"Anak-anak bangun kalian harus sekolah" Mereka ber siap-siap untuk pergi sekolah "Morning" Ia mengecup pipi kedua orang tuanya "Morning Rain? Mana yang lain?" Rain Wijaya Aliiet Orr ia bangun lebih dulu dari yang lain "gua duluan yang sampe" Ephraim Wijaya Aliiet Orr anak kedua Diana mereka berlomba lari siapa yang sampai duluan di meja makan maka dia pemenangnya "curang lo bang" Abrisam Wijaya Aliiet Orr anak ketiga Diana "udah jangan kaya anak kecil udah pada gede juga cepetan sarapan" mereka menuruti kemauan sang Bunda tercinta "Chal,Zell sama Edzard mana?" karya Matthew yang terakhir adalah si bungsu Edzard Diana sudah tidak ingin memiliki anak lagi 6 anak cukup walaupun anak kandungnya hanya 2.
Tin..tin..tin klakson bus sekolah yang menjemput Edzard dan Grizellya "Bunda ayah kita berangkat yah Assalamualaikum" mereka menyalami satu persatu anggota keluarganya "hati-hati yah sayang" Diana mengantarkannya sampai di bus "titip yah pak" mereka melambaikan tangannya "sampai jumpa bunda" Diana membalas lambaian anaknya "kita berangkat dulu yah Bun" Rain,Ephraim, Abrisam dan Chalondra mereka satu sekolah jadi Matthew tidak memfasilitasi apapun hanya satu mobil saja Karena Diana tidak ingin memanjakan anak-anaknya biarkan mereka mandiri sejak dini.
.
.
.
.
"Kamu harus nikah secepatnya Arvin secepatnya mama gak mau tau itu" Ibunya memberikan ultimatum padanya untuk segera menikah karena neneknya terus menyuruhnya untuk segera menikahkan anak semata wayangnya yang sudah cukup dewasa"dikira gampang kali yah cari calon susah ma susah ibarat kan itu kaya cari jarum dalam tumpukan jerami" ia menendang mejanya "sialan siapa sih yang naro meja disini" ia terus memegangi kakinya yang sakit "mau cari dimana coba? Kok gua kaya gak laku yah"
.
.
.
.
Jam pelajarannya sangat membosankan bahkan beberapa kali ia menguap "Hoammm..." karena tak kuat menahan kantuknya ia pun tertidur di kelas "Rain?Rain?" gurunya terus memanggil Rain tapi ia tak merespon apapun karena sangking ngantuknya "Rainnn" kali ia bangun dengan Wajah terkejut "maaf pak saya ketiduran" Gurunya berkacak pinggang sambil menatap mematikan "berdiri di lapangan sampai jam istirahat" Rain mengikuti perintah gurunya yang di kenal paling Killer."Gara-gara ferguso nih gua jadi gini" semalam ia menonton Film di laptopnya sampai larut malam jadi ini akibatnya ia harus di hukum berdiri di bawah terik matahari .
.
.
.
.
Ia mendapat kabar bahwa neneknya masuk rumah sakit gara-gara serangan jantung "oma?oma gpp kan oma?" sang nenek hanya menggelengkan kepalanya "nenek gpp ko vin,cuma serangan jantung biasa" Apa?serangan jantung biasa?iya biasa baginya tapi bagi Arvin tidak biasa "Vin oma punya permintaan kamu mau kan turutin kemauan oma?" Arvin mengangguk saja tanpa tau permintaannya "oma mau apa dari aku?" Nenek menggenggam erat tangan cucu satu-satunya itu "kamu mau kan nikah vin?" Dengan refleks ia melepaskan genggaman tangan Neneknya "kalian pikir cari pasangan itu gampang apa?aku sering kenalin pacar-pacar eh ralat mantan-mantan aku sama kalian tapi kalian bilang BIG NO ARVIN dan apa sekarang kalian nyuruh aku nikah siapa coba yang mau nikah sama aku?" ia memilih pergi keluar untuk mencari udara segar.Rain tengah duduk di taman sambil memainkan gitar kesayangannya ( Ten2Five : YOU ).
Arvin sedang jalan-jalan di taman, ia mendengar seseorang bernyanyi di taman itu. Karena penasaran ia mencoba mencari tau siapa yang sedang bernyanyi itu "suaranya bagus banget yah" dan ternyata seorang gadis dengan pakaian sekolah SMA duduk memainkan gitarnya sambil bernyanyi lagu yang begitu bisa di bilang sangat romantis.
Seseorang bertepuk tangan saat ia selesai bernyanyi "suara yang indah" ia berusaha terlihat biasa saja "makasih" dari tadi pandangannya tidak lepas dari wajah cantik Rain.
.
.
.
.
"Ikut saya!" orang tadi menariknya untuk ikut bersamanya "kemana?" ia berusaha melepaskan diri dari laki-laki itu "jangan-jangan lo om pedofil yah" mulutnya di sentil oleh orang itu "ikut aja bawel banget sih!" ia di bawa ke sebuah rumah sakit "ngapain bawa gua ke rumah sakit?" untuk apa membawanya ke rumah sakit dia kan tidak sakit dan sekarang mereka masuk ke dalam ruangan yang di penuhi banyak tamu yang menjenguk neneknya "pa, ma, oma kenalin dia calon istri aku" mulutnya menganga membentuk huruf O.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE RAIN
Romancecerita ini kelanjutan dari ceritanya DOKTER CANTIK yah!! cuma ini sekarang anak-anaknya udah pada dewasa. . . . Rain Wijaya Alliet Orr anak angkat dari Diana Frederica Wijaya dan Matthew Alliet Orr kini ia sudah tumbuh menjadi gadis cantik yang bany...