4. kelakuan

302 65 30
                                    

Sera menghela napas. Untuk yang ketiga kalinya. Luke ikut-ikutan menghela napas.

"Ka ser, capek ya sama gue? Tarik napas terus dari tadi," ujar Luke sambil tersenyum canggung.

Mereka memang lagi berduaan, di bangku taman sekolah. Gedung SMP dan SMA memang terpisah oleh lapangan basket yang dikelilingi oleh taman. Dan disitulah mereka, jadi pusat perhatian.

Mendengar perkataan Luke, Sera jadi merasa tidak enak. "Enggak. Bukannya apa-apa, Luke. Gue cuma males aja. Diliatin orang-orang gitu, loh."

Luke nyengir. "Terus kita mau dimana? Berduaan di gudang sekolah? Aku sih gak nolak, hehe."

Sera menoyor bahu Luke pelan. "Bodo."

Luke pura-pura terkejut. "Ya ampun, skinship pertama kita, Ser! Selfie, yuk! Biar aku inget terus sama momen ini!"

Sera terkekeh. Tengil banget, sih! "Kalo selfie kan, foto sendiri, Luke. Bukan berdua, bege."

"Hah, Eh──" Luke berpikir. "iya deh. Sendiri."

"Yauda deh, kita main this or that aja, gimana? Istirahat masih ada 20 menit lagi nih!" seru Luke.

Sera mengangguk.

"Indomie kuah atau goreng?"

"Kuah," jawab Sera.

"Ih, enakan goreng!" protes Luke.

"Itu jawaban mutlak, Luke. Jangan ajak gue debat. Indomie kuah is life."

Luke cemberut. Mengalah.

"Soto atau sate?"

"Soto."

"Coklat atau es krim?"

"Es krim."

"Kopi atau susu?"

"Susu. Bukan anak indie gue."

"Ih, menghina. Gunung atau laut?"

"Laut."

"Mind reader atau mind control?"

"Mind control lah!"

"Pizza atau burger?"

"Pizza."

"Anjing atau kucing?"

"Lo tuh, anjing." Sera tertawa puas dapat menghina Luke. "Bercanda. Anjing."

"Berarti lebih prefer aku dibanding yang lain?" Luke menaikturunkan alisnya.

"Kok lo seneng sih, dikatain anjing? Heran gue."

Luke mengangguk-angguk sambil memegang dagunya. "Gantian gue ya. Gue lebih suka soto. Lebih suka coklat, tapi. Gue lebih pilih susu, karena gak dikasih sering-sering minum kopi sama mum. Gue sukanya pantai, kalo ke gunung capek.

"Semua orang kayaknya bakal milih mind control, sih. Gak tau sih, bisa aja wartawan lebih milih mind reader kan, yak. Gue juga suka banget sama pizza. Si Michael pesen pizza mulu abisan.

Dan yang paling penting, gue paling suka sama lo, Ser."

***

Luke menggosok rambutnya keras. "Aduh, Luke tolol. Kenapa ngomong gitu ke Serafin, sih! Kalo dia ilfil gimana, anjrit," caci Luke pada dirinya sendiri.

"Woi, kentang! Ranked ga, jing?" tanya Calum dari belakang kelas.

Luke menggeleng. Lagi gak mood.

"Yaudah, chat-in si Mekel, dah. Suruh gece dateng ke sekolah. Bilang, Calum ajakin rank. Apa gak, lo chat aja di group, sekalian suruh Ashton on."

Luke membuka aplikasi LINE-nya. Ia lalu membuka group gaming mereka berempat.

PAPJI PAGI KE PAGI (4)

Luke Hemmings : @Ashton Irwin @micycle
Luke Hemmings : woi ranked
Luke Hemmings : diajak calum

Ashton Irwin : gk bs w ada guru
Ashton Irwin : enak bener nak SMP jamkos mulu tai

Luke Hemmings : @micycle
Luke Hemmings : lu kemana dah ktnya ke puskesmas bntr doang, isti balik
Luke Hemmings : lagian goblok gusi bisa bengkak

micycle : sabar
micycle : mager

Luke Hemmings : lu kenapa telat mulu sih mek heran gua
Luke Hemmings : goblok

micycle : good things take time kontol
micycle : gua on dari puskesmas dah, invite domg

Luke menggelengkan kepalanya melihat kelakuan teman masa kecilnya tersebut. Ranked di puskesmas? Plis deh.

Ia lalu membuka chatnya dengan Sera.

serafin : iya gurunya galak gw tkt

Luke Hemmings : sbb
Luke Hemmings : ser, jalan yuk?

Bodoamat lah, udah kepalang basah. Gas aja sekalian.


yeyyyy apdet tengah malemmmm uwuwuwu

adik kelas//luke.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang