18 : Berdamai Dengan Hati

419 107 28
                                    

Yewon duduk di salah satu kursi di taman kota. Gadis berpipi gembul tersebut sedang menunggu kedatangan Donghyuk. Mereka memang memutuskan untuk bertemu di sana.

Tidak. Donghyuk tidak terlambat, hanya Yewon saja yang datang terlalu cepat.

Gadis bernama lengkap Kim Yewon itu sibuk mengontrol diri sejak tadi. Jantungnya berdetak kencang, menunggu kehadiran Donghyuk. Aneh rasanya dan ia tidak tahu perasaan macam apa itu.

Yewon masih enggan mengakui perasaannya. Gengsi terhadap diri sendiri.

"Ayolah, Yewon! Kau ini kenapa? Kau hanya bertemu dengan Donghyuk-ssi, bukan makhluk halus atau pun pangeran Disney," Yewon menyugesti diri.

Ia merasa gugup. Berkali-kali ia mengatur napasnya yang sejak tadi tidak tenang. Bisa gila Yewon kalau begini terus.

"Maaf aku terlambat!" seru Donghyuk yang baru tiba dengan napas menburu.

Tadi ia berlari dari ujung jalan ketika melihat Yewon sudah duduk di kursi taman. Ia kira dirinya datang terlambat.

"Tidak terlambat," sahut Yewon. Kini ia sudah mulai bisa mengontrol diri.

Yewon menggeser duduknya dan memberi isyarat bahwa Donghyuk boleh duduk.

Donghyuk menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Kepalanya mendongak ke atas menghadap langit biru berawan. Ini hari yang cerah.

"Netralkanlah napasmu. Aku akan membeli minum. Tunggu di sini!" perintah Yewon lalu bangkit dan berjalan menuju minimarket terdekat.

Mata Donghyuk memperhatikan langkah Yewon. Bibirnya tanpa sadar membentuk senyum. Hatinya terasa hangat ketika melihat perhatian secara tak langsung yang ditunjukkan Yewon.

Ah.. ternyata keputusan untuk bertemu dengan Yewon adalah hal yang tepat. Inilah yang diinginkan oleh hatinya. Ingin bertemu Yewon.

Kalau dihitung-hitung ini sudah memasuki bulan kelima sejak pertama kali Donghyuk mendengar suara Yewon di radio. Donghyuk bukanlah tipe lelaki yang tidak peka dengan perasaannya sendiri. Ia sadar. Bahkan sudah sejak lama. Dirinya menyukai gadis penyiar tersebut.

Sudah 5 bulan. Apa ini waktu yang tepat bagi Donghyuk menyatakan perasaannya pada Yewon?

* * *

Mata Yewon menatap televisi di ruang tamu dengan tatapan kosong. Ia tidak menonton televisi, tapi televisi yang menontonnya melamun.

Pikiran gadis itu sibuk berkelana pada kejadian di taman siang tadi.

"Jadi... ada apa meminta untuk bertemu?" tanya Yewon saat Donghyuk terlihat sudah tenang.

"Ah itu..." Donghyuk tidak tahu harus menjawab apa. Lelaki itu menggaruk rambutnya, terlihat jelas jika ia gugup. Yewon tahu itu. Tapi karena apa?

"Hm?"

"Akumerindukanmu." Donghyuk berkata dengan cepat.

"Hah?" Yewon masih tidak mengerti dengan apa yang Donghyuk baru saja katakan.

CEO berlesung pipi itu menarik napasnya dalam, kemudian menghembuskannya keras. "Aku merindukanmu, Kim Yewon-ssi."

Keheningan terjadi di antara mereka. Tidak ada yang mulai berbicara. Sampai akhirnya Donghyuk kembali angkat suara.

"Mungkin ini terlalu cepat, tapi aku rasa diriku tidak bisa menahan untuk tidak berkata jujur tentang perasaanku lebih lama lagi. Mungkin kau sudah bisa menebak sejak lama dan sudah dengar pernyataan dari adikmu saat kita bertemu di minimarket waktu itu."

Lagi-lagi Donghyuk menahan napasnya dan membuang keras. "Aku menyukaimu."

Mata lelaki itu menatap lekat pada gadis manis di hadapannya. Yewon balas menatap mata Donghyuk, mencoba untuk mencari kebohongan di mata itu. Nihil. Donghyuk sedang berkata jujur dan tulus.

"Aku mungkin bukan lelaki romantis, hunoris juga tidak terlalu. Aku tidak setampan idol atau pun aktor terkenal. Aku hanya seorang laki-laki yang menyukai segala hal tentangmu. Wajahmu apa pun ekspresi yang kau tunjukkan, gerak-gerik yang kau lakukan, perkataan yang kau ucapkan, dan hal yang paling aku sukai, suaramu yang aku ingin dengar selalu.

"Jadi, apa kau mau mengikat komitmen lebih dari sekedar teman denganku?"

Yewon menutup wajahnya dengan bantal sofa, lalu berteriak. Ia gemas sendiri.

Gadis bermarga Kim itu belum menjawab pertanyaan Donghyuk tadi. Tiba di rumah, ia sedikit menyesal tadi tidak segera menjawabnya.

Sampai sini, ia paham dan mulai mencoba untuk jujur pada diri sendiri. Saatnya berdamai dengan hati.

Ia menyukai Kim Donghyuk, atau mungkin lebih?




# # #

Belom jadian gengs!! Belom.

Hehe... sabar yakk menghadapi author syuper ngeselin yang hobi bikin target tapi gak dipenuhi dan sekalinya update dikit mulu. Kemaren bilangnya mau targetin update 2 kali seminggu eh malah hampir sebulan sekali.

Gak kerasa udah puasa ketiga sama akun ini. Terima kasih buat yang udah setia dan masih setia sama akun ini. Maaf kalau selama ini author mungkin sering buat kalian kesel karena update-nya lama. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan!

Jangan lupa vomment, yaaa

Voice [Umji x Donghyuk FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang