2.Perdebatan kecil

278 16 0
                                    

WARNING! Cerita ini hanya fiktif belaka dan mengandung unsur-unsur dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING!
Cerita ini hanya fiktif belaka dan mengandung unsur-unsur dewasa. Bagi pembaca yg belum cukup umur. Silahkan pindah di cerita saya yg lain.


Author pov

Suara sendok dan piring memenuhi ruangan itu. Anthon selaku papa dari ica dan andre yg sedari tadi bungkam
akhirnya membuka mulutnya.

" wahai anakku andre. Kapan kau akan memberiku cucu " sudah kubilang sebelumnyakan jika ortuku adalah pasangan terlebay.

" hmn nunggu kerbau lahirin kucing. Yaelah pah. Andre nikah aja belum ditanyain cucu " jawab andre kesal.

" andre kamu itu udah cukup matang. Apa lagi yg kamu tunggu.Mama juga pengen gendong cucu seperti teman² mama ndre. Mengertilah "

" ndre mau kemana " tanya anthon dan ana bersamaan karena melihat andre yg tiba² saja pergi meninggalkan meja makan.

" kekamar. Udah gak nafsu makan " mendengar jawaban itu anthon dan ana hanya menghela nafas kasar.

" ica kamu susul gih kakakmu " ucap ana pada anak perempuannya & dibalas anggukan oleh ica.

Ica pov
Aku menuju kamar kakakku.Tanpa izin darinya aku langsung saja masuk kekamarnya dan tak menemukan dirinya.

Aku berbaring dan memejamkan mata sejenak menghilangkan rasa capekku.Saat aku membuka mata, aku mendapatkan kakak yg sedang berganti pakaian.

" ada apa kemari. Jangan membangunkan singa yg lapar " ucapnya masih memilih pakaian di lemari.

" kak, apa kau tak kasian mama, papa?  Mereka ingin cucu kak. Lihatlah betapa egoisnya dirimu " ucapku kesal karena kakak tidak menggubrisku.

Dia berbalik dan mendekatiku setelah memakai pakaian lengkapnya.

" Baiklah.Ayo kita buatkan mereka cucu " kakakku tiba² menggendongku dan menjatuhkanku dikasurnya. Dia menindih dan menciumi setiap inchi tubuhku.

" kak, apa yg kau lakukan. Aku adikmu, Dasar bastard. Sadarlah.Shit " aku mendorong dan mengumpatnya. Tapi tenaganya lebih kuat dariku.

" kak pergii mmhhhh " saat aku ingin mengumpatnya lagi, tanpa aba² dia melumat bibirku sehingga membuatku gelagapan.

Aku terus saja berontak,tapi tak ada gunanya. Kupandangi matanya yg hanya terlihat nafsu. Kubiarkan dia melumat bibirku hanya untuk membuatnya lengah.

Rencanaku pun berhasil. Saat ada kesempatan,aku langsung saja menendang bu*ungnya sekeras mungkin.

" ahh fuck " kakakku melepas ciumannya dan memegangi miliknya,karena kutendang tadi.

MATA BATIN (15)+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang