Salah Paham?

14 6 0
                                        

Jangan berharap lebih, perhatian bukan berarti cinta. Bisa jadi sebatas kasihan.

《《《♡》》》

Author's POV

Adriana berjalan menuju perpustakaan, sekarang jamnya istirahat.

Ia merasa masih kenyang karena sudah sarapan tadi pagi.

"Berat banget" kata Adriana sambil memeluk beberapa novel yang dipilihnya

Brakkkk

Kini buku itu berpindah ke atas meja.

Ia menatap satu per satu semua buku itu.

"Yang mana ya?" pikirnya.

"Nah, yang ini aja deh" katanya lalu mengambil novel lawas yang judulnya telah hilang.

"Kayaknya gue harus nyari tau judulnya sendiri nih" batinnya lalu ketawa kecil.

Ia merapikan kembali sisa-sisa novelnya dan memeluknya untuk di kembalikan ke tempatnya.

Gubrak

"Shh sakittt" kata Adriana sambil memegang kakinya yang tertimpa novel-novelnya.

"Sorry-sorry. Gue ga sengaja" ucap cowok itu sambil merapikan novel-novel yang dibawa Adriana tadi.

"Riyan?" tanya Adriana saat melihat wajahnya

Riyan terdiam menatap mata Adriana.

"Yan" kata Adriana sambil menepuk bahunya.

"Hah ada apa?" balas Riyan tersadar.

"Yih bengong, bantuin gue berdiri. Sakit" pinta Adriana.

"Yaudah sini" balas Riyan sambil membantunya berdiri lalu menuntunnya duduk di bangku terdekat.

"Bentar Na, gue balikin dulu nih semua buku lo" kata Riyan lalu mengambil semua novel di lantai dan meletakkan kembali pada tempatnya.

Adriana merasa kagum. Riyan hangat, tidak seperti Andy yang sombong dan ga nolong Rachel.

"Apa gue harus biasa aja ke dia juga?" batin Adriana.

"Naaa" ucap Aldi menyadarkan Adriana yang sedang melamun dengan menggerakkan tangannya di depan mukanya.

"Eh iya, makasi Yan. Gue mau ke kelas" kata Adriana gugup.

"Mau gue gendong?" tawar Riyan

"Hm, engga deh. Gue masih bisa jalan" tolak gue hangat.

"Tapi pasti sakit. Gue gendong aja yah" paksa Riyan lalu menggendong gue seperti seorang princess.

Tubuh Adriana mematung, matanya menatap wajah Riyan yang menggendongnya.

"Jangan berharap lebih, perhatian bukan berarti cinta. Bisa jadi sebatas kasihan" batin Adriana meyakinkan dirinya sendiri.

Riyan menatap mata Adriana balik. Adriana yang tersadar segera memalingkan matanya.

Riyan tak menuju kelas. Ia membawa Adriana ke UKS. Cewek-cewek sekolah pada iri melihat mereka berdua. Tetapi tak ada yang mencelanya karena Adriana memang perfect di mata semua siswa dan guru.

Tanpa sengaja Rachel melewati koridor itu. Koridor yang dilewati Riyan dengan Adriana di gendongannya. Ia sangat kaget melihat pemandangan disana.

Rachel mengikuti mereka dengan wajah kesal.

*UKS*

"Aduh sakit" kata Adriana saat Riyan mengoleskan minyak dan sedikit memijat kakinya.

"Tahan bentar Na" pinta Riyan agar Adriana tidak banyak gerak.

Time Never Go BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang