Author Code
D-13
Main Pairing
Jeno X Renjun (NoRen)
Side Pair(s)
None
Genre
Mystery, Fantasy, slight Hurt/Comfort
Warning
Mention of violence
Summary
Kisah sedih Renjun membawanya pada sebuah petualangan tidak terduga.
————————
Siklus tahun mulai memasuki babak terakhir. Seiring dengan kedatangan penghujung daur penanggalan, alam pun turut menyelaraskan siklus naturalnya. Batas akhir musim gugur dengan awal musim perlahan menunjukkan eksistensinya.
Hujan yang menjadi makanan sehari-hari selama bulan September hingga November masih belum rela untuk meninggalkan Seoul. Bersamaan dengan itu, angin dingin membekukan hingga ke persendian terkecil tidak sabar menunjukkan keberadaannya di tengah-tengah padatnya kota Seoul.
Umpatan kesal dan keluhan pun menjadi suara lazim ditengah hiruk-pikuk ketika dua entitas musim berbeda datang berbarengan. Meski prakiraan cuaca telah tepat memprediksi perubahan suhu ibukota, tetap saja peralihan membuat seluruh penghuni kota tidak siap.
Malam masih terlalu muda, jarum jam baru saja beranjak dari angka delapan lewat sepuluh, tetapi cuaca ekstrim—hujan berangin—membuat sebagian penduduk memilih untuk tinggal di dalam rumah masing-masing dan membatalkan segala rencana aktifitas luar rumah. Sedang berteduh di suatu tempat berpenghangat plus ketersediaan makan dan minuman menjadi alternatif perlindungan mereka yang terjebak di tengah terjadinya perpaduan musim. Tidak heran jika toko roti dan minimarket sekalipun mendadak dipenuhi manusia.
Bahkan toko buku dan pakaian di pukul delapan lebih sebelas menit kembali kebanjiran para pencari sedikit kehangatan karena coat atau jaket tebal belum sepenuhnya mampu melindungi tubuh dari angin beku.
Meski begitu, tidak sedikit juga pengunjung kawasan perbelanjaan Myeongdong nekat menentang ekstremnya cuaca Seoul di bawah naungan payung beraneka warna walau serapah mengiringi langkah menuju tujuan terdekat, pemberhentian bus terdekat salah satunya.
Satu-satunya halte di area pintu masuk Myeongdong mendadak menjadi tempat populer dengan puluhan calon penumpang bus berjubel disaat bersamaan. Selain menggunakan fungsi fasilitas umum tersebut sebagaimana mestinya, halte menjadi tempat cocok untuk mereka menangkupkan pelindung mereka sejenak sebelum transportasi favorit warga Seoul membawa masing-masing kembali ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The 23rd
FanfictionMain Project of NoRen Indonesia by NoReniverse Compilation of NoRen Stories Happy The23rd!