A

1.5K 120 8
                                    

Mohon maaf bila ada kesamaan cerita tapi ini murni hasil imajinasi author.

Happy reading. Mian for typo


💧

Terlihat dua anak kecil yang sedang bermain di bawah derasnya air hujan. Begitu bahagia. Tertawa bersama menikmati waktu yang mereka lalui. Dingin nya air hujan tak membuat mereka ingin menyudahi bermain dengan hujan, bermain dengan genangan air yang mungkin saja banyak sekali kuman di sana, tapi bagi mereka yang baru berumur 5 dan 6 tahun tentu itu tak mereka pedulikan asal mereka bahagia.

"Hujan nya deras banget ya hyung~" anak kecil sekitar umur 5 tahun itu terlihat begitu senang bermain dengan hujan, berlarian kesana kemari, sedangkan teman nya yang berusia satu tahun di atas nya itu hanya tersenyum sambil ikut berlarian.

"Jinan hyung, coba kejar Hanbin" anak yang menyebut diri nya Hanbin itu mengajak teman nya bermain kejar-kejaran.

Mereka terus berlarian, saling bergantian mengejar ketika salah satu dari mereka tertangkap. Namun anak yang lebih tua itu terlihat sudah sangat lelah berlari, terbukti dari kecepatan lari nya yang mulai melambat.

Akhir nya, ia menjatuhkan diri nya di rerumputan. Menidurkan badan nya membiarkan air hujan mengenai tepat di wajah nya. Hanbin yang melihat nya ikut melakukan hal sama di samping teman nya.

"Jinan hyung capek ya?" tanya nya lembut penuh perhatian.

"Iya, memang nya Hanbin ga cape" jawab nya melihat ke arah samping tepat nya melihat ke arah teman nya itu.

"Maka nya Jinan hyung jangan makan terus, jadi ga kuat lari kan" Hanbin berucap jujur yang langsung di hadiahi cubitan di lengan dari teman nya.

"Aku ga banyak ko makan nya~" protes yang lebih tua itu sedikit merajuk.

"Tapi kenapa bisa gembul kaya gini" jawab nya bertanya sambil mencubit pipi chubby di hadapan nya gemas.

"Itu karena--"

"Jinanie pulang, atau nanti kamu sakit~"

Ucapan nya terhenti karena mendengar teriakan sang eomma dari rumah, menyuruh nya untuk segera pulang karena hujan juga sudah mulai reda.

"Hanbin, aku harus pulang atau nanti eomma marah" yang lebih muda itu hanya menganguk.

"Ya sudah, hyung pulang sana sebelum di marahi" perintah nya yang langsung di iyakan.

"Tapi Hanbin janji ya kalau besok hujan kita harus main lagi, janji" Jinan mengangkat jari kelingking nya meminta teman nya untuk berjanji.

Sembari tersenyum Hanbin mengaitkan jari kelingking nya pada jari teman nya. Berucap tanpa ragu membuat senyum teman nya itu merekah.

"Janji"

"Yasudah ya aku pulang, sampai ketemu besok~~" anak itu hanya tersenyum penuh arti melihat punggung itu menjauh. Ketika teman nya itu sudah hilang di balik pintu rumah nya, perlahan senyum nya memudar dan tatapan nya berubah sendu. Ia pun segera melangkahkan kaki menuju rumah nya dengan perasaan yang entah lah hanya ia yang tahu.

💧

Seorang anak kecil sedang menangis melihat orang tua nya bertengkar. Memperebutkan nya untuk di bawa. Ya, orang tua nya akan bercerai dan sedang memperebut kan hak asuh anak mereka.

"Hanbin ikut dengan ku" sang suami berucap tegas pada istri di hadapan nya.

"Tidak, Hanbin ikut dengan ku" istri nya tak kalah tegas menolak perkataan suami nya.

"Hanbin-ah, kamu mau ikut appa atau eomma?" tanya sang eomma melihat ke arah putra nya, namun tak ada jawaban.

"Sudah lah, Hanbin ikut dengan ku saja" sang suami berucap lagi.

"Tidak bisa begitu" tolak sang istri lagi cepat.

"Begini saja, kita titipkan dulu Hanbin pada ibu ku di Busan selagi kita masih mengurus persoalan hak asuh ini" saran sang suami, istri nya terlihat sedang berpikir lalu setelah nya menganguk setuju.

Wanita itu menghampiri putra nya yang berada di sofa, mengusap lembut kepala nya.

"Hanbin sayang, kamu tinggal sama nenek dulu ya di Busan" sang eomma berucap lembut, Hanbin mengangguk. Ia terlalu takut jika harus melihat orang tua nya bertengkar lagi.

"Aku akan kemaskan barang-barang Hanbin dulu" eomma dari Hanbin itu berlalu ke kamar Hanbin. Tak lama setelah nya ia kembali dengan koper di tangan nya.

"Hanbin, ayo kita berangkat, appa dan eomma akan mengantar mu" Hanbin hanya mengangguk lagi lalu berjalan mengikuti orang tua nya.

"Jinan hyung, maafkan Hanbin"

💧

"Eomma, kemana Hanbin? Kenapa rumah nya selalu terlihat sepi?" pertanyaan yang sama yang selalu putra nya lontarkan selama satu bulan belakangan ini.

"Hanbin nya mungkin sedang pergi dengan keluarga nya sayang~" hanya kalimat itu yang mampu wanita itu ucapkan menjawab pertanyaan putra nya, sebab sang eomma yang tidak tahu apapun itu bingung harus menjawab apa.

"Kenapa begitu lama eomma?"

"Jinanie yang sabar saja, Hanbin pasti akan kembali lagi" Jinhwan tersenyum menatap eomma nya yang sedang mengusap kepala nya.

"Eomma ke dapur dulu ya, menyiapkan makan siang. Jinanie mau eomma buatkan apa?"

"Apa saja eomma, asal eomma yang buat" eomma Jinhwan hanya tersenyum lembut dan segera berlalu ke dapur.

Jinhwan melihat keluar lewat jendela. Tersenyum melihat hujan yang turun dengan deras membasahi bumi.

"Tapi Hanbin janji ya kalau besok hujan kita harus main lagi, janji" Jinan mengangkat jari kelingking nya meminta teman nya untuk berjanji.

Sembari tersenyum Hanbin mengaitkan jari kelingking nya pada jari teman nya. Berucap tanpa ragu membuat senyum teman nya itu merekah.

"Janji"

"Hanbin-ah, sekarang hujan lagi, Jinan hyung ingin menagih janji Hanbin tapi Hanbin tidak ada" senyum nya di bibir berubah menjadi isakan isakan kecil dengan air mata yang mulai membasahi pipi chubby nya.

Tbc..

Annyeong ini ff binhwan pertama saya. Maaf ya kalo ceritanya abal abal atau ceritanya kurang bagus 😅 dan kalo masih ada typo nya harap maklum.
Jangan lupa tinggalkan jejak bentuk dari dukungan kalian buat author.

Dont forget to Voment.
감사합니다~

Something In The Rain - BinhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang