Chapter 44.1 | Key Moment

16K 1K 53
                                    

Happy Reading

***

Aneira mematikan pendingin ruangan dalam kamar Zean dengan mengatur remot AC lalu berjalan membuka separuh jendela balkon ketika pria jangkung bermata biru muncul di balik pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aneira mematikan pendingin ruangan dalam kamar Zean dengan mengatur remot AC lalu berjalan membuka separuh jendela balkon ketika pria jangkung bermata biru muncul di balik pintu. Kondisi Zean sudah agak membaik, panasnya juga turun tak setinggi tadi.

"Obat apapun tidak akan dapat menyembuhkannya." Ucapan ayah Zean membuat Aneira memekik pelan sebelum berbalik dengan cepat.

Ia membelalak lebar mendapati pria itu terlihat bersedekap. "Sir!"

Aneira sama sekali tidak menyadari tanda – tanda kedatangan pria itu. Bahkan sepertinya Alfred sudah berada di dalam sana cukup lama. Tidak bersuara, sembari melayangkan tatapan menilai pada ekspresi Aneira yang tampak terkejut.

"Tidak, tapi Daddy." Alfred berkata tenang, mengoreksi panggilan Aneira dengan sebutan yang benar.

"Calon menantuku lebih baik tidak bicara formal."

Bibir Aneira terkatup rapat mendengar perkataan itu dan hanya bisa menghela napas. Dia menanggapi dengan anggukan kecil lalu tersenyum. Senyuman kaku sebenarnya, mengingat jenis karakter Alfred yang terkenal berhati keras. Namun, begitu ia melihat garis tegas di wajah Alfred, Aneira tahu darimana Zean mewarisi kharisma dominan yang sama.

"Zean lebih memercayaimu daripada siapapun. Alasan kenapa dia bersikeras menolak perawatan dokter, ternyata karena penyembuhnya sudah ada di sini. Bukan Marx atau kedua orang tuanya. Aku bisa melihat jika kaulah yang Zean butuhkan."

Suara dan keseriusan Alfred membuat Aneira kembali diam tak berkomentar. Aneira mengangkat kepalanya dan bersitatap lama dengan Alfred.

"Aku juga yakin kau sudah mendengar tentang kecelakaannya dari Nathalie, itu adalah sebagian cerita yang kau tahu. Tapi tolonglah... Apapun yang dia sembunyikan, jangan pernah tinggalkan Zean. Aku sangat mengenal putraku. Tidak ada yang paling dia sayangi kecuali kau. Biarkan Zean siap untuk mengatakan sisa kebenaran yang lain padamu. Hingga saat itu, percayalah padanya..." Sorot mata Alfred menunjukkan tatapan memohon pada Aneira.

Pria yang berdiri di hadapannya saat ini adalah Alfred Dominic Archer. Dengan terus terang memohon, sebagai seorang ayah yang menginginkan kehidupan putranya bahagia.

Itu semua kemudian membuat Aneira berpikir mengenai hubungan mereka ke depan nanti. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok. Dia hanya ingin menjalani yang ada sekarang. Dan sama seperti Zean, Aneira juga mencintainya. Jadi bagaimana bisa ia membayangkan untuk pergi dari hidup lelaki itu?

"Aku mungkin tidak bisa menjanjikan banyak Dad... Tapi aku pastikan, alasan yang kudengar di balik semua rahasianya, cukup untuk membuatku bertahan di sisi Zean," kata Aneira tulus.

Ucapan tersebut membuat Alfred mengulurkan tangan dan mengusap rambut putih Aneira. Lelaki itu sudah mengenal Aneira sejak lama, tapi baru kali ini Alfred menyaksikan langsung kebaikan hatinya. Itu membuat Alfred sedikit banyak memahami kenapa Zean luluh dan jatuh sayang pada gadis ini. Pilihannya memang tidak salah.

My Beast Charming✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang