TaeKook's World

05. Lily

Everything you wantin' gonna be the magic stories you've been told

And you'll be safe under my control

Just, let me in...

[KingdomAU!TaeKook]

-------------------

Pintu kamar mewah itu terbuka dan sesosok pemuda masuk ke dalamnya.

“Apakah ada sesuatu yang anda inginkan sebelum tidur, Pangeran?”

Pemuda yang di panggil pangeran menggeleng pelan, “Tidak ada. Kau boleh pergi sekarang. Jangan biarkan seorang pun masuk ke kamarku, bahkan Ayahanda sekalipun. Aku ingin segera beristirahat.”

Mendengar itu, si pelayan pun membungkuk patuh lantas undur diri dari hadapan sang Pangeran kemudian menutup pintu, menyisakan helaan napas lelah dari satu-satunya penghuni ruangan tersebut.

Omong-omong, nama pemuda itu adalah Jeon Jungkook. Pangeran Kerajaan Ignite. Putra satu-satunya Raja Namjoon yang agung. Memiliki paras tampan, postur tubuh proporsional dan calon raja di masa depan.

Cih, menggelikan.

Jeon Jungkook bahkan merasa muak membayangkannya.

Pikirmu, apakah hidup selayak di sangkar emas itu menyenangkan?

Jungkook bahkan tak pernah diberi kesempatan untuk menghirup udara di luar kerajaan tanpa pengawalan. Hidupnya senantiasa dipenuhi aturan, kekangan, tuntutan demi terpenuhinya syarat-syarat agar kelak ia mampu meneruskan jabatan sang Ayah menjadi Pemimpin Kerajaan.

Menjadi Raja yang selalu di elu-elukan? Persetan, Jeon Jungkook hanya ingin kebebasan.

Maka dari itu tekad Jungkook telah bulat. Malam ini, ketika rembulan tepat bertengger di singgasana langit yang kelam, Jungkook akan melancarkan rencananya.

.

.

.

Berbekal kain-kain panjang yang di sambung menjadi seutas tali, Jungkook keluar dari kamarnya melalui jendela. Tak banyak menemukan kesulitan ketika menjejak turun sebab tubuhnya yang telah terlatih. Sampai akhirnya ia tiba di bawah dan mulai mengendap mencari jalan keluar. Tak juga terlalu sulit, karena Jungkook telah merencanakan pelarian ini matang-matang.

Dengan gesit menyelinap agar tak terlihat para prajurit yang berjaga di sekitar, Jungkook nyaris sukses keluar dari halaman istana. Namun kewaspadaannya yang menurun membuat ia tak sengaja menyenggol pot tanaman yang ada di halaman belakang istana, membuat suara pecahan gaduhnya menyadarkan beberapa penjaga di sana.

“Siapa di sana?!”

Jungkook refleks mengumpat ketika mendengar langkah-langkah kaki yang mulai mendekat. Ia tak boleh gagal, tidak setelah sejauh ini. Hanya tinggal sedikit lagi. Maka dari itu, Jungkook berhenti mengendap-endap dan mulai berlari. Menghindari para penjaga yang kemungkinan besar akan mengejarnya.