Penasaran

21 7 0
                                    

Mempertahankan, menyakitkan. Melepaskan, menyiksa.

《《《♡》》》

Adriana's POV

"Na, minggu depan kamu ikut papa yah makan malam bersama rekan kerja papa" ajak papaku saat aku sedang menonton film di ruang keluarga.

"Hm, oke pa" balasku.

Disini gue mendapat ketenangan, sunyi sepi karena hanya ada papa yang sudah pulang ke rumah ini.

Di saat sepi seperti ini, pikiranku dengan mudah dilewati jejak-jejak masa lalu yang menyiksaku perlahan.

Walau tak nyata, pikiran ini lah yang dapat menghancurkanku. Keberadaannya yang sangat membingungkan sukses membuatku selalu berpikir keras untuk menutup celah masuknya memori kelam itu.

Huh udah jam segini aja, yaudah gue pulang deh, tar mama khawatir.

"Papaaaaa, Nana pulang yahh" teriakku dari bawah karena papa sedang di kamarnya di atas.

Papa keluar kamar dan berjalan ke arahku.

"Hm hati-hati nak, salam buat keluarga di rumah. Maafin papa ya"

"Iya pa" jawabku berusaha tersenyum. Tetap mengusahakan diri agar selalu ikhlas dengan semua yang telah terjadi.

Gue masuk ke mobil dan menuju pulang ke rumah mama.

Banyak yang terbayang di pikiran gue. Rasanya berat menerima semua ini, tapi mau gimana lagi.

Mempertahankan, menyakitkan. Melepaskan, menyiksa.

Mungkin ini yang terbaik buat keluarga gue.

Sampai.

"Nana, darimana?" tanya mama saat gue mau ke kamar.

"Nana dari rumah Rachel, main ma. Maaf Nana lupa waktu" maafin Nana ma, ini yang terbaik.

"Yaudah, sana makan abistu tidur. Kan besok sekolah. Jangan diulangin lagi yah sayang" kata mama lembut sambil mengusap kepalaku.

Gue mengangguk dan langsung ke kamar.

Setelah makan malam, gue mandi. Setelah itu, gue tidur dengan membanting tubuh ke kasur berukuran kingsize ini dengan lapisan warna hitam semua.

Gue suka gelap. Tak lupa juga gue mematikan lampu kamar untuk menambah kesan hitam putih kamar gue.

Menurut gue, gelap itu ketenangan.

Saat memejamkan mata, tiba-tiba masa lalu melintas di pikiran gue. Sulit buat tidur kalau sedang kepikiran gini.

"Adrianaaaaa berhenti, hayo lah tidurrr please" kata gue pada diri gue sendiri

Gue mencoba memejamkan mata dan menghayalkan sesuatu di masa depan.

Dan...

Tringgg....tringgggg

Jam 5.30 am
That's mean? Semalam gue berhasil.

Gue bersiap-siap untuk sekolah. Hoping today be better.

Author's POV

Kelas sedikit riuh menunggu kehadiran siswa baru itu. Hampir 1 kelas tau siapa siswa baru yang pindah ke sekolah mereka.

Para cowok-cowok merapikan penampilan agar tak tersaingi oleh siswa baru yang followersnya banyak itu dan ada pula yang mengganggap itu hanya akun yang dibeli di olshop saking tidak terimanya.

Time Never Go BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang