chapter 9

712 118 28
                                        

Jangan lupa vote and coment ya..
Maaf kalau ada kata - kaya yang typo..
Selamat membaca..

***********************

Handphone syifa berdering
Deringan handphone syifa cukup lama tapi syifa tak kunjung mengangkat telfonnya.. Berlahan tangannya pun meraih handphonenya yang masih  berdering

On the phone
"assalamualaikum syif.. Ini aku rizky " terdengar suara rizky

" walaikumsalam.. " syifa hanya menjawab salam rizky

" aku tidak bermaksud menyamakan kamu sama restu.. Tapi kalau kamu menganggap aku seperti itu.. Aku minta maaf.. Jujur saja aku juga tidak tau.. Apa aku harus menganggapmu sebagai pengganti restu.. Yang aku tau disaat aku bersamamu aku merasa tenang dan nyaman.. Aku tidak menjelaskan perasaan seperti ini.. Aku bicara seperti ini, apa kamu masih marah ? Syif.. Kamu denger aku kan.. Hallo.. Hallo.. " 

" aku berharap kamu tidak menghindar lagi.. Aku berharap kamu bisa menghadapi kenyataan.. Ky.. Lihat kenyataan ini dengan jelas.. Dan Setelah kamu menemukan jawabannya.. Jika kamu ingin kembali padaku.. Aku akan tetap disini menunggumu " 

On the phone off

Rizky memutuskan untuk melihat keadaan nadia dan untuk menyakinkan perasaannya sekarang kepada siapa yang akan dia pilih

" nad.. Rizky datang mau jengguk kamu.. Buka pintunya nak" suara ibu nadia dari luar kamar nadia

" rizky.. " nadia terbagun dari tempat tidur dan segera membuka pintu kamarnya " akhirnya kamu datang ky " nadia memeluk rizky

" iya.. Aku datang mau lihat keadaan kamu.. Kenapa kamu menyiksa diri sendiri seperti ini.. Apa kamu nggak kasian sama orang tua kamu dan roni yang mengkhawatirkan keadaan kamu.. Sampai kapan kamu akan bersikap seperti ini.. Egois dan tidak perduli dengan perasaan orang lain, setidaknya kamu fikiran perasaan orang kamu nad.." 

" buat apa aku lakukan itu.. Kalau kamu aja udah gak perduli lagi sama aku.. Hidup aku juga gak ada artinya kalau aku harus hilangan kamu ky.. " 

***
" li.. Liat apa " sapa megan saat menghampiri ali, " eh.. Rizky lagi ngapain duduk sendiri disitu " 

" gak tau gan.. Udah dari tadi dia duduk situ sendiri.. Aku juga gak apa yang udah terjadi sama dia "

" oya.. Akhir - akhir ini.. Nadia suka ketemu sama rizky.. Tapi sudahlah, syifa juga gak keberatan.. Kenapa jadi kita repot ya.. "

" baguslah kalau kamu tau.. Meskipun mereka gak bisa sama - sama lagi.. Ya apa boleh buat itu udah keputusan mereka.. Kita tidak akan bisa berbuat apa - apa lagi  " 

" kalau gitu.. Kamu bisa deketin syifa lagi kan.. " 

" percuma gan.. Karna dihati syifa cuma ada rizky " 

***
Syifa yang baru saja datang dan melihat rizky duduk di anak tangga " ky.. Kelas udah mau dimulai.. Kamu gak masuk kelas.. ?? "

" enggak " jawaban singkat rizky

" kalau gitu.. Aku masuk kelas dulu ya.."

" syif.. Bisa duduk sebentar " rizky menahan tangan syifa

" apa kamu mau cerita sesuatu sama aku ?? "

" hari ini adalah hati kematian restu.. Aku ingin pergi kemakamnya tapi aku tidak ingat dia dikubur dimana.."

" apa kamu sebelumnya tidak pernah pergi makamnya ? " 

" tidak pernah.. Karna aku merasa ini tidak nyata dan aku belum bisa menerimanya.. Aku belum bisa menerima bahwa restu sudah meninggal.. Sebenarnya setelah kematian restu aku lupa dengan semua yang terjadi.. Aku selalu mencoba untuk mengingat semua tapi disaat aku mengingatnya dadakku terasa sesak.. Maka dari itu dokter yang merawatku dia selalu bilang jangan memaksakan diri untuk mengingatnya.. Sejak itu aku tidak pernah mengingatnya.. Karna itu aku selalu menghindari nadia karna aku gak mau mengingat masa lalu itu lagi.. Aku tidak mau kembali ke masa itu lagi.. Aku tidak mau.. !!! " 

Mars ( versi kyfa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang