17 : Rindu yang Bertambah

434 99 21
                                    

Apa yang kamu lakukan jika dirimu merindukan seseorang? Berusaha untuk menemuinya atau menghubunginya?

* * *

Donghyuk mengacak rambutnya frustasi. Ia tidak bisa tidur malam ini. Rasa rindunya pada Yewon begitu menyiksa. Padahal kalau dilihat kenyataannya, mereka tidak terikat hubungan spesial.

Kata orang rindu itu indah. Kata orang merindukan seseorang itu menyenangkan. Namun mengapa Donghyuk merasakan sebaliknya.

CEO muda berwajah tampan itu rasanya ingin menyerah saja pada rasa rindu ini. Ia ingin bertemu Yewon. Sungguh menyakitkan sekali, ketika kita merindukan seseorang tetapi tidak bisa bertemu.

Tangan Donghyuk bergerak menghidupkan layar ponselnya. Sudah pukul 1 pagi. Jika Donghyuk menelepon Yewon, pasti akan mengganggu tidur sang pujaan hati. Mungkin Donghyuk bisa mengirimkan pesan singkat untuk Yewon.

"Yewon pasti sudah tertidur," ujar Donghyuk bermonolog.

Setelah memikirkannya, Donghyuk pun memberanikan diri untuk mengirimkannya.

Jempolnya bergerak cepat pada layar benda pipih tersebut. Ketukan terakhir, Donghyuk menekan tanda "kirim".

Donghyuk langsung mematikan layar. Ia tidak berharap mendapat jawaban dari Yewon. Ia tahu itu tidak akan terbalas. Yewon bisa jadi sudah masuk ke alam mimpi.

Ah iya! Donghyuk harus tidur. Ia bisa bertemu Yewon melalui mimpi. Mungkin rasa rindunya akan sedikit terobati.

Mata pria berlesung pipi itu mulai ditutupnya. Dalam hati ia merapalkan banyak doa.

Semoga ia bisa bertemu dengan Yewon melalui mimpi. Semoga juga ia bisa segera bertemu langsung dengan gadis bermarga Kim tersebut. Dan semoga perasaannya pada Yewon terbalaskan, tidak seperti pesan singkat yang dikirimnya beberapa hari lalu, tidak dibalas.

Semoga.

* * *

Suara ponsel bergetar di atas nakas membuat Yewon terkejut.

Malam ini Yewon berencana untuk menghabiskan satu judul novel. Tujuannya hanya untuk menghilangkan segala tentang Donghyuk yang melintas di pikirannya

Yewon mengambil ponselnya. Ada notifikasi dari salah satu aplikasi pesan singkat. Melihat siapa pengirimnya, Yewon refleks melompat dan melempar ponselnya ke sisi lain kasur. Ia kaget sekaligus merasa senang.

Diambilnya kembali ponsel tersebut. Wajahnya menunjukkan ekspresi tak sabar.

Kim Donghyuk 🔒

| Yewon-ssi, bisa kita bertemu besok?

Entah apa yang merasuki dirinya, yang pasti Yewon merasa hatinya tiba-tiba bahagia.

Oke |

Yewon membalasnya. Ia merasa tidak ingin mengecewakan Donghyuk.

Gadis itu menutup novelnya. Ia meletakkan novel dan ponsel di atas nakas. Saatnya tidur. Ia harus bersiap untuk besok.

Yewon ingin jujur pada dirinya sendiri. Ia tidak sabar untuk hari esok. Ia ingin segera tertidur bersama rasa rindu yang semakin bertambah.




# # #

Chapter ini flat banget. Maaf yaa.

Gak ada dialog sama sekali, tapi semoga chapter ini bisa buat rasa rindu kalian dengan Dong-Ji semakin bertambah dan semakin gak sabar tunggu update-an cerita ini. Hehe :v

Jangan lupa vomment, ya!

Voice [Umji x Donghyuk FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang