Mars ( versi kyfa )

chapter 19

Disaat Rizki pergi, Syifa yang berada di ruang tamu
" Non, teh nya " seorang pelayan menghampiri Syifa

" Terima kasih " sambung Syifa

Tak lama ayah Rizki pun keluar dari kamarnya
" pagi Syif " panggil ayah Rizki

" Eh, pagi om " sahut Syifa

" Kok kamu sendirian, Rizki mana ? "

" Rizki " Syifa berfikir sedikit lama, " Rizki lagi kerumah Ali om,iya kerumah ali " lanjut Syifa sedikit gugup

" Oh.. "

" Kenapa om? Om ada perlu sama Rizki, biar saya telfon biar cepat pulang "

" Enggak apa - apa Syif " ucap ayah Rizki, " rumah ini sang besar dan pasti buat kamu merasa bosan " lanjutnya dan Syifa tersenyum dengan sedikit menggelengkan kepala

" Mungkin, kalau Rezki masih hidup kalian pasti cocok karna Rezki juga suka sekali melukis seperti mu! Memang rezki sangat mirip ibu nya suka barang - barang yang unik " ucap ayah Rizki

" Berarti Rizki mirip sama ayahnya ya om " timpal Syifa seketika membuat ayah Rizki terdiam dan menatap syifa, dan Syifa seketika menundukkan kepalanya dan meminta maaf atasan ucapan.

" Iya kamu benar Syif, Rizki mirip dengan ayahnya " ucap ayah Rizki lagi,dan menceritakan semua masa lalunya sebelum ayah kandung Rizki dan juga pun sang ibu yang membuat Rizki menjadi seperti sekarang.

" Tapi Syifa bangga sama om, karna om sudah menjadi ayah terbaik buat rizki dan Rezki "

" Tapi tidak bagi Rizki Syif, om dimatanya hanya ayah yang dingin dan egois! Om hanya tidak mau kehilangan rizki,om sudah kehilangan adik om,wanita yang om cintai, dan juga rezki! Dan saat ini hanya Rizki yang om punya "

" Syifa yakin, Rizki seperti itu karena dia tidak tahu pengorbanan om selama ini!"

" Om selalu berfikir,om dan Rezki yang bernasib sama , sama - sama dicampakkan oleh orang yang kita cintai! Sebenarnya ibunya meninggal bukan karna sakit tapi karna bunuh diri karena ingin mengikuti adik om yang sudah meninggal karna kecelakaan di arena balap " ucapan ayah Rizki membuat syifa terkejut

" Om, bohong kepada Rizki dan Rezki karna waktu itu mereka masih kecil, om tidak mau mental mereka terganggu dengan kematian ibu mereka!! Itu lah sebabnya om selalu melarang Rizki mengendarai motor apa lagi sampai jadi pembalap seperti ayah kandungnya " mendengar ucapan ayah Rizki, Syifa hanya bisa diam dengan melihat wajah ayah Rizki yang hampir meneteskan air mata.

" sifat Om dan ayah kandung Rizki memang sangat berbeda meskipun kita berdua kakak beradik,adik om yang selalu bisa membuat orang tua kita bahagia dengan tingkahnya dan tyipe orang yang tidak mau di kekang dan om lebih memilih mengikuti keinginan orang tua dan menjadi kakak yang baik untuknya "

" Sifatnya benar - benar seperti Rizki,kampus akan terasa sepi jika tidak ada rizki "

" Iya, temen om adalah dosen kalian berdua,dia pernah cerita waktu hampir ingin berhenti mengajar dikampus itu tapi setelah ada Rizki dia jadi lebih semangat untuk mengajar lagi " ucapan ayah Rizki membuat Syifa tersenyum

" Sekarang kamu sudah tau sisi lain dari keluarga kita, dan om harapan kamu akan tetap ada disamping Rizki! Karna kamulah Rizki bisa sedikit demi sedikit merubah tingkah laku yang suka memberontak "

" Syifa akan selalu ada di samping Rizki sampai kapan pun om "

***
Rizki yang berjalan berlahan dengan merenungkan cerita dokter Chan hingga ia pun tak sadar jika disebranhnya Syifa berlari menghampiri nya, dan saat tau ia pun melebarkan senyumnya dan mengulurkan salah satu tangan agar Syifa pegangan
" Kamu ngapain kesini " tanya Rizki