Daisuki 1

64 10 3
                                    

Bodoh bukan?
Saat saya mulai jatuh cinta pada seseorang yang tak mengenal saya sama sekali. Padahal, jarak kami hanya terbatas oleh tingkatan kelas saja. Karna sejujurnya, saya sangat- sangat mengenal dia. Bahkan jika dibandingkan dengan dirinya sendiri sekalipun.

Saya bergelut dalam lamunan
Berperang melawan kesakitan
Bukan karna sebuah luka goresan
Tapi karna hati yang dipenuhi sayatan

Kadang terdengar bisikan setan
Memanggilku untuk berperan
Mengusik langkah kan perjuangan
Lalui batas dan bunuh saingan

Dalam batasan sekalipun, saya tetap bisa melihatnya. Atau lebih tepatnya, hanya bisa melihatnya.
Karna seberapapun saya inginkan dia, tangan ini tetap tak berani tuk menyentuhnya.

Manusia paling bodoh adalah merek yang mengalah
Pada apa? Pada dirinya, pada cintanya
Padahal hatinya sangat ingin tuk memiliki
Bodoh bukan?

Yha, terlalu gegabah menurut saya, jika harus mengatakan cinta. Ditambah lagi, kami hanyalah siswa. Dan prinsif hidup yang saya pertahankan untuk tidak terikat sebatas pacaran.

Atau benar kata kawan saya?
Mereka bilang saya bodoh, penakut dan lain sebagainya. Sementara hidup tak pernah berbuat apa apa. Dan memperjuangkan diri sendiripun seolah saya tak pernah.

"Jangan terpaku pada prinsif, naif."

"Kalau cinta bilang cinta, kalau cinta tak bilang cinta, sama saja kau berdusta."

DaisukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang