Little Cherry?
Sounds good.
Atau aku bisa mengatakan: kind of cute.
Breathing in.
Breathing out.
Aku masih menatap wajah tampan yang menyesakkan dada itu untuk beberapa saat, lalu mengambil crimson case dari tangannya hingga kupegang dengan sempurna. Seperti memberi izin, dia terlihat mengangguk pelan padaku. Detik selanjutnya, pandanganku mulai beralih pada case itu.
Kotak yang begitu elegan walau tidak ada tulisan apa pun yang ada di bagian atas kotak itu. Sedikit berat, mungkin karena isinya bukan berat dari kotak itu sendiri. I have no idea mengenai isi dari kotak itu sebenarnya, namun jelas aku begitu penasaran.
Perlahan aku membuka crimson case. Di saat yang sama mataku membola seketika.
It's a book.
Buku dengan hard cover yang sewarna dengan kotak luarnya, ya, crimson maksudku. Seperti kotak luarnya, tidak ada tulisan apa pun pada buku tebal itu. Perlahan aku mengeluarkan buku itu dari kotaknya, lalu kembali menatap Breathtaking Man itu yang mungkin sudah sedari tadi menatapku, atau mungkin tidak pernah mengalihkan pandangannya dariku yang jelas aku tidak tahu itu mengingat aku menunduk.
Perlahan aku membuka buku itu dan sekali lagi mataku membulat sempurna. Bukan membukannya setiap lembar, namun aku membukanya beberapa bagian saja. Well, aku tidak tahu kenapa dia memberiku sebuah buku yang aku ketahui selanjutnya adalah sebuah buku cerita, sebuah novel lebih tepatnya.
"Apa aku boleh tahu kenapa kamu memberikan novel ini padaku, Lincoln?"
Pandanganku sudah beralih padanya saat mengucapkan kalimatku. Belum ada jawaban darinya, seperti menungguku mengucapkan kalimatku berikutnya.
"Aku yakin novel ini tidak ada hubungannya dengan private charity event."
"Ada," suara dalam dan sexy-nya kembali terdengar.
"Tell me, Lincoln."
Entah apa yang ada di pikirannya, aku tidak mengerti sama sekali. Hubungan novel di tanganku dengan acara charity itu dan di mana tamu undangan yang lain sekarang jika acara itu diadakan di kamar ini, balkon cantik yang begitu luas ini lebih tepatnya.
Biarkan dia berbicara dan aku akan bertanya satu per satu untuk mendapatkan jawabannya. Aku sabar dengan itu, jangan dipertanyakan lagi!
"You're a story teller."
Aku mengangguk pelan tanda setuju.
"Tell the story," sesaat dia berhenti, seperti memastikan aku mendengarkannya, "akan ada sumbangan dana setelahnya."
Mungkin dia mengira otakku tajam yang dapat memahami kalimatnya dengan mudah. Satu yang pasti, begitu banyak pertanyaan yang muncul di otakku sekarang hanya karena penjelasan singkatnya itu.
"Sebelum aku memberikan respons akan kalimatmu, apa aku boleh bertanya sesuatu?"
Hanya anggukan yang dia berikan. It's fine for me!
"Kapan private charity event di mulai?"
"Now."
Otakku berputar cepat. Berusaha mencerna jawabannya.
"Aku tidak melihat tamu undangan special yang lain, apa mereka berada di ruangan yang lain?"
"Only you, Little Cherry."
![](https://img.wattpad.com/cover/170225294-288-k769379.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lustfulness- #lustseries 1.0 [✅] 🔚
Mystery / Thriller21+ ONLY AGE RESTRICTIONS!! This is Thriller - Action - Romance story. Banyak mengandung unsur dewasa. I'VE WARNED YOU!!! Be wise reader. Bijaklah dalam memilih bacaan. ____________ Breathing in. Breathing out. Beberapa kali aku melakukannya. "My b...