13. akselerasi

329 48 15
                                    

Luke Hemmings: turun

serafin: udah gila lu ya

Luke Hemmings: yee
Luke Hemmings: gua di kantin
Luke Hemmings: mama gua masak fettuccine carbonara pgn bagi lu nih

serafin: anjir ni bocah smp lagi libur juga sempet2nya
serafin: unfaedah bgt iduplu
serafin: bucin

Luke Hemmings: mau ga?

serafin: otw
serafin: WKWKWK

Sera berlari-lari kecil saat melihat kepala pirang Luke yang sedang membelakangi pintu masuk kantin, ia lalu mencolek bahu Luke.

"Oi," panggilnya, kebiasaan karena Louis sering 'oi oi oi' sendiri. "lo niat amat deh, ke sekolah segala?"

Luke tersenyum lalu menepuk-nepuk bangku di sebelahnya. "Duduk dulu," ujar Luke.

Sera duduk di sebelah Luke dan membiarkan pemuda di sampingnya membukakan kotak makan yang berisi pasta tersebut. Luke menyerahkan garpu ke tangan Sera.

"Wihh, makasih."

"Gue kesini mau ngurus berkas," ujar Luke. "ngumpulin data sama formulir tes akselerasi."

"Lah, lo beneran jadi mau aksel disini?"

"Lo udah tau?" tanya Luke heran. Ia belum bercerita kepada siapapun kecuali orang tuanya dan Ashton. Itu juga karena Ashton bisa membantunya mengurus pengajuan akselerasi pada kepala sekolah dan TU.

"Guru biologi gue cerita," ujar Sera sembari khidmat memakan fettuccine-nya. "katanya ada anak SMP UN-nya nilai sempurna, terus mau aksel di sekolah kita, gitu."

"HAH, UN GUE 100 SEMUA?" tanya Luke menekap mulut dengan tangan kanannya. "SERIUSAN?"

"Becanda," jawab Sera terkekeh. Ia tidak mau Luke kena spoiler karena ia melakukan kesalahan bodoh seperti keceplosan, ia ingin Luke benar-benar merasa senang saat pengumuman kelulusan. "guru biologi gue kan tablo."

"Terus lo tau darimana?"

"Dari lo, kan lo barusan bilang."

"Yeee, nyebelin." Luke mengacak-ngacak rambut Sera.

"Ih, kan udah dibilangin ngga boleh megang-megang kepala yang lebih tua, ngga sopan."

"IH APASIH FINFIN!"

"Entar mau jalan, ngga?" tanya Sera memandang Luke sebentar lalu kembali fokus pada fettuccine-nya.

"Jalan kemana? Wait──INI PERTAMA KALINYA LO NGAJAK GUE JALAN, CIHUY!" Luke histeris sendiri. "pesen venue, Fin. Kita selametan."

Sera mendorong bahu Luke kesal. "Lebay, anjir! Ngga jadi, nih?!"

"Iya-iya, maap, kanjeng ratu," ujar Luke sungkem dengan Sera. "kita main, yuk?"

"Main?"

"Nanti perginya, ke Timezone aja!"

***

"Sumpah, lo cupu banget, Luke."

Sera terbahak sementara Luke merengut sebal, mereka tadi battle main basket yang ada di Timezone, tapi karena Luke pikir kalau ia main yang untuk orang dewasa pasti sulit, ia main yang untuk anak-anak yang ringnya lebih pendek.

Ternyata, Luke tetap saja tidak mencapai highscore padahal Sera yang bermain di ring dewasa sudah dua kali mencapai highscore.

"Wah, lo belom liat sih, gue jagonya apa."

Sera tersenyum menantang, menyuruh Luke untuk menunjukkan apa kelebihan yang bisa ia banggakan di Timezone ini.

Luke lalu berdecak dan ia melihat sekeliling Timezone, tidak berapa lama, ia menarik tangan Sera.

"Mau main apaan?" tanya Sera.

Luke hanya diam dan tetap berjalan sambil tetap menggenggam tangan Sera, beberapa detik kemudian, Sera dan Luke sudah berada di dalam photobox.

Sera mengernyit. "Ih, katanya mau main, kok malah ke photobox, sih? Lo ngga jago main apapun ya, disini? Cupu bangeeeet."

Luke menoleh pada Sera. "Gue," ucapnya lalu kembali sibuk mengutak-atik layar photobox untuk mengatur foto yang akan mereka ambil nantinya. Sera menunggu perkataan Luke yang menggantung tersebut. "ngga jago main permainan yang ada disini. Tapi kalo lo kasih izin, gue bisa kok... jago bikin lo bahagia."

Sera melipat tangannya. "Terus, lo pikir emang kita foto gini bisa bikin gue bahagia apa?" Gadis itu menuntut jawaban.

"Mungkin ngga," jawab Luke lalu tersenyum lebar. "tapi kata orang, kalau kita mau bikin orang lain bahagia, kita harus bahagiain diri sendiri dulu, Fin. Dan sekarang i'm making myself happy."

"I love making memories with you, the same amount as i love spending my time with you, Serafina. You are my source of happiness, no one can beat that."










ea.
anjas.
eh gempa gais, takudh shania:(




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

adik kelas//luke.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang