H

685 97 18
                                    

Happy reading

'Mian for typo'

Φ

Jinhwan dan Yunhyeong masih sibuk mencari cincin Jinhwan yang jatuh. "Bagaimana aku mengingatkan Hanbin jika cincin itu hilang?" gumam Jinhwan di sela tangis nya. Selain Jinhwan dan Yunhyeong, yang lain kembali berpesta setelah sebelumnya memperhatikan Jinhwan yang memarahi Yunhyeong.

"Jinhwan maafkan aku, sungguh aku tak sengaja. Hikss.." Jinhwan memeluk Yunhyeong yang ikut menangis. "Tak apa, maafkan aku juga karena sudah memarahi mu." Yunhyeong membalas pelukan Jinhwan. "Bantu aku mencari nya ya." Yunhyeong mengangguk cepat. Mereka kembali mencari cincin itu.

Φ

"JIWON HYUNG ~~" Donghyuk berlari ke arah Jiwon sambil tersenyum. "Dongie, awas!!" Jiwon berjalan cepat ke arah Donghyuk. "H-hyung." Donghyuk meraih pergelangan tangan Jiwon saat ingin terjatuh, refleks Jiwon meraih juga kedua tangan Donghyuk membuat cincin yang di temukan nya kembali terjatuh. "Kau ini!!" Donghyuk hanya menunjukan cengir khas nya. "Mianhae, hyung." Jiwon mengusak surai Donghyuk gemas.

Jiwon mengajak Donghyuk untuk duduk. "Cincin nya?" Jiwon tersadar bahwa cincin yang berada di tangan nya tidak ada. "Cincin apa?" tanya Donghyuk. "Cincin Hanbin yang telah lama hilang." Donghyuk semakin bingung. "Dulu saat masih kecil, aku dan Hanbin memiliki cincin yang sama seperti ini." Jiwon menunjukan cincin yang menjadi liontin kalung nya. "Namun saat ia pindah ke Daegu, aku tak melihat cincin itu. Saat ku tanya pada nya, ia menjawab bahwa cincin nya hilang. Tapi tadi aku menemukan nya, dan aku yakin itu cincin Hanbin." Donghyuk mengangguk mengerti. "Lalu, kemana cincin nya?". Jiwon menatap Donghyuk "Terjatuh saat aku menolong mu." Donghyuk menatap Jiwon kaget. "Sungguh?. Ahh maafkan aku hyung." sesal Donghyuk menundukan wajah nya. "Tidak apa-apa, lagi pula Hanbin juga tidak akan menanyakan nya." Donghyuk mendongak untuk menatap Jiwon. "Kenapa?" Jiwon hanya tersenyum kecil.

Φ

"Dimana Jaewon?" Hanbin mengedarkan pandangan nya, ia sudah berkeliling di rumah nya namun tak menemukan Jaewon.

"Shit..." Hanbin mengumpat karena akan terjatuh, Hanbin melihat ke bawah.  Ternyata tali sepatu nya lepas dan ia menginjak nya, beruntung tidak sampai jatuh. Hanbin bejongkok untuk mengikat kembali tali sepatu nya. Tiba-tiba kegiatan nya itu terhenti saat sebuah cincin menggelincir ke arah nya dan berhenti tepat di depan sepatu nya. Hanbin meraih cincin itu, melihat nya dengan teliti. "Kim Hanbin? Ini punya ku?" Hanbin melihat nama nya di bagian dalam cincin itu. "Kurasa aku tak mempunyai cincin seperti ini. Ukuran nya saja mungkin untuk anak umur 5 atau 6 tahun. Lagi pula bukan hanya aku yang bernama Hanbin." baru saja Hanbin ingin melemparkan cincin itu ke tempat sampah, namun hati nya seperti menyuruh nya untuk menyimpan cincin itu. Dan akhir nya Hanbin memilih untuk menyimpan cincin nya, berjaga-jaga jika mungkin pemilik cincin itu sedang mencari nya. "Ahh.. aku kan sedang mencari Jaewon." Hanbin kembali mengedarkan pandangan nya,  namun yang malah ia lihat adalah Jinhwan yang seperti sedang menangis. Hanbin melangkah ke arah Jinhwan. "Jinhwan, kau kenapa?" Hanbin memegang bahu kiri Jinwhan, membuat Jinhwan menatap nya. "Ti-tidak apa-apa." Hanbin menatap Jinhwan curiga. "Kau yakin?" tanya Hanbin lagi. jinhwan mengangguk kecil. Hanbin tak bertanya lagi, mungkin itu masalah pribadi Jinhwan dan ia tak berhak ikut campur, pikir Hanbin.

"Sudahlah jangan menangis lagi." Hanbin mengusap kedua pipi Jinhwan lembut. Jinhwan terpaku karena perlakuan Hanbin. "Ku harap itu adalah kau." gumam Jinhwan sangat pelan, namun Hanbin melihat pergerakan mulut Jinhwan yang seperti berbicara. "Kau mengatakan sesuatu?" Jinhwan dengan cepat menggeleng.

"Yunhyeong." Yunhyeong merasa nama nya di panggil menoleh ke sumber suara. "Junhoe hyung." Junhoe hanya tersenyum kecil.

"Pesta nya sudah selesai, mau ku antar pulang?" tawar Junhoe, Yunhyeong melirik ke arah Jinhwan. "Pulang lah, aku bisa sendiri." Yunhyeong menatap Jinhwan tidak enak. "Jinhwan aku yang antar." ucap Hanbin, Jinhwan menatap Hanbin kemudian menggeleng. "Tidak apa-apa, karena tidak baik makhluk manis seperti mu malam-malam pulang sendiri"

Blush

Jinhwan tersipu mendengar ucapan Hanbin, jadi ia hanya mengangguk malu-malu. Menundukan kepala nya, untuk menyembunyikan semburat merah di kedua pipi nya.

"Ayo Yunhyeong." tanpa izin Junhoe merangkul bahu Yunhyeong, membuat Yunhyeong malu.

"Ayo Jinhwan, ku antar kau pulang." Hanbin meraih tangan Jinhwan untuk di genggam. Menarik nya pelan menuju parkiran. Tak menyadari sepasang mata yang menatap nya dengan benci.

"Lihat saja, apa yang akan aku lakukan pada mu Jinhwan." Jaewon menyungging kan senyum miring nya.

"Halo, aku membutuhkan bantuan mu."

"Berapa pun itu, aku akan berikan."


Tbc......


Pengen cepet kelar, huweee(╥_╥)

Maaf kalau ga seru.

Jangan lupa voment. 감사합니다

Something In The Rain - BinhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang