10

166 8 2
                                    

"Akan tiba masanya kita tidak lagi memamerkan si penolong maupun si korban.
Karena kita sibuk menjadi si penolong diri kita masing-masing.
Dan tidak ada lagi tempat untuk berpamer ria, karena semua kini menjadi korban.
Kelak tidak ada lagi pemandangan selain tanah tandus dibawah terik matahari yang menyengat.
Kelak, tidak ada lagi pilihan selain menerima,
Dimana saat itu eksistensi penerimaan dan sabar akan menjelma menjadi salah satu penolong bagi jiwa yang resah.
Kelak doa-doamu menjadi kesepian ketika engkau diliputi resah dan gundah.
Kelak engkau akan paham ketika engkau merasa waktumu tak banyak lagi, bahwa sebaik-baiknya hal adalah ketika kita tidak terlalu menginginkan apa-apa selain menerima keadaan kita yang sebenarnya.
Kelak eksistensi kemerdekaanmu mulai memudar, berubah menjadi rantai belenggu penyesalanmu, ketika engkau merasa waktumu tak cukup lagi untuk memperbaikinya.

Padahal waktu begitu amat luas dan tak terbatas, engkau telah membuatku mendengar dentingan jarum jam yang terbuang sia-sia selama ini."

Pinrang, 26 Desember 2018
Rini Anggraeni Utomo

Doa-doa yang kesepianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang