M

314 46 1
                                    

Annyeong... long time no see☺

Apa masih ada yang baca ini?

.
..
.

"APA? Tidak! Aku tidak mau ikut kalian ke London." Jaewon menolak dengan keras, saat tiba-tiba orang tua nya mengatakan bahwa mereka akan pindah ke London untuk beberapa tahun. Ia masih punya urusan untuk mendapatkan Hanbin nya.

"Tidak bisa begitu, kau harus ikut kami atau kau tak akan di anggap di keluarga ini." Ucap ayah Jaewon tegas, tak menerima bantahan apapun.

"Kalian jahat!" Jaewon pergi ke kamar nya, menutup pintu dengan kuat sehingga menimbulkan bunyi yang keras.

Pria itu menjatuhkan tubuh nya ke ranjang, menangis terisak. Ia merasa bahwa hati nya sangat sakit, dada nya sesak.

"Merelakan nya ya?" Jaewon terkekeh kecil dengan air mata yang semakin deras.

Jaewon mengeluarkan ponsel nya, lalu mengetikan pesan untuk Hanbin.

🌻🌻🌻

Seperti permintaan Jaewon, saat ini Hanbin sudah berada di taman yang berada tak jauh dari rumah Jaewon. Hanbin duduk disalah satu kursi disana, dan sudah sepuluh menit berlalu namun orang yang mengajak nya bertemu belum juga datang.

"Kemana dia?" Hanbin mendongak, melihat langit yang mulai menggelap.

"Ck.." Hanbin berdecak dan hendak pergi namun Jaewon yang baru saja sampai menahan nya.

"Tunggu." Pinta nya pada Hanbin.

Kedua nya kembali duduk, namun tak ada yang memulai pembicaraan.

"Ada apa?, langsung saja katakan." Jaewon tersenyum manis pada Hanbin yang bahkan tak berekspresi sama sekali.

"Aku akan ke London untuk beberapa tahun, jadi aku hanya ingin pamit pada mu." Hanbin diam kerena bingung harus menjawab apa.

"Kalau begitu hati-hati." Ya, hanya itu yang tiba-tiba terlintas dipikiran nya. Bahkan Hanbin mengucapkan nya tanpa melirik Jaewon sedikit pun.

"Bolehkah aku memeluk mu? Setidaknya untuk yang terakhir kali, aku tidak tahu hingga berapa lama disana, dan mungkin saja aku akan merindukan mu."

Hati Hanbin terasa nyeri saat kalimat itu terucap. Hanbin merentangkan kedua tangan nya, bersiap menerima pelukan dari sang mantan kekasih. Jaewon menghambur ke pelukan Hanbin, memeluk pria itu dengan erat.

"Aku merelakan mu bersama Jinhwan." Hanbin tahu, pasti sakit untuk Jaewon mengatakan itu.

"Terimakasih, kau pasti akan mendapat seseorang yang lebih baik dari ku." Jaewon mengangguk dalam pelukan Hanbin.

"Kapan kau berangkat?" Tanya Hanbin, tangan nya kini mengusap lembut punggung Jaewon.

"Lusa."

"Baiklah, aku akan ikut mengantar mu." Jaewon tersenyum senang, lalu melepaskan pelukan nya.

"Terimakasih Hanbin." Jaewon melihat jam dipergelangan tangan nya.

"Aku duluan ya, aku ada urusan." Pamit Jaewon, Hanbin mengangguk dan tersenyum pada Jaewon.

"Hati-hati dijalan, seperti nya hujan akan segera turun." Jaewon mengangguk, lantas pergi meninggalkan Hanbin.

"Oh tuhan! Jinhwan, dia pasti menunggu ku di supermarket." Hanbin segera bergegas untuk menjemput Jinhwan.

.
..
...
..
.

TBC

Tidak ada binhwan dulu😁

Something In The Rain - BinhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang