13. HeartBeat

2.2K 247 14
                                    


I feel destiny in you....



[AU!TaeKook]





------------------------






Empty Park, Seoul 11.00 pm KST

"Tidak! Lepaskan aku!" Jerit seorang pemuda yang tengah berusaha lepas dari cekalan pria paruh baya. Netranya yang menggenang menatap penuh lara sosok pemuda lain tak jauh dari hadapannya, yang kini tengah di pukuli dengan bringas oleh beberapa pria berseragam hitam.

"Ayah, ku mohon... Hentikan mereka ayah. Jangan sakiti Taehyungie, ku mohon ayah..." Pintanya, mengiba pada sosok pria paruh baya tersebut yang merupakan ayahnya.

Namun sang ayah hanya bungkam. Tetap menyeret si pemuda menjauh dari sana.

"Ayah... Ku mohon ayah... Ku mohon..." Pintanya lagi sambil bersimbah air mata. Tubuhnya merosot, jatuh berlutut di hadapan sang ayah.

Wajah pria paruh baya itu mengeras. Tatapannya tajam menusuk ke arah putra satu-satunya. "Bukankah sudah berulang kali ku peringatkan padamu sebelumnya, Jungkook? Inilah konsekuensi yang harus kalian tanggung karena telah berani mengabaikan peringatanku."

Jungkook, pemuda itu menggeleng lemah. Wajahnya yang basah menunduk dengan bahu bergetar karena tangis. "Maafkan aku ayah. Tapi ku mohon, jangan Taehyungie. Hukum saja aku, jangan Taehyungie."

Pria yang lebih tua kemudian menghela dan mengalihkan pandangannya. "Cukup. Lepaskan dia." Ujarnya lantang dan seketika orang-orang yang sejak tadi memukuli Taehyung, menghentikan aksi mereka.

Jungkook lantas berbalik ke arah Taehyung. Menatap kekasihnya yang kini tergeletak dengan wajah dan tubuh penuh luka. Hatinya terasa amat teriris, ketika menyaksikan Taehyungnya yang berusaha bangkit dengan tertatih sambil mengerang lirih.

"Taehyungie..." Baru saja Jungkook hendak bangkit untuk menghampiri, lengannya lagi-lagi di cekal oleh sang Ayah.

"Ini peringatan terakhir. Jika sekali lagi ku lihat kau masih bertemu dan menjalin hubungan menjijikan seperti ini dengan putraku lagi, maka hidupmu akan berakhir. Kau dengar itu anak muda?!" Ucap Tuan Jeon sambil menatap tajam ke arah Taehyung.

Sedang Taehyung yang tengah berusaha berdiri, terkekeh pelan sambil mengusap darah yang keluar dari hidung dan sudut bibirnya. Tatapannya lurus ke arah Tuan Jeon tanpa sedikitpun ada gentar di pupilnya. "Kalau begitu kenapa tak anda akhiri saja hidupku sekarang, Tuan Jeon? Karena hidup tanpa putra anda sama saja bagaikan kematian untukku."

Jungkook menggeleng kuat mendengarnya, sementara Tuan Jeon tersulut murka. "Bedebah. Dasar manusia tak tau di untung." Tuan Jeon lalu menatap nyalang para anak buahnya. "Habisi dia."

Yang seketika membuat Jungkook kembali meronta bagai kesetanan. Tangisnya yang semula reda kembali terdengar. Terlebih ketika ia melihat salah satu dari anak buah ayahnya mengeluarkan pistol dan mengarahkannya tepat ke punggung kiri Taehyung.

"Jangan lakukan itu.... Ayah!"

"Dia yang memutuskan untuk memanggali kuburannya sendiri. Ku harap setelah ini kau merenungi semua kesalahanmu, Jungkook."

Dan suara letusan senjata api terdengar di kesunyian malam itu. Sepasang bola mata indah Jungkook terbelalak saat melihat tubuh Taehyung ambruk ke tanah, bersimbah darah.

"Taehyung!"

Dengan seluruh tenaga yang tersisa, Jungkook menyentak cekalan tuan Jeon dan berlari ke arah Taehyung. Air mata kembali terburai ketika akhirnya tubuh pemuda itu berhasil ia rengkuh.

TaeKook's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang