Entah lewat jalan sebelah mana Tuhan mendatangkan kamu
Entah lewat sisi sebelah mana Tuhan menunjukkan kamu
Entah lewat arah mana Tuhan melewatkan kamu saat melangkah
Entah akan berakhir seperti apa yang Tuhan mau
Mengapa harus aku dan kamu?
Aku tau, aku bukanlah seorang yang istimewa
Aku bukanlah wanita bijaksana
Terkadang aku masih bersalah
Lalu dari sisi sebelah mana kau menilaiku?
Sungguh, jika aku boleh jujur ketampanan mu itu sangat membuat ku takut
Ya, takut akan lirikan wanita lain
Takut akan, kelingan mata dari wanita lain
Namun aku sadar, aku disini hanyalah sebatas yang ku tahu...
Aku belum bisa melangkah seperti yang kau mau...
Cukuplah lewat rentetan kisah pilu dengan iringan lagu sendu ku bercerita...
Hanya satu ungkap ku padamu...
Terima kasih telah bersedia untuk mengenalku...
Dari aku untuk kamu....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau, Aku, dan Dia
PoetryKetika mulut ini sudah tak sanggup untuk berbicara, hati sudah terlalu lelah menjaga, dan air mata sebagai ungkapan termudah tak mampu mengalir lega, ku mohon biarkan sebuah lukisan tinta yang menceritakannya...
