Bagian-16

2K 93 1
                                    

Entah kenapa pikiran Arvin selalu tertuju pada chall, Apa benar ia menyukai Chalondra? " kenapa aku terus mikirin Chall yah?" ia berusaha menyingkirkan Chalondra dari pikirannya.
.
.
.
.
Untung hari ini kuliah libur jadi Chalondra bisa santai-santai bersama Rain "kita jalan-jalan yuk nak,Bibu tau kamu pasti bosen kan di rumah terus" Handphonenya berdering panggilan dari Bunda "Hallo Bun, Ada apa?"

"Chall bunda pengen ketemu Rain nak,bawa ke rumah yah sayang?"

"Yaudah aku kesana Bun"

Chalondra pergi diantar oleh supirnya
.
.
.
.
Arvin begitu sibuk dengan pekerjaannya hingga melupakan makan siangnya bahkan ia lupa harus menghubungi Chalondra agar tidak lupa memberi makan putrinya itu. Seseorang mengetuk pintu ruangannya "masuk" masuklah sekertaris Arvin dengan sebuah bungkusan "maaf pak,tadi ada yang mengirim makanan untuk anda" Arvin mengambil bungkusannya "dari siapa?"

"Ibu Chalondra pak,supir bapak yang mengantarnya"

"Kamu boleh kembali"

Ia membuka bekal yang di buatkan Chalondra untuk dirinya.
.
.
.
.
Chalondra baru saja sampai di rumah Bundanya "Assalamualaikum bunda" Diana membukakan pintu rumahnya untuk Chalondra "Waalaikumsalam" saat melihat Rain yang berada di gendongan Chall ia langsung mengambilnya dan menghujaninya dengan kecupan.

"Ayok masuk sayang"

Mereka masuk dan berkumpul di ruang tamu yang kebetulan hari ini mereka semua ada di rumah jadi mereka bisa berkempul.
.
.
.
.
10 tahun kemudian. Tepat hati ini adalah ua ulang tahun Rain yang bertepatan dengan kepergian ibunya.

"Bibu inget gak hari apa?" Rain yang mulai beranjak remaja kecantikannya semakin terlihat seperti Rain ibunya bahkan wajahnya pun.

"Hari senin kan yah,oh iya kamu kan hari ini ujian semester"

Wajahnya berubah cemberut

"Ayah inget gak hari ini?"

"Hari ini ayah ada meeting ayah berangkat dulu yah sayang"

Rasanya sedih semua orang melupakan hari ulang tahunnya hari ini.

"Aku berangkat dulu Bibu Assalamualaikum" ada rasa kecewa dari Rain ketika keluarganya melupakan hari ulang tahunnya.
.
.
.
.
Di sekolah wajah Rain di tekuk karena ia kecewa mereka lupa hari ulang tahunnya "kenapa ayah sama Bibu lupa sama hari ulang tahun aku sih?" ia mengelap air matanya.

"Rain kamu di panggil kepala sekolah" gurunya menyampaikan jika ia di panggil ke ruang kepala sekolah. Padahalkan ia tidak melakukan apapun.

"Assalamualaikum pak,bapak panggil saya?"

"Silahkan duduk Rain,saya memanggil kamu untuk memberikan ini" kepala sekolahnya memberikan sebuah kotak besar yang berat.

"Apa ini pak?"

"Buka aja"

Ia membukanya ternyata sebuah kue ulang tahun berukuran besar "Happy brithday Rain" ternyata ia di berikan kejutan oleh keluarganya yang sekarang berjalan kearahnya " Happy birthday anak bibu" Chalondra memeluk Rain yang sudah menangis sesegukan "aku kira kalian lupa sama ulang tahun aku tapi ternyata kalian inget" Chalondra menghapus air mata Rain yang jatuh di pipinya "kita gak mungkin lupain ulang tahun kamu sayang"

"Selamat ulang tahun Rain,maafin Ayah yah"

"Aku maafin Ayah ko"

"Selamat ulang tahun yah cucu oma yang paling cantik ini"

Mereka semua akan merayakan ulang tahun Rain di rumah karena keinginan Rain.
.
.
.
.
Para wanita tengah menyiapkan makanan sedang yang lain sedang  mendekor area kebun belakang rumah Arvin.

Chalondra menunjukan sebuah foto pada Rain kecil "itu siapa bibu?cantik banget"

"Ini sudah saatnya kamu tau nak,dia itu ibu kandung kamu yang mengandung dan melahirkan kamu"

"Ibu kandung?"

"Rain? Bibu bukan ibu asli kamu bibu cuma ibu sambung kamu. Dan dia ibu kandung kamu, kamu anaknya nak"

"Lalu dimana ibu aku bibu?"

"Ibu kamu sudah pergi nak, dia sudah tenang di sana di sisi tuhan mungkin dia sudah jadi bidadari cantik" Air matanya jatuh di depan anaknya, ibu jari kecil itu menghapus jejak air matanya.

"Walaupun Bibu bukan ibu kandung aku, tapi aku tetep anak bibu kan?"

Chalondra mengangguk "kamu tetep anak Bibu sayang" mereka berpelukan membuat yang lain terharu akan kejadian ini "Rain?" Arvin memanggil putrinya itu lalu berjongkok untuk mensejajarkan.

"Kita sayang sama ibu kamu, terutama Ayah tapi semenjak kehadiran Bibu kamu Ayah juga menyayanginya melebihi apapun Rain"

"Maksud kakak apa?"

"Chall selama 10 tahun ini aku pendam perasaan ini sama kamu mungkin sudah saatnya aku mengatakannya"

Arvin menggenggam tangan Chalondra "Chalondra aku mencintaimu,apa kamu merasakan hal yang sama seperti aku?"

LOVE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang