19 : Jawaban

371 111 20
                                    

"Kabari aku jika kau sudah selesai nanti. Aku akan menjemputmu," kata Donghyuk mengingatkan.

"Tidak perlu, kau pasti lelah. Biar aku pulang sendiri saja," sahut Yewon sambil membuka sabuk yang digunakannya selama perjalanan.

Hari Minggu siang, seperti biasa, tim acara Happy 5 PM mengadakan rapat mingguan. Kali ini, Yewon diantar oleh Donghyuk yang pagi-pagi sekali sudah berkunjung ke apartemen gadis berpipi bulat tersebut.

"Tidak menerima penolakan," kata Donghyuk.

"Hm.. terserah kau saja," sahut Yewon pasrah.

"Jangan cemberut begitu! Mana senyummu?"

Yewon tersenyum manis pada Donghyuk. Kali ini senyumnya tulus, tidak pasrah seperti tadi.

"Nah, begitu. Tapi kalau senyum manis begitu hanya padaku ya."

Perkataan Donghyuk membuat Yewon menggeleng pelan. Ada-ada saja kelakuan lelaki berlesung pipi itu.

* * *

"Yeoboseyo?" sapa suara di seberang sana.

"Aku sudah selesai," sahut Yewon setelah mendengar sapaan Donghyuk.

"Oke. Aku akan tiba di sana dalam waktu kurang dari tiga menit."

"Memangnya bisa?" Yewon terkekeh.

"Tentu bisa."

"Kau sedang di mana memangnya?"

"Di parkiran stasiun radio."

"Kau menungguku?"

"Tidak. Aku baru saja sampai saat kau menelepon."

"Ah, begitu."

"Mau aku yang ke lobi atau kau yang keparkiran?"

"Bawa mobilmu ke depan lobi saja. Aku malas ke parkiran, di sana panas. Hehe..."

"Baiklah, aku ke sana. Aku tutup dulu."

"Oke."

Panggilan terputus. Yewon melangkahkan kakinya menuju pintu gedung lalu keluar dan menunggu di depan sana. Tak lama, sebuah mobil yang tak lain merupakan mobil milik Donghyuk berhenti di depannya. Langsung saja, Yewon membuka pintu di samping supir kemudian masuk ke dalamnya.

Donghyuk mulai menjalankan mobilnya keluar dari kawasan stasiun radio SBC. "Kita jalan-jalan dulu, bagaimana?"

"Ke mana?" tanya Yewon sambil menatap Donghyuk yang fokus menyetir dari samping.

"Kau sedang ingin ke mana?"

"Kenapa balik bertanya? Kan, kau yang mengajakku."

"Aku ke mana saja tak masalah asal denganmu."

"Gombal."

"Terserah. Jadi, kau sedang ingin ke mana?"

"Hmm... aku sedang ingin nonton bioskop. Aku dengar ada film bagus yang sedang tayang."

"Baiklah, Tuan Putri. Kita meluncur!"

* * *

"Ayo kita main dulu!" seru Yewon dan menyeret Donghyuk menuju arena permainan.

Mereka baru saja selesai menonton film dan keluar dari bioskop. Mereka melintasi arena bermain, hal itu membuat Yewon ingin main dulu sebelum benar-benar pulang.

Setelah mengisi saldo kartu bermain. Yewon memainkan banyak permainan. Donghyuk? Jujur, awalnya ia senang-senang saja melihat Yewon yang begitu bahagia, tapi lama-kelamaan ia bosan diabaikan Yewon.

"Yewon-ah?" panggil Donghyuk pada Yewon yang sedang fokus bermain capit boneka.

"Hm?" sahut Yewon tanpa menoleh.

"Kau tidak ada niatan untuk mengajakku bermain?"

"Ah! Kenapa tidak terangkat? Padahal tadi sudah pas!"

Yewon mengeluh pada permainan di depannya dan tak menjawab pertanyaan Donghyuk sama sekali. Tentu saja itu membuat lelaki berumur 25 tahun itu kesal.

"Chagi-ya..." rengek Donghyuk akhirnya.

"Sudah aku katakan jangan memanggilku seperti itu. Itu menggelikan," sahut Yewon lalu mencoba untuk bermain capit boneka lagi.

"Menggelikan tapi pipimu bersemu merah."

"Terserahlah."

"Kenapa tidak dapat lagi?" Lagi-lagi Yewon mengeluh.

Donghyuk memperhatikan wajah jengkel Yewon yang merasa dipermainkan oleh permainan di hadapannya. Di mata Donghyuk, Yewon tetap terlihat lucu.

"Umurmu berapa, sih? Dua puluh empat kan?" tanya Donghyuk, masih terus mengamati wajah Yewon yang kembali bermain.

"Iya, memangnya kenapa? Kau lupa?" tanya Yewon balik.

"Tentu tidak." Donghyuk menjeda perkataannya, lalu melanjutkan. "Sudah angka dua di depan tapi masih kekanakan seperti anak sekolah dasar. Ingat umur!"

"Halah. Kau lebih tua dariku, tapi mau-mau saja dengan gadis kekanakan sepertiku."

"Ah iya, aku lebih tua darimu. Kau tidak mau memanggilku dengan embel-embel 'oppa'?"

"Untuk apa? Kau kan kekasihku bukan saudaraku."

Donghyuk tersenyum senang mendengar perkataan dari mulut Yewon. Kekasihnya itu sungguh menggemaskan dengan segala tingkah dan perkataannya.

Dari sini sudah bisa ditebak bukan, jawaban Yewon atas pertanyaan Donghyuk di bagian sebelumnya?

Yewon menerima ajakan Donghyuk untuk berkomitmen bersama.


# # #

Fyi, cerita ini akan segera selesai dan gak akan ada sequel. Nah, gue mau minta saran nih.

Setelah cerita ini, kalian mau gue publish cerita yang gimana?

Fanfic peran utamanya Umji lagi?

Teenfic Indonesia?

Fanfic (kpop lokal) peran utamanya SinB?

Fanfic peran utamanya Yuju?

Dipilih ya gaes, biar daku bisa segera mempublikasikannya.

Jangan lupa vote dan komentar baiknya ^^

Voice [Umji x Donghyuk FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang