O

423 53 8
                                    

Warn! Typo

•••

Hanbin masuk ke rumah nya setelah seharian ia bersama Jinhwan. Menaruh sepatu nya pada rak sepatu, namun tak sengaja mata nya menatap kearah sepatu nya dengan tali sepatu yang berwarna berbeda.

"Hanbin, apa yang kau lakukan disana?" Hanbin menoleh pada sang ibu yang bertanya pada nya. Pasalnya Hanbin sedari masuk kedalam rumah malah berdiam diri di depan rak sepatu itu.

"Eoh, tidak Eomma. Aku akan pergi ke kamar." Hanbin langsung melangkah menuju kamar nya tanpa menunggu jawaban sang Eomma kembali. Eomma Hanbin hanya dapat menatap bingung anak nya itu yang sudah menghilang dibalik pintu.

"Arghh~maafkan aku."

•••

Minggu pagi ini Hanbin sudah rapi, pria itu berencana mengajak keluar atau mungkin mengajak kencan sang kekasih.

Hanbin turun untuk sarapan, menghampiri kedua orang tuanya yang sudah menunggu dimeja makan.

"Kau ingin pergi?" Tanya ibu Hanbin, Hani.

Hanbin tersenyum, "Aku ingin mengajak Jinhwan pergi."

Appa dan Eomma nya mengangguk mengerti, anak mereka kini sudah dewasa hal biasa untuk anak seusia Hanbin pergi dengan kekasih nya.

"Ajak lah kekasihmu itu kemari Bin, Appa ingin bertemu dengan nya." Ucap sang Appa, Hanbin yang sedang makan hanya mengangguk sebagai respon.

"Aku pergi dulu Eomma, Appa." Pamit Hanbin, kedua paruh baya itu tersenyum.

"Berhati-hatilah."

•••

Hanbin mengetuk pintu dihapannya. Tak lama kemudian sesosok makhluk manis keluar dengan senyum cerah yang membuat nya semakin manis. Hanbin mencubit kedua pipi Jinhwan gemas, sang empu tak merasa sakit justru merasa senang.

"Kenapa kau menggemaskan sekali sih?" Jinhwan memasang cengiran nya.

"Kau juga. Kenapa tampan sekali sih?" lalu kedua nya tertawa.

"Sudah, ayo kita berangkat." Jinhwan mengangguk lucu, lalu mengaitkan tangan nya dilengan Hanbin.

...

Kedua nya berjalan dengan sebuah permen kapas ditangan Jinhwan. Sesekali Jinhwan menyuapkan permen itu pada Hanbin. Walau tak terlalu suka pada makanan manis, tapi jika dari Jinhwan apapun Hanbin akan memakan nya.

"Hanbin lihat anak gajah itu, lucu sekali ya." Mata indah menatap kagum pada anak gajah yang tak jauh dari mereka. Tampak anak gajah itu sedang mengikuti kemana pun sang ibu berjalan.

Hanbin tersenyum senang, ia harap kebahagian yang terpancar dimata sang kekasih akan selalu ada. Hanbin terlalu asik mengagumi wajah manis Jinhwan hingga tak menyadari jika kekasih nya itu sedang merengut kesal karena ucapan nya sedari tadi tak mendapat respon apapun dari pria itu.

"Eoh, maafkan aku. Aku sedang melamun." Jinhwan diam ia sudah malas pada pria nya itu, akhirnya berjalan meninggalkan Hanbin.

Hanbin menyusul Jinhwan, memilih diam dan hanya mengikuti kemana kaki mungil itu melangkah.

Sudah setengah jam berlalu, Hanbin terkekeh saat kaki mungil itu berhenti melangkah. Hanbin dengan segera menghampiri Jinhwan, mengusap lembut pipi gembil itu.

"Lelah?" Jinhwan mengangguk dan menabrakan diri nya pada Hanbin, memeluk sang kekasih.

"Kita cari tempat berteduh ya, seperti nya akan turun hujan." Jinhwan mengikuti arah pandang Hanbin. Benar saja, awan sudah mendung dan siap menumpahkan air nya.

•••

Jinhwan asik dengan segelas coklat panas yang dibeli nya. Sedangakan Hanbin menatap hujan dan Jinhwan bergantian. Senyum kecil terulas dibibir pria itu.

"Jinhwan." Panggil Hanbin.

Jinhwan menatap Hanbin dengan pandangan bertanya.

"Ingin bermain hujan?" Jinhwan diam, kemudian mengangguk.

Hanbin menarik pelan Jinhwan hingga kedua nya dibawah hujan.

"Jinhwan." Panggil Hanbin serius. Jinhwan merasakan sesuatu yang berbeda dari kekasih nya.

"Maaf baru menepati janjiku hari ini."

Jinhwan diam, apakah Hanbin sudah mengingat nya?


Tobecontinue

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Something In The Rain - BinhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang