Happy reading
Typo bertebaran gaes
¤
Sedikit perubahan, Jiwon nya Jinhwan jadi Seung Yoon. Soal nya kan Jiwon sama Donghyuk.
¤¤
Seung Yoon berjalan menuju mobil nya dengan lesu, Jinhwan nya tidak ingin kembali pada nya."Tunggu!" Teriak seseorang membuat langkah Seung Yoon terhenti. Seung Yoon menatap orang itu bingung, ia menoleh ke belakang namun tak ada siapapun, apa itu berarti orang itu memanggilnya.
Orang itu berlari menghampiri Seung Yoon. "Ada apa?" Tanya Seung Yoon to the point. Orang itu tersenyum.
"Perkenalkan, aku Jaewon" Jaewon mengulurkan tangan nya kehadapan Seung Yoon. Seung Yoon menatap tangan itu datar namun tetap menjabat nya. "Seung Yoon"
"Bisakah kita bicara sebentar? Tapi tidak disini" Tanya Jaewon.
"Haruskah?" Seung Yoon balik bertanya.
"Ya, ini menyangkut pria yang kau peluk tadi"
Jinhwan. Nama itu langsung melintas di kepala Seung Yoon, membuat ia mengiyakan ajakan Jaewon.
"Kau bawa mobil?" Tanya Seung Yoon dan mendapatkan gelengan kepala dari jaewon.
"Baiklah kita naik mobil ku saja" kali ini Jaewon mengangguk.
"Ayo kita ke mobil ku"
¤¤
Hanbin perlahan melepaskan pelukan nya pada Jinhwan. Menatap Jinhwan lembut sambil tangan nya mengusap surai yang lebih kecil.
"Hanbin, ada apa? Kenapa tiba tiba bicara begitu?" Hanbin mengulas senyum kecil.
"Tidak ada apapun" Jinhwan tentu saja tidak percaya. Tapi biarlah, Jinhwan tidak ingin terlalu memaksakan keingintahuan nya.
"Kau bisa cerita pada ku kalau kau mau" Hanbin mengangguk kecil. "Jika sudah waktu nya" kembali Hanbin membawa Jinhwan ke pelukan nya.
"Hanbin"
"Hmmm"
"Lepaskan, bagaimana jika kekasih mu melihat dan salah paham. Aku tidak mau mati di tangan kekasih mu itu" Hanbin terkekeh mendengar ucapan Jinhwan. Pemuda tampan itu malah semakin mengeratkan pelukan nya.
"Hubungan ku dan Jaewon sudah berakhir, jadi tenang saja" Jinhwan yang terkejut langsung melepaskan diri dari pelukan Hanbin.
"Sungguh? Bagaimana bisa?" Tolong ingatkan Hanbin untuk menahan diri nya saat ini, melihat ekspresi kaget Jinhwan yang sangat menggemaskan belum lagi bibir kemerahan nya yang sedikit terbuka karena kaget.
"Hanbin, kalian benar benar sudah berakhir?" Tanya Jinhwan sekali lagi dan mendapat anggukan kepala dari Hanbin.
"Iya benar, dan itu karena kau" Tunjuk Hanbin pada Jinhwan.
"Aku?" Tunjuk Jinhwan pada diri nya sendiri, Hanbin mengangguk mantap.
"Tapi aku tak pernah menggoda atau merayu mu begitu juga pada Jaewon. Bagaimana bisa aku menjadi penyebab nya?"
Sudah, Hanbin tak kuat menahan rasa gemas nya pada pria manis di hadapan nya. Tangan nya terulur untuk mencubit kedua pipi bulat itu hingga sedikit memerah.
"Aku tak bilang bahwa kau menggoda ku atau pun Jaewon. Aku hanya sudah lelah mengahadapi sikap nya yang keterlaluan. Dan aku rasa aku mulai tertarik pada mu" Hanbin mendekat kearah Jinhwan sambil memasang senyum nakal, membuat Jinhwan mundur seiring langkah Hanbin yang mendekat.
"Hanbin"
"Ya-- Jinhwan awas!!"
"AaaAAAA~"
Telat. Jinhwan sudah lebih dulu jatuh dengan bokong yang mendarat terlebih dulu. Hanbin panik, buru buru ia berjongkok disamping Jinhwan. Memeriksa apakah ada yang luka atau tidak.
"Ha-hanbi-n" Hanbin menatap Jinhwan khawatir.
"Aku tak bisa menggerakan kaki kiri ku" Ujar Jinhwan dengan mata berkaca-kaca.
"Stttt... jangan menangis. Apakah sangat sakit?" Jinhwan mengangguk lucu, dengan wajah nya yang mulai memerah dan bibir yang mengerucut.
Hanbin? Tentu saja harus menahan rasa gemas nya. Jika ia tak ingat bahwa pria manis itu sedang menahan sakit, rasa nya ia ingin mencubit dan mengecup wajah yang menggemaskan itu.
"Bisa berjalan?" Tanya Hanbin yang mendapat delikan tajam Jinhwan.
"Digerakan saja tidak bisa, bagaimana bisa aku berjalan" Hanbin menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, malu.
Hanbin berbalik memunggungi jinhwan. Jinhwan menatap punggung tegap itu bingung. Hanbin menoleh kebelakang melihat Jinhwan yang masih berada diposisi duduk.
"Ayo naik" Jinhwan bergerak perlahan namun rasa sakit di kaki nya sungguh tak dapat ia tahan.
"Hiks~" Hanbin tersenyum kecil. Kembali ia menghadap yang lebih kecil, menelusupkan sebelah tangan nya di bawah lutut Jinhwan dan satu nya lagi berada di punggung Jinhwan.
Perlahan Hanbin mengangkat tubuh mungil itu, Jinhwan secara otomatis mengalungkan tangan nya dileher Hanbin.
"Kita ke dokter ya" ucap Hanbin lembut membuat hati Jinhwan menghangat.
"Hanbin, kau benar-benar tak ingat aku?" Hanbin menunduk menatap Jinhwan dengan bingung.
"Ingat apa?" Jinhwan menggeleng cepat.
"Tidak jadi" Hanbin menanggapi dengan tersenyum tipis.
¤
¤
"Bagaimana, kau setuju?"
"Tentu saja. Tapi, rencana apa yang akan kau lakukan?"
"Kita bertemu lagi disini besok pukul 1 siang. Aku harus mematangkan rencana ku dulu"
"Baiklah, senang bekerja sama dengan mu Jaewon-ssi"
"Kau akan segera memiliki kembali jinhwan mu itu"
Tbc...
Huhuuu maaf pendek, dan ga ngefeel:))
Semoga aja di liburan panjang ini Tan bisa lebih sering up lagi,itu juga kalau punya ide😆
Okay
Sekian
Bye
See you👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Something In The Rain - Binhwan
FanfictionBukankah lebih baik begitu, lupakan masalalu dan fokus lah pada masa sekarang dan masa depan kita.