Seperti biasa. Senja kembali duduk di dalam kelas seorang diri. Membaca buku dengan handset yang menggantung pada kedua lubang telinganya. Tatapannya tertuju pada sebuah buku yang sedang ia genggam. Hening tercipta di ruangan itu. Bunyi jam pada dinding mendominasi ruangan. Catatan pada papan tulis belum sempat dihapus.
Ketukan pintu berbunyi, disusul langkah seseorang mendekat ke arahnya. Senja tak menghiraukan itu karena pikirnya yang masuk paling teman kelasnya. Namun, tak disangka langkah itu justru berhenti tepat di depan meja Senja. Senja tidak langsung menatap sosok itu, dia lebih memilih memperhatikan sepatu orang itu.
Senja menaikkan pandangannya ketika menyadari yang datang berjenis kelamin lain dari dirinya.
"K-Kai?" katanya terbata, "Kenapa bisa?"
"Maaf," ucap Kai menatap Senja dalam.
"Maaf buat apa?"
"Kemarin,"
"Yang mana?"
"Salah gue terlalu banyak ya sampai nggak bisa langsung lo tebak?"
"Mungkin," jawabnya disertai anggukan.
"Ini," Kai menyodorkan kresek kecil.
"Buat apa?"
"Hadiah,"
Tapi gue nggak ulang tahun. ingin sekali mengatakan hal itu, tapi dia urungkan.
Senja mengambil kresek itu, "Terima kasih," ucapnya.
Kai mengangguk singkat lalu meninggalkan ruang kelas itu. Sepeninggalan lelaki itu, Senja langsung mengambil isi dari kresek yang diberikan Kai.
Coklat? Herannya memengang makanan berbentuk bersegi panjang itu.
"Ngaku!" seseorang menggebrak meja membuat Senja hampir terlonjat dari duduknya.
Senja mendongak, "Ya ampun, Moria?"
"Hayo ngaku itu dari siapa? Dari Kai ya? Ciee ceritanya lo lagi deket nih sama siswa aneh itu."
"Tau darimana lo kalau ini dari Kai?"
"Sempat berpapasan," Moria mengambil paksa coklat dari tangan Senja, "Ada surat penyataan cintanya, nggak?" tanyanya memeriksa sekeliling coklat itu.
"Alay banget, surat-surat cinta,"
"Kan lo bilang ponsel lo rusak, jadi masih ada kemungkinan Kai ngirim surat gitu buat nyatain cinta. Atau jangan-jangan kalian udah pacaran? Lo pacaran tanpa sepengetahuan gue?! Lo jahat senja!"
Moria selalu mempunyai seribu satu macam pertanyaan kalau soal cinta tapi mengenai pelajaran dia nol.
"Tuh mulut nyorocos mulu deh. Gue sama Kai nggak pa-,"
"Tunggu-tunggu," potong Moria mengeluarkan sesuatu dari dalam kresek. Lebih tepatnya secarik kertas. "Nah kan, gue bilang juga apa,"
Senja dengan sigap mengambil kertas itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Sea
Teen FictionJatuh cinta padanya itu seperti mengagumi senja yang mengajarkan kita bahwa hidup tak selalu cemerlang dan bersinar Kisah ini berawal dari Senja yang berhasil mengambil hati seorang pria yang memiliki kepribadian ganda I Hope You Like:)) ©2018