Chapter 12 - Waiting

9K 822 58
                                    

2nd update
Hepi reading
xoxo, io
______

"Lincoln," lirihku.

"Just sleep," kurasakan pelukannya yang semakin erat saat mengucapkan kalimatnya itu. Ya, dia masih berbisik saat mengucapkannya.

Jangan berdebat. Mungkin seperti itu hingga yang aku lakukan seperti apa yang dia ucapkan. Ajaibnya, aku terlelap begitu saja dalam pelukan hangatnya. What's happening to me?

06.30AM

Perlahan aku membuka mataku. Di saat yang sama, mataku membola seketika. Tidak ada siapa pun di sebelahku. Seharusnya dia masih di sini. Pandanganku menyebar, oh, tertuju pada sofa panjang yang berada tidak jauh dariku lebih tepatnya. Dia tidak berbaring, namun duduk begitu serius dengan menatap laptop di pangkuannya. Entah sejak kapan dia terbangun dan melepaskan pelukannya dariku, jelas aku tidak merasakan itu. Mungkin tidurku terlalu nyenyak?

Perlahan aku menuruni tempat tidurku.

"Pagi," ucapku pelan setelah duduk di depannya.

Di saat yang sama dia menutup laptop-nya, "no nightmare?"

"No," sesaat aku berhenti mungkin aku ingin memastikan ada sesuatu di mata amber-nya yang terlihat mengagumkan di pagi hari, kenyataannya, nothing! "Thank you, Lincoln."

Bukannya menjawabku atau mengangguk dia mengucapkan kalimat yang cukup membuatku syok.

"Stay with me, Cherry."

Otakku bekerja dengan cepat. Mungkin ini efek tidur nyenyakku semalam? Tentu saja aku mengerti dengan baik kalimat singkatnya itu. Dia memintaku tinggal bersamanya yang sudah pasti berada di exotic island yang begitu cantik itu. Apa aku salah?

Masalahnya sekarang adalah kenapa dia memintaku tinggal bersamanya? Takut sesuatu yang buruk terjadi padaku? Atau dia merasa begitu bersalah akan kejadian mengerikan yang menimpaku?

"I'm fine. I'll stay here, Lincoln."

Tidak ada suara darinya lagi dan hanya tatapan yang tidak kumengerti dari mata amber-nya yang kudapatkan. Mungkin aku tidak ingin menatapnya lagi hingga aku mengalihkan pembicaraan.

"Aku akan menyiapkan breakfast. Kamu bisa menung..."

"Don't go," potongnya cepat.

Seperti gadis bodoh, aku kembali duduk, tidak lagi berdiri. Entah apa yang terjadi dengannya, dia menatapku begitu intens dengan tatapan yang lagi dan lagi tidak kumengerti. I hate this! Bukan karena dia menatapku, tentu saja karena aku tidak dapat mengartikan setiap tatapannya dari pertama aku mengenalnya hingga detik ini. How stupid!

"Lincoln," ucapku pelan setelah beberapa saat tidak ada suara darinya, "apa ada yang ingin kamu katakan padaku?"

Breathing in.

Breathing out.

Aku masih dengan sabar menunggu kalimatnya, apa pun itu.

"Cherry."

Thank God!

"Ya."

"Stay with me," sesaat dia berhenti seperti memastikan aku mendengar suaranya, "please."

Kalimat itu lagi. Seharusnya itu adalah sebuah permohonan, namun yang terdengar dari suara dalam dan sexy-nya seperti sebuah perintah.

"Lincoln, I...."

Lustfulness- #lustseries 1.0 [✅] 🔚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang