12. Spring Day

2.3K 239 15
                                    


Melintasi batas musim dingin yang beku
Hingga hari-hari musim semi
Hingga hari-hari di mana bunga-bunga bermekaran
Ku mohon tetaplah tinggal
Di sana lebih lama.....

[AU!TaeKook]




-----------------





Udara yang masih terasa dingin meskipun telah memasuki musim semi, tak menghalangi Jungkook untuk tetap diam menunggu di salah satu bangku stasiun kereta sore itu. Sesekali pemuda tersebut meniupkan napas hangat dari bibirnya ke kedua tangannya yang tak terlapis sarung tangan.

Menunggu, hal yang selalu Jungkook lakukan selama lebih dari dua tahun. Meskipun Jimin dan kerabat lainnya kerap mengatakan jika hal tersebut sia-sia dan meminta Jungkook untuk berhenti melakukannya, namun pemuda Jeon tersebut tetap kukuh pada pendiriannya untuk menanti orang itu. Sosok yang pergi membawa kepingan hati Jungkook yang kini tak lagi utuh. Sosok yang Jungkook yakini masih hidup entah di bagian bumi manapun.

Kim Taehyung...

Seorang Tentara Pasukan Khusus Angkatan Darat Korea Selatan. Pimpinan dari kelompok Tim Alpha dengan codename V. Sekaligus pria yang menjadi kekasih seorang Jeon Jungkook selama 4 tahun ini.

Jungkook masih ingat betul, dua tahun lalu ketika Taehyung pamit padanya untuk menjalankan misi rahasia jauh di perbatasan sana. Berkata bahwa misi kali ini akan cukup sulit dan memakan waktu lama namun berjanji akan kembali seperti yang sudah-sudah. Sembari mengecup kening Jungkook penuh kasih, berucap bahwa setelah misi tersebut usai maka mereka akan mengikrarkan janji suci.

Kemudian Taehyung pergi. Dan sesuai janji, Jungkook mulai menanti. Hari demi hari dengan kabar yang cukup minim. Sampai tiba hari di mana Taehyung di jadwalkan untuk kembali, Jungkook tak bisa menyembunyikan guratan senyum cerahnya ketika pintu apartemennya di ketuk dua kali.

Mengira bahwa itu pasti Taehyung, maka dengan tergesa Jungkook membuka pintu. Namun yang ada di sana bukan Taehyung melainkan Jimin, rekan satu tim Taehyung.

“Jimin hyung, mana Tae hyung? Bukankah ia harusnya kembali bersamamu?” pertanyaan itu lantas terlontar dari bibir Jungkook kala itu. Senyum cerahnya masih belum pudar, tak menyana sekalipun akan kenyataan yang sebentar lagi akan menamparnya.

Barulah ketika Jimin tetap diam sambil memandangnya sendu, senyuman di wajah Jungkook perlahan-lahan luntur.

“Jim Hyung, ada apa? Mana Tae hyung?”

Namun jawaban Jimin hanyalah gelengan pelan. Sebelah lengan pria itu kemudian terulur, menyerahkan sebuah amplop surat yang sejak tadi di genggamnya hingga kusut.

“Taehyung tak bisa kembali, Kook-ah. Dan dia meninggalkan ini untukmu.”

Ada sebersit prasangka buruk yang hinggap dalam benak Jungkook saat itu, namun coba di tepisnya ketika menerima uluran surat tersebut. “Apa misinya di perpanjang? Lalu kenapa kau kembali sendirian?”

Jimin mendeguk sekali, lalu menggeleng lagi. “Semuanya sudah kembali, Kook-ah. Semuanya, kecuali Taehyung.


“Maksudnya?”

Pria Park menghembus napasnya kuat dan baru Jungkook sadari jika sedari tadi kedua mata Jimin memerah dan sembab. Ada beberapa luka di wajahnya, namun luka yang paling kentara tergambar dari sorot matanya.

TaeKook's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang