B

682 112 19
                                    


Happy reading

'Mian for typo'

💧

Pagi yang cerah di kota Seoul. Jinhwan dan eomma nya sedang menikmati waktu bersama di ruang tamu. Sampai manik Jinhwan melihat ke arah rumah Hanbin di sebrang rumah nya.

"Hanbin mau kemana eomma?, kenapa barang-barang di rumah nya di bawa keluar?" Jinhwan melihat dari jendela rumah nya, menatap penasaran pada orang-orang yang sedang mengeluarkan barang-barang dari rumah teman nya itu.

"Hanbin mau pergi ya eomma?" hanya tatapan lembut yang mampu sang eomma berikan mendengar putra nya bertanya lagi.

"Jinan mau menghampiri Hanbin" bocah itu tanpa mendengar ucapan eomma nya langsung berlari begitu saja ketika melihat Hanbin sedang berdiri di dekat mobil.

"JINHWAN" bahkan teriakan eomma nya tak membuat ia menoleh.

"HANBIN" Jinhwan berteriak kencang ketika melihat teman nya yang akan memasuki mobil. "Jinan hyung" lirih nya tanpa menoleh ke arah sumber suara.

"Hahh~hahh" nafas nya tersenggal karena berlari.

"Hanbin mau kemana?" tanya Jinhwan yang sudah berada di belakang Hanbin.

Hanbin memutar tubuh nya menghadap Jinhwan. "Hanbin mau pergi kemana?" kembali Jinhwan bertanya.

"Jinan hyung maafkan Hanbin, tapi Hanbin harus pindah rumah" Hanbin menundukan kepala nya.

"Berarti kita tidak akan bertemu lagi ya, Jinan hyung tidak bisa main hujan-hujanan lagi dengan Hanbin begitu?" Jinhwan mulai berkaca-kaca, Hanbin melihat nya mendekat ke arah Jinhwan, memeluk nya membuat tangis Jinhwan tumpah.

"Hanbin jahat, ingin meninggalkan Jinan hyung... hiks.." Hanbin mengusap punggung Jinhwan lembut.

"Hanbin janji nanti akan kembali lagi hyung" entah hanya ingin membuat Jinhwan tenang atau memang benar, hanya itu kalimat yang terlintas di kepala bocah 5 tahun itu.

"Hanbin janji akan kembali?.. hiks.."

"Iya hyung, Hanbin janji" senyum Jinhwan merekah.

Jinhwan mencari sesuatu di saku celana nya tapi ia tidak menemukan.

"Hanbin-ah, ayo naik ke mobil" Jinhwan panik mendengar suara eomma Hanbin karena barang yang ia cari belum ia temukan. "Hanbin" mendengar Hanbin di panggil lagi, Jinhwan semakin panik. Jinhwan menghampiri eomma Hanbin yang berada di mobil.

"Imo, izinkan aku bicara pada Hanbin dulu ya, aku mohon~~" Jinhwan bicara pada wanita yang duduk di kursi kemudi, wanita itu mengangguk kan kepala nya membuat Jinhwan tersenyum.

"Terima kasih Imo" Jinhwan membungkuk sebentar, lalu kembali lagi menghampiri Hanbin yang masih di tempat nya. Tanpa pikir panjang, Jinhwan melepas sebelah tali sepatu nya untuk di berikan pada Hanbin.

"Hanbin, ambil ini, jika nanti saat sudah besar dan wajah Jinan hyung berubah, Hanbin bisa tunjukan ini agar Jinan hyung dapat mengingat Hanbin kembali" Hanbin menatap benda di tangan nya . Tali sepatu berwarna hijau terang.

Hanbin melepas cincin dari jari manis tangan kiri nya. "Ini untuk Jinan hyung juga" Hanbin memasangkan cincin itu di jari manis tangan kiri Jinhwan.

"Seperti yang hyung katakan. Jika nanti saat sudah besar wajah Hanbin berubah, hyung hanya tunjukan cincin ini, karena di bagian dalam cincin ini ada nama Hanbin. Jadi Hanbin bisa mengingat Jinan hyung" Jinhwan mengangguk.

"Jinan hyung jaga kesehatan ya, jangan sampai sakit!! Hanbin ga suka."

"Hanbin juga jaga kesehatan, dan jangan main hujan-hujanan sama teman baru Hanbin, Hanbin hanya boleh main hujan-hujanan sama Jinan hyung" Hanbin memeluk Jinhwan lagi, kali ini lebih erat dan entah mengapa membuat nya ingin menangis.

Berbeda dengan Jinhwan yang sudah banjir air mata. "Hyung, Hanbin pergi ya" Jinhwan dengan terpaksa melepas pelukan nya.

Hanbin mengusap air mata di pipi tembam Jinhwan. "Uljima hyung" lirih nya.

Hanbin memutar tubuh nya, membuka pintu mobil dengan berat hati. Sekali lagi ia melihat ke arah Jinhwan, lalu tersenyum tulus dan di balas senyuman tak kalah tulus dari Jinhwan.

Hanbin masuk ke dalam mobil dan menutup pintu nya. Suara mesin mobil yang di nyalakan terdengar di telinga Jinhwan membuat tangis nya semakin pecah.

Mobil itu berjalan menjauh meninggalkan Jinhwan dengan kesedihan nya.

Jinhwan jatuh terduduk di tanah. Sang eomma yang sedari tadi hanya menyaksikan, mulai mendekati anak nya. Mensejajarkan tubuh nya dengan Jinhwan.

"Jinanie sayang~" panggil sang eomma penuh kelembutan. Jinhwan menyadari sang eomma di samping nya, langsung memeluk erat eomma nya. Wanita itu mengangkat tubuh Jinhwan, mengendong nya menuju rumah sambil terus mengusap lembut punggung itu.

"Eomma, Hanbin akan menepati janji nya kan!!"

"Iya sayang, Jinanie harus percaya pada Hanbin ya"

"Eomma"

"Ne"

"Jinan akan sangat merindukan Hanbin" setelah itu Jinhwan tertidur di pelukan sang eomma karena terlalu lelah sehabis menangis.

💧

"Eomma, apa kita akan kembali lagi kesini nanti?"

"Tidak, kita akan menetap Daegu"

"Hanbin janji nanti akan kembali lagi hyung"

"Sekali lagi hyung, maafkan Hanbin"


Tbc...

Curhat sedikit. Sebenernya pas bikin ini pengen nangis gara-gara ngebayangin gimana kalau author yang ada di posisi Jinan. Tapi mungkin emang author nya aja kali ya yang cengeng😂.

Semoga suka dengan chapter kedua ini.

Dont forget voment nya ya😊

감사합니다~

Something In The Rain - BinhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang