02 : Terima Kasih

874 165 17
                                    

"Pendengar ini saatnya kita untuk membuka sesi request, yeay!!!" Yewon bertepuk tangan sendiri untuk memeriahkan siaran.

Terkadang, ia ingin punya bintang tamu lebih sering agar tidak merasa kesepian. Atau mungkin penyiar tambahan sebagai teman.

"Oke, untuk kalian yang ingin lagu kesayangannya diputar, silahkan kirimkan melalui via direct messanger atau komentar di foto terbaru instagram kami @sbcradio_. Kalian juga bisa menelepon langsung ke nomor..." Yewon terus berbicara, tidak membiarkan radio hening.

"Sudah masuk request-an pertama di kolom komentar instagram. Ada yang minta putarkan lagu dari Girls' Generation - Into The New World. Nah, inilah lagunya untukmu dan semua pendengar setia radio SBC."

Lantunan lagu dari salah satu girl group legendaris memenuhi ruang siaran. Sesekali Yewon ikut bernyanyi. Sampai suara dering telepon yang terhubung dengan headphone di telinganya menghentikan aktivitas menyanyinya.

Yewon menatap sutradara produksi dari balik kaca. Sutradara Jung memberi isyarat kalau panggilan sudah terhubung. Yewon yang mengerti segera menyapa si penelepon.

"Yeoboseyo? Dengan radio SBC disini," sapa Yewon ramah.

Hening. Tidak ada balasan dari sebrang sana.

"Yeoboseyo?" sapa Yewon sekali lagi.

"Ah, n-ne," jawab si penelepon tergagap.

"Happy 5 PM, dengan siapa saya bicara?"

"Hmm... Kim Donghyuk imnida."

"Ne, Kim Donghyuk-ssi. Ada yang bisa saya bantu?"

Kembali hening. Tak ada sahutan dari seberang sana.

"Uhm, Kim Donghyuk-ssi?" panggil Yewon.

"Y-ye?"

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Bisakah kau memutarkan sebuah lagu untukku?"

"Ne, lagu apa?"

"Lagu I Think I milik Byul."

"Baiklah, akan saya masukkan dalam daftar. Ada pesan atau ingin berkirim salam? Nanti saya bisa sampaikan saat acara mulai."

"Ada. Bisa kau catat?"

"Akan saya catat, silahkan."

"Lagu ini, untuk penyiar bersuara indah yang sedang bicara denganku melalui telepon ini, Kim Yewon-ssi. Terima kasih sudah menemaniku setiap pukul 5 sore."

"N-ne?" Kali ini Yewon yang tergagap. Ia bahkan tidak mencatat apa yang dikatakan si penelepon.

Yewon terlalu terkejut. Hampir satu tahun ia siaran, baru kali ini ada pendengar yang memuji suaranya bahkan me-request lagu untuknya.

Telepon terputus. Nada putusnya membuat Yewon tersadar dari lamunan. Ternyata lagu kedua yang sejak tadi diputar sudah hampir selesai artinya ia akan segera melanjutkan siaran.

Yewon menatap ke ruangan di balik kaca. Beberapa staf radio yang memang ada di sana menatap Yewon sambil tersenyum jahil. Dan ya... Yewon jadi malu.

* * *

"Ah, yang tadi itu apa-apaan?" rutuk Donghyuk pada dirinya sendiri.

"Hyung?" panggil Chanwoo yang masuk ke ruangan Donghyuk tiba-tiba.

Donghyuk yang kaget langsung menarik earphone dari telinganya dengan kasar. Memang ia tadi mendengar radio melalui ponsel yang terhubung dengan alat bantu dengar itu.

"Kau ini, tidak bisakah masuk dengan mengetuk pintu terlebih dulu?" tanya Donghyuk kesal.

"Mwo? Aku tadi sudah mengetuk beberapa kali tapi yang aku dengar dari ruanganmu hanya umpatan," jelas Chanwoo.

Ups. Donghyuk lupa. Setelah menelepon ke radio ia terus-terusan mengumpati diri sendiri.

"Lalu, apa lagi yang kau dengar?" tanya Donghyuk lagi. Ia malu jika sampai Chanwoo tahu bahwa ia menelepon seorang penyiar dan memuji penyiar itu.

"Tidak ada," jawab Chanwoo kemudian menutup pintu dan duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.

"Kau ada perlu apa?"

"Aku ingin mengambil ponselku."

Perkataan Chanwoo membuat Donghyuk mengangguk. Ia melepas earphone yang tersambung di ponsel Chanwoo. Ia memang meminjam ponsel Chanwoo untuk mendengar radio karena ponselnya ingin digunakan untuk menelepon.

Donghyuk berdiri dari bangku kerjanya dan meletakkan ponsel Chanwoo di atas meja dekat sofa.

"Ini aku kembalikan," kata Donghyuk.

"Dimana aku bisa mendapat kata-kata terima kasih dari kakak sepupuku satu ini? Sepertinya sulit sekali mendapatkannya," sindir Chanwoo.

Donghyuk mendesis. "Ne... gomawoyo, Chan-ah."

"Nah begitu! Sama-sama, sepupuku... Lain kali biasakanlah untuk berterima kasih pada orang lain walau sekecil apapun kebaikan yang orang itu buat."

"Aigoo, sepupuku sudah dewasa rupanya."

Kali ini Chanwoo yang berdecih. "Dinasihati baik-baik, malah begini."

Dalam hati, Donghyuk terkekeh melihat tingkah adik sepupunya ini yang suka sekali merajuk. Ia sebenarnya membenarkan perkataan Chanwoo. Ia adalah orang yang jarang sekali mengatakan "kamsahamnida", "gomawo", "gomapta", atau kata terima kasih lainnya.

Laki-laki bertubuh tinggi itu baru sadar. Tadi... saat menelepon ke radio, ia mengatakan "terima kasih" pada sang penyiar bernama Kim Yewon dengan mudahnya.

Sungguh, Donghyuk tidak bisa berhenti tersenyum mengingatnya.











# # #

Little sweet moment.. uwu saya senang sendiri menulis part ini.

Vomment jan lupa :)

Voice [Umji x Donghyuk FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang