Setelah acara mesem-mesem Sera yang ternyata tertangkap basah oleh Zayn sering 'men-cute' Louis, akhirnya mereka berdua kembali ke kelas masing-masing untuk memberitahu isi bagan tersebut──kapan kelas mereka akan main dan melawan siapa.
"VA, LOU." Sera berlari ke arah Ava dan Louis yang sedang ngobrol.
"Ada apa nih, kabar dari dede gemay ya?" ledek Ava. Sera cemberut sementara Louis hanya menggumamkan kata 'goks'.
"Kampret, bukaaaan," gerutu Sera. "itu, gue ngobrol sama Zayn! Aaaaaa.."
Louis menunjukan wajah yang seperti berkata 'heleh', lalu bergumam. "Senengnya dah kayak diajak merit aja."
Sera menoyor bahu Louis dengan kekuatan penuh, membuat Louis hampir terjengkal kedepan. Pertemanan mereka memang isinya kekerasan, kawan. "Eh!" damprat Sera. "semua hal, se-muanyaaa, itu berawal dari ngobrol. Bisa aja karena ngobrol nanti gue merit gitu, sama dia?"
"Iyaiyaiya," jawab Louis lalu menyatukan kedua telapak tangannya. "ampuni hamba, Ndoro."
Sera berdecak. "Sana lo siap-siap," ujar Sera. "futsal kelas kita lawan kelasnya Harry."
"HAH." Louis langsung berdiri. "anjing, si Niall kagak masuk terus lawannya kelas Harry. Fucked up udah ini."
"Yuk, Ra." Ava menggeret Sera ke lapangan dan meninggalkan Louis yang sedang desperate tentang kelas mereka yang tidak akan menang dan ia akan kehilangan kesempatan mendapatkan sekardus pop mie sebagai hadiah.
Saat Sera dan Ava sampai di lapangan, ternyata lapangan sudah penuh oleh anak-anak lainnya. Namun bagi Sera, sangat mudah menemukan Zayn di tengah kerumunan seperti ini. Zayn sedang memegang mikrofon dan mengomentari temannya yang sedang men-juggling bola. Sesekali Zayn tertawa.
"Va, bentar. Apa namanya," ujar Sera sembari mundur dua langkah. "gue mau beli air dulu di kantin."
Sera berlari kecil lalu membeli air dingin di stan bu Sulis. Ia lalu kembali ke lapangan dan menghampiri Zayn yang sedang mengelap keringat di dahinya.
"Nih," ujar Sera menyodorkan botol air dingin itu pada Zayn. "ganti yang tadi."
Zayn tersenyum. "Uwiih, makasih, Ser."
Sera mengangguk lalu segera bergegas. "Sama-sama. Yaudah ya, gue duluan."
"Eh, Ser, Ser, tunggu." Zayn menahan lengan Sera.
Sar Ser Sar Ser bae lo, dikira nama gue Sergio kali ya.
"Kenapa?" tanya Sera menaikkan sebelah alisnya. Padahal jantungnya sudah maraton tak menentu.
"Bagi ID LINE, dong."
***
"GAK!" Sera berseru lalu menekap mulutnya, takut mamanya dengar.
"Yah, plis. Boleh ya?"
"Ih, apaan sih lo!" gerutu Sera.
Setelah dua hari mengurus class meeting, akhirnya libur tiba. Dan hari ini, tiba-tiba saja Luke menelepon Sera berkata bahwa ia akan datang ke rumah Sera untuk main. Tentu saja Sera tidak setuju. Ia tidak akan memberitahu Luke alamatnya jadi anak itu tidak akan bisa datang.
"Yah, tapi gimana gue udah di bawah, nih."
Sera melotot. "Boong."
"Serius. Kalo ngga percaya liat aja sendiri sini."
Sera mengintip dari jendela kamarnya yang langsung menyuguhkan pemandangan pagar rumah di bawah. Dan benar saja, Luke ada di sana, berdiri sembari menempelkan ponsel ke telinga.
"Pulang lo!" cibir Sera lalu memutus sambungan telepon.
Sera menghempaskan dirinya ke ranjang lalu menggerutu. "Udah gila kali dia, mau ngapain tau main kesini, dikira gue tantenya kali pake bertamu segala. Lagian dia tau alamat gue darima──"
Belum selesai Sera menyelesaikan kalimatnya, pintu kamar Sera terbuka dan muncul kepala mamanya. "Na, ini temennya dateng kok ngga dibukain pintu?" tanya mamanya sambil menyuruh Luke yang sedang memamerkan senyum kemenangan untuk masuk ke kamarnya.
Sera melotot. Si anjing, emang.
"Jagain rumah ya, Na, sama temennya. Mama sama Papa mau ke rumah tante Lusi, lihat anaknya yang baru lahir. Kamu kan lagi flu, ngga bisa deket-deket new born. Mama tinggal uang diatas kulkas ya. Dadah."
"YAH, MA, TUNGGU DONG," seru Sera tapi tidak di gubris mamanya, lagipula pintu kamarnya juga sudah keburu tertutup, jadi belum tentu mamanya dengar.
Sera menatap Luke dongkol. Lalu Luke berkacak pinggang sembari tersenyum lebar. "Netflix and chill?"
Sera memutar bola matanya lalu tertawa sinis. "Ngapain gue netflix and chill sama anak umur empat belas taun, deh?"
uwu kasian bat lu luke HAHGSHWHAH
makanya jan jd bocah heu
KAMU SEDANG MEMBACA
adik kelas//luke.
Short Story❝hai, kak serafina. you're so gorgeous and i think i'm in love with you.❞ hah? siapa nih? copyright 2018 © by halousinasi