Bogor, 23 Desember 2018
Perernahkah kalian melihat senja?
Katanya itu begitu indah,
Karna setelahnya, sang langit akan hadir dengar hiasan seribu bintang.
Tapi. Bagaimana jika bintang tak datang?Suram, kelam, dan saya akan tenggelam pada temaram
Karena sang cahaya yang bersahaja telah ditelan sang senja
Karena pasukan seribu bintang yang harusnya datang
Telah di hadang oleh sang hujanLalu kilatan akan datang
Tidak, tidak, jangan ...
Dia sama sekali bukan cahaya benderang sang bintang
Dialah petir yang menantangTidak, Saya benci kegelapan malam
Saya benci senja yang mengantarkan kelam
Saya tidak mau melihat mataharinya terbenam
Saya takut. Takut teringat pada perpisahan yang mengusir senyuman***
"Sa- saya benci senja!!"
Seorang anak laki-laki berlari memasuki rumah dan langsung memburu kasur empuk di sudut ruang tidurnya.Seorang wanita paruh baya disana kebingungan, dia berlari meyusulnya dan mendapati anak laki-laki itu tengah meringkuk memeluk lutut dengan wajah penuh rasa takut.
Wanita paruh baya itu, ibunya. Dia segera memeluk erat anak laki-lakinya yang terus bergeming. Merasakan cairan hangat mulai membasahi bajunya, wanita itu segera melepas pelukannya dan beralih memandang wajah putranya.
"Jangan takut, kau bukan pengecut, malam akan tetap datang meski kau tak menatap senja. Jangan takut pada kegelapan, karena dari sanalah kau akan melihat segalanya."
Bibir wanita itu membentuk bulan sabit yang indah. Mata yang berbinar mengantar kehangatan pada putranya yang tadi gemetar.
"Perpisahan akan selalu datang. Lalu suatu saat akan tergantikan oleh pertemuan kembali, jika tidak kau temukan yang sama, maka kau akan menemukan yang lebih indah."
Anak laki-laki yang mengaku membenci senja dan takut pada kegelapan itu membalas tatapan ibunya.
Dengan mata yang terlihat sayu dia bertanya
"Ba- bagaiman saya bisa melihat segalanya, jika saya dalam kegelapan, ibu?"Lalu dengan lembut, sang ibu mengelus rambut anaknya seraya berkata
"Kegelapan hanya akan terlihat gelap, saat kau melihatnya dalam benderang. Cobalah untuk masuk kedalamnya, dan kau akan melihat segalanya."***
Agak membingungkan gak sih?Coba resapi lagi. Ini tentang anak laki-laki yang takut mengambil resiko. Padahal baru senja, tapi dia udah takut gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisuki
RandomEntahlah hanya berisi puisi cerpen yang tak berarti Ini bukan apa apa, hanya beben hidup yang tak dapat ditanggung sendiri.