali"
Fadli:"aku tidak memaksamu untuk percaya kepadaku, tetapi semua yang aku ceritakan tadi adalah kenyataan, dan aku tidak berbohong sedikitpun kepadamu"
Aku lalu tersenyum kepadanya.Adzima:"aku percaya padamu kok"
Adzima:"aku selalu percaya kepadamu, tidak peduli sebagai Fadli, ataupun Falco"
Aku kemudian langsung memeluknya dengan sangat erat.
Adzima:"dan aku sangat bersyukur karena kamu masih hidup, bahkan kamu menyelamatkanku berulang ulang kali dan mengumpulkan teman teman yang sudah lama berpisah meskipun kamu kehilangan ingatanmu"
Adzima:"aku sangat berterima kasih kepadamu untuk itu, dan aku bersumpah aku akan membalas semua kebaikanmu, aku bersumpah aku akan selalu berada disisimu dan selalu mendukungmu tidak peduli apapun yang terjadi"
Aku kemudian melepaskan pelukan itu.Adzima:"untuk sekarang ayo kita bantu teman teman yang lain"
Kamipun langsung berangkat untuk membantu yang lainnya, dan kali ini Fadli tidak membawa alat apapun selain sepasang pistol miliknya yang selalu dia bawa. Saat kami sampai, kami melihat teman teman yang lain sudah terkapar di tanah dan Zalgo mentertawakan mereka.
Zalgo:"hanya itu saja kemampuan kalian?"
Zalgo:"kalau begitu sekarang saatnya bagi kalian untuk mati"
Zalgo menembakan sesuatu berwarna hitam kearah teman teman, dan aku langsung berlari ke depan mereka untuk melindungi mereka.
Adzima:"aku tidak akan membiarkan teman temanku mati"
Aku lalu mencoba menahan serangannya Zalgo menggunakan kekuatan yang sebenarnya tidak ingin aku gunakan, yaitu kekuatan api.Saat aku menggunakan kekuatan itu, bukan api yang keluar, namun malah tubuhku yang bercahaya, aku juga merasakan ada sesuatu menempel di punggungku.
Fian:"Adzima?"
Aku berbalik untuk melihat kearah Fian dan yang lain, dan aku melihat kalau luka mereka langsung sembuh, namun mereka terlihat terkejut kearahku.
Adzima:"kenapa kalian melihatku seperti itu?"
Mereka hanya melihat ke arah punggungku, dan aku melihat kalau ada sepasang sayap putih indah yang menempel pada punggungku.
Adzima:"apa ini? Kenapa tiba tiba aku mempunyai sayap seperti ini?"
Fadli lalu datang kearah kami.
Fadli:"itu bukanlah hal yang aneh, karena kamu sebenarnya berasal dari ras dewi"Adzima:"ras dewi? Apa maksudnya aku bukan manusia?"
Fadli:"aku lupa mengatakan ini, kamu sebenarnya tidak bisa mengendalikan kekuatan api, yang kamu kendalikan itu adalah kekuatan cahaya"
Adzima:"kekuatan cahaya?"
Fadli:"lagi pula sekarang ramalan itu menjadi masuk akal"
Fian:"maksudnya?"
Fadli:"kita adalah kesatria yang di bimbing oleh cahaya"
Fadli tersenyum dan melihat kearahku.
Zalgo:"seorang dewi? Sekarang pertarungan ini menjadi semakin menarik saja"
Zalgo lalu tertawa kegirangan.Fadli:"yo Zalgo, luka itu terlihat cocok untukmu"
Zalgo:"akhirnya kau datang juga, kali ini akan kupastikan untuk membunuhmu"
Fadli:"ah, sayang sekali, tapi kami lah yang akan mengalahkanmu kali ini"
Teman teman yang lain langsung berdiri dengan gagah dibelakang kami.
Zalgo:"kau hanya besar mulut saja, coba hindari ini kalau bisa"
Tiba tiba muncul beberapa gelombang raksasa di sekeliling kami.
Fadli:"ice age"
Fadli hanya tersenyum, dan langsung membekukan semua gelombang raksasa itu.Elsa:"woah, kekuatan ini jauh lebih besar dari pada milikku"
Fadli:"maaf karena aku juga menyembunyikan ini dari kalian"
Teman teman hanya tersenyum kearah Fadli. Zalgo lalu mengeluarkan para pahlawan yang dia kendalikan untuk melawan kami.Tapi Fadli lalu mengeluarkan aura yang cukup kuat, dan tiba tiba semua pahlawan itu pingsan.
Adzima:"apa itu tadi?"
Fadli:"itu adalah aura milikku, siapapun yang tidak memiliki keteguhan hati yang kuat, akan pingsan saat menerima ledakan aura tadi"
Fadli lalu menjentikan jarinya, dan para pahlawan yang pingsanpun langsung menghilang.Fadli:"aku sudah memindahkan mereka ke tempat yang aman"
Zalgo:"sialan, tidak kusangka kau bisa sekuat ini"
Zalgo:"jadi kau hanya meremehkanku di pertarungan sebelumnya"
Fadli:"bisa di bilang begitu"
Fadli:"dan sekarang sudah saatnya untuk serius"
Fadli lalu berlari untuk menyerang Zalgo, kami juga mengikuti di belakangnya. Fadli berlari tepat kedepannya Zalgo dan bersiap memukulnya. Tapi Fadli lalu tiba tiba membungkuk di depan Zalgo, kemudian Fian dan Tetron membuat Fadli sebagai tumpuan dan menendang Zalgo. Zalgo sedikit mundur karena tendangan mereka, Fadli lalu menyentuhkan tangannya ke tanah, dan membuat pilar tanah yang melemparkan Zalgo ke atas. Di udara, Anjas dan Septian langsung menyerang Zalgo bersamaan, lalu Qori dan Riski berubah menjadi besar dan menendang Zalgo secara bersamaan. Tapi Zalgo hanya terluka sedikit, dan masih bisa berdiri dengan tegak.Zalgo:"itu saja? Lemah"
Fadli:"tenang saja, itu tadi hanya pemanasan"
Ryan lalu memunculkan sebuah peti mati besi didepannya Zalgo.
Zalgo:"hah meleset"
Fadli:"coba lihat di belakangmu"
Zalgo berputar dan di belakangnya adalah Elyas yang sudah berubah menjadi kangguru. Elyas lalu meninju Zalgo beberapa kali dan menendangnya masuk kedalam peti itu. Kemudian Ramadhan dengan cepat menutup dan menguci pintu itu. Santa kemudian menggunakan kekuatannya untuk meremukan peti itu, dan Andika melemparkan jimat jimat kertasnya untuk mengunci menyegel peti itu. Elyas kemudian berubah menjadi hydra dan menyemburkan api kearah peti itu hingga peti itu terkurung dalam sebuah tornado api, Fian menteleportasikan meteor kearah tornado itu, dan kami semua juga menyerang, dan menembakan kekuatan kami secara bersama sama kedalam tornado itu.Aku dapat merasakan kalau kekuatan milik Zalgo secara perlahan mulai melemah dan menghilang. Tapi tidak berlangsung lama, tiba tiba kekuatan milik Zalgo melesat jauh dan tornado itu langsung meledak hingga membuat kami semua terlempar. Zalgo kemudian menghancurkan peti mati besi tersebut. Kami lalu melihat Zalgo yang babak belur masih bisa berdiri dengan tegak.
Zalgo:"sudah cukup main mainnya, sekarang adalah giliranku untuk menjadi serius"
Aura kegelapan dari Zalgo semakin meningkat dan membesar.
Zalgo:"demonification"
Zalgo lalu langsung tertutupi oleh kegelapan sepenuhnya. Fadli tiba tiba memegangi dadanya, lalu jatuh kesakitan di tanah sambil berteriak.
Fadli:"AAAAAAAGGHHH"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destinies
Action"dread it, run from it, destiny still arrive" Bercerita tentang dua orang yang berusaha mengumpulkan orang orang dengan kemampuan khusus untuk menyelamatkan dunia dari iblis dan pasukannya yang telah merasuki umat manusia dengan kejahatan yang menge...