2. bocah

380 70 34
                                    

Sera memanggil Louis dan Ava untuk melihat apa yang terpampang di ponselnya sekarang. "Ada yang tau gak ini siapa?"

Keduanya menggeleng. Sera mendengus.

"Udah bales aja, Ra." Ava menyenggol siku Sera pelan. Sera mengangguk pelan lalu mengetikkan balasannya.

serafin : sori, ini siapa ya?

Luke Hemmings : luke

Sera berdecak. "Ya, gue juga tau! Ada di display name, itu!"

serafin : ya lo siapa

Luke Hemmings : ya luke..

Sera membanting ponselnya kesal. "Bodo amat, gue read aja. Gaje bener."

"Jangan-jangan dia yang nulis surat kali, Ra," cetus Louis.

"Iya, bisa jadi, tuh." Ava menambahkan.

Gadis itu hanya mengangkat bahunya tak acuh. "We'll see."

Lalu tiba-tiba ada salah satu anak osis yang masuk ke kelasnya dan berseru, "turun ya, kakak-kakak semua! Ayo upacara dulu!"
Bertepatan dengan itu, ponsel Sera bergetar dan notifikasi dari si Luke Hemmings gak jelas itu masuk.

Luke Hemmings : ka ayo ka upacara ka

Sera mengernyit. Apaan sih, kayak adik yang ngajakin kakaknya main pas lagi nyanyi lagu Abdullah, tau gak sih? Aneh banget.

Sera melirik si anak osis adik kelasnya itu, Ashton Irwin. Sebelum dia keluar, Sera memanggilnya.

"Kenapa, kak?"

"Diangkatan lo ada yang namanya Hemmings gak, Ash?" tanya Sera. Mereka memang saling mengenal karena saat angkatan Ashton masa orientasi, Sera ikut berpartisipasi dalam menyumbangkan penampilan, pada penutupan acara orientasi tersebut.

"Gak ada, kak."

Sera mengangguk kecil. "Oke, makasih ya."

Ashton berlalu dari kelasnya dan Ava menggaet tangannya untuk keluar dari kelas dan upacara. Sementara Louis sudah turun duluan, karena mau ngumpul dengan teman-temannya yang lain.

"Gue mau izin, Va." Sera melambaikan tangannya pada Ava yang cemberut karena Sera tidak ikut menemaninya upacara. Lalu mereka berpisah jalan, Ava ke lapangan, dan Sera ke UKS.

***

"Laper, nih." Louis menunjuk perut buncitnya. "mau makan chinese food. Apa ya, kwetiaw sirem, gitu."

Ava mendelik. "Ih, stan chinese food kan jauh banget, anjir. Deket gedung SMP itu."

"Ayolaaah. Ra, lo mau makan apa? Chinese food aja, yuk!"

Sera mengangguk beberapa kali. "Boleh deh. Gue tiba-tiba kepengen bihun goreng. Yuk."

"Ih, punya temen pada gak peka banget ya, gue mageran."

Louis berdecak. "Yaudah, lo mau nitip apa?" Ava nyengir lebar. Ternyata temannya peka juga. Gadis itu lalu memberikan selembar uang dua puluh ribuan, dan meminta Louis membelikannya mie ayam dan air mineral dingin.

Louis dan Sera berjalan melewati lapangan basket, dan melihat beberapa anak sedang bermain saat istirahat begini. Termasuk beberapa teman dekat Louis, yang satu group Mobile Legends dengannya. Harry, Liam, Niall, dan Zayn. Zayn. Biar keringetan juga tetep ganteng.

"Tuh, lo liat. Temen-temen lo mah pada main, gak boyo kayak lo. Liat, perut udah kayak apa, tau!"

Louis mendesis, tidak suka diceramahi. "Bawel, setan."

Mereka sudah hampir tiba di stan chinese food saat Sera mendengar orang yang baru saja melewatinya, dengan jelas memanggilnya.

"Hai, kak Serafina."

Sera menoleh dengan cepat, di depannya ada seorang pemuda jangkung dengan rambut mohawk sedang tersenyum menyebalkan kepadanya. Mata Sera langsung tertuju pada tag nama di atas saku baju anak itu.

Luke R. Hemmings

Sera menganga. Oh, ini anak freak yang nge-chat dia!

"Udah nerima surat gue, kan?"

Sera makin menganga. Ini juga, yang ngirimin surat?!

Tapi fakta yang membuatnya makin tercengang adalah, anak itu memakai celana selutut berwarna biru tua.

Sera. Disukai. Oleh. Anak. SMP.

wuooooohhhh

acu semangat ni hwehwhehw

anyway, merry christmas all! have a blast one! 💓💓

adik kelas//luke.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang