Happy Reading
'Mian for typo'
¤
Beberapa bulan kemudian
Hanbin dan Jinhwan semakin dekat, dan Jinhwan sudah mengetahui bahwa Hanbin yang sekarang dekat dengan nya adalah Hanbin kecil nya. Jinhwan senang karena ia tak salah mengira, ia tidak peduli jika Hanbin tidak mengingat nya, yang penting adalah sekarang Hanbin bersama nya. Dan juga.
'Hanbin harus menjadi milik nya.'
Saat ini Jinhwan sedang berada di kamar nya. Ia mengurung diri disana, menengelamkan diri nya di bawah selimut. Ia kesal pada Hanbin yang lebih memilih pergi bersama Jaewon dari pada menemani nya pergi ke taman bermain.
Drtt drttt drttt
Jinhwan mengabaikan ponsel nya yang terus bergetar di nakas.
Drttt drttt drttt
Jinhwan mendecak kesal, ia meraih ponsel nya dan tanpa melihat si penelpon ia langsung mengangkat nya.
"Halo Jinhwan, do you remember me?"
Deg. Jinhwan membeku mendengar suara tegas itu.
"Jinan, kau masih disana? Kenapa diam saja? Apa kau tak merindukan ku, hmm?" Jinhwan dapat mendengar kekehan di akhir kalimat si penelpon.
"Tidak, dan jangan ganggu aku lagi. Semua nya sudah selesai!!" Jinhwan memutuskan panggilan sepihak.
Jinhwan bingung, apa yang harus ia lakukan jika memang pria itu akan kembali mengusik kehidupan nya.
"Hanbin-ah, aku membutuhkan mu"
Perlahan mata indah itu terpejam hingga terdengar dengkuran halus dari pria mungil itu.
¤
Drtt drttt drttt
Hanbin menatap ponsel Jaewon yang tak berhenti bergetar di meja sedangkan si pemilik ponsel sedang pergi ke toilet.
"Haruskah aku mengangkat nya, aku takut itu telepon penting" akhir nya Hanbin memutuskan untuk mengangkat telepon itu.
"Ha--"
"Bos, kami sudah punya rencana nya, kau ingin kami langsung menghabisi Jinhwan atau kita bermain-main dulu dengan nya?"
Hanbin mengepalkan tangan nya mendengar suara di sebrang sana.
"Jangan berani-berani nya kau menyentuh Jinhwan, atau kau akan berurusan dengan ku"
Pip. Hanbin memutuskan panggilan nya sepihak.
Jaewon kembali dari toilet dan heran melihat Hanbin yang menatap nya marah.
"Hanbin" panggil Jaewon hati-hati.
"Jangan berani menyentuh Jinhwan sedikit pun apalagi melukai nya" Hanbin menunjuk Jaewon di hadapan nya. Hanbin bangun dari duduk nya hendak pergi namun Jaewon menahan pergelangan tangan nya.
"Apa maksud mu Hanbin?" Hanbin mendecih, Jaewon bingung atas perilaku Hanbin.
"Bos, kami sudah punya rencana nya kau ingin kami langsung menghabisi Jinhwan atau kita bermain-main dulu dengan nya." Hanbin menirukan perkataan penelpon tadi.
"Sial" umpat Jaewon dalam hati.
"Kau ingin mencelakai Jinhwan, hah!!. Jika terjadi sesuatu pada Jinhwan kau akan berurusan dengan ku, ingat itu!!" tegas Hanbin sebelum pergi meninggalkan Jaewon yang sedang menahan amarah nya.
"Arghhh, Jinhwan sialan lihat saja" Jaewon tersenyum miring memikirkan rencana yang akan ia lakukan pada Jinhwan.
¤
"Sudah ku bilang jangan mengganggu ku lagi. Kita sudah tak ada urusan apapun" Jinhwan menatap nyalang pria di hadapan nya.
"Jinhwan dengarkan aku dulu. Kau salah paham--"
"Salah paham ataupun tidak aku tak peduli, lagi pula itu masa lalu jadi biarlah dan jangan kau ungkit lagi. Itu hanya membuat luka lama yang kau berikan kembali terbuka dan membuat ku semakin membenci mu, Kang Seung Yoon!!" potong Jinhwan dengan berapi-api.
"Jinhwan, apa kau tak bisa memaafkan ku dan memulai semua nya dari awal?" Seung Yoon berucap lirih. Jinhwan rasa nya ingin menangis saja. Tapi tidak, ia tak mau kembali masuk ke lubang yang sama.
"Seung Yoon hyung, aku memaafkan mu" Seung Yoon tersenyum mendengar nya.
"Tapi tidak untuk kembali pada mu. Aku sudah menemukan Hanbin ku, dan aku akan berusaha membuat nya kembali pada ku" Seung Yoon tersenyum getir. Mungkin memang hanya Hanbin yang ada di hati Jinhwan.
"Baiklah, setidaknya kau sudah memaafkan ku" Jinhwan mati-matian menahan agar air mata nya tak mengalir, ia tak boleh terlihat lemah.
"Jinhwan jika kau butuh aku, aku akan selalu ada untuk mu, aku permisi" Seung Yoon memeluk Jinhwan sebentar sebelum pergi.
"Seung Yoon hyung maaf, kau pasti akan mendapatkan yang lebih baik dari ku"
¤
"Ubah semua rencana nya"
"Hanya saat ku perintahkan baru kalian boleh bergerak"
"Bagus"
¤
"Jinhwan mengapa kau menangis?" Jinhwan buru-buru menghapus air mata nya ketika mendengar suara Hanbin.
Jinhwan tersenyum pada Hanbin. "Tidak apa-apa Hanbin" ucap Jinhwan berusaha meyakinkan.
"Benarkah?" Jinhwan mengangguk. Hanbin menarik kedua tangan Jinhwan, membawa yang lebih kecil ke dalam dekapan nya.
"Jika kau bilang bahwa kau baik-baik saja, aku akan percaya itu" Hanbin mengusap punggung Jinhwan lembut membuat Jinhwan semakin ingin menangis.
"Jinhwan aku akan melindungi mu dari apapun, kau percaya pada ku kan?" Hanbin dapat merasakan Jinhwan mengangguk.
"Hanbin, bisakah aku membuat mu menjadi milik ku?!"
Tbc....
Annyeong^^
Hehe, masih adakah yang nunggu kelanjutan cerita ini?
Maaf banget lama ga update, karena author kehilangan mood buat nulis dan ga dapet ide buat kelanjutan cerita ini.ㅠㅠ
Makasih juga buat yang udah mau baca cerita yang semakin tidak jelas ini:))
Ini ada perubahan sedikit masalah orang dari masalalu Jinhwan yaitu Kang Seung Yoon. Sebelum nya Tan nulis Jiwon eh baru ke inget kalau Jiwon kan sama Donghyuk. Mianhae gaes, kebiasaan kalau mau up ga baca cerita sebelum nya dulu jadi nya gitu😆
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Something In The Rain - Binhwan
FanfictionBukankah lebih baik begitu, lupakan masalalu dan fokus lah pada masa sekarang dan masa depan kita.