3. Blush

3.4K 462 62
                                    

Author Code

D-09

Main Pairing

Jeno x Renjun (NoRen)

Side Pair(s)

None

Genre

Fluffy, Romance

Warning

None

Summary

Jeno and Renjun walk down the street in one winter night, while talking about their first meeting getting mesmerized by each other's blushing cheeks.

—————————

Sejak pertemuan pertama, Renjun sudah berhasil mengambil perhatian Jeno dengan mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak pertemuan pertama, Renjun sudah berhasil mengambil perhatian Jeno dengan mudah.

Renjun tampak seperti malaikat kecil, berdiri di halte dengan coat pajang dan pipi merona karena udara dingin. Butiran salju yang turun mempercantik latar pemandangan itu.

Dan Jeno terjerat. Jatuh sejatuh-jatuhnya untuk cowok mungil itu dengan sederhana; tanpa rayuan, tanpa senyuman, dengan hanya berada disana, berdiri layaknya boneka yang manis di tengah musim dingin.

Jeno nggak pernah setertarik itu dengan orang lain sebelumnya. Dia lebih terbiasa dipuja dibanding memuja, tetapi Renjun bisa membalikkan semua itu dengan cepat.

Satu tahun telah berlalu, dan nggak ada yang banyak berubah.

Renjun masih mampu membuat Jeno kagum dengan keindahannya.

Namun berbeda dari jumpa pertama mereka, kali ini, Renjun juga merasakan perasaan meletup-letup yang menyenangkan saat matanya bertabrakan dengan obsidian kecoklatan milik Jeno yang membentuk seperti bulan sabit mempesona setiap kali dia tersenyum.

Dan sekarang, Jeno sedang tersenyum sembari menunduk memperhatikan wajah Renjun.

"Kenapa?" tanya Renjun dengan kening berkerut. Kedua tangannya memegangi paper cup berisi cokelat hangat yang uapnya masih mengepul.

Jeno terkekeh. Tangannya terjulur untuk meraih puncak kepala Renjun dan mengusapnya dengan lembut sambil menarik tubuh Renjun untuk mendekat.

Kini, badan mereka nggak berjarak, menempel satu sama lain, memberikan kehangatan ditengah suhu yang berada di bawah nol.

"Nggak. Cuma nginget pertemuan pertama kita." jawab Jeno dengan ringan.

"Di cafe tahun lalu?"

The 23rdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang