Chapter 45 | Best Time For A Date

16.6K 966 60
                                    

Happy Reading

***

"Coba yang lain!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Coba yang lain!"

"Lagi?" tanya Aneira tidak habis pikir sembari melayangkan tatapan kesalnya pada Zean yang kelewat santai. Dia benar - benar gila jika terus menuruti permintaan Zean yang tidak ada habisnya. Itu membuat Aneira berpikir ada apa dengan mood lelaki ini sebenarnya?

Aneira sudah mengganti gaun sebanyak tujuh belas kali sebelum ini dan bolak - balik keluar masuk ruang ganti meskipun gaun yang ia pakai baru menempel di tubuhnya tidak lebih dari satu menit.

Dan seolah itu masih belum cukup, apapun yang Aneira kenakan tidak membuat Zean merasa puas. Padahal Aneira selalu mendapati lelaki itu tak berkedip setiap kali ia membuka tirai sekat dengan kemunculan yang mempesona di hadapan Zean.

"Kau tidak serius, kan?" Aneira kembali bertanya dengan harapan Zean akan menyerah dan menyudahi keinginan labilnya dalam urusan memilih busana untuk acara pertunangan mereka yang entah bagaimana ceritanya bisa terdampar di butik itu.

Kondisi Zean pulih dengan cepat, karena itu Nathalie tidak ingin membuang waktu lama dan menyarankan kepada mereka agar segala persiapan diselesaikan hari ini juga. Memang lebih cepat lebih baik, tapi rasanya Aneira benar - benar tidak sanggup. Ia menguras terlalu banyak energi sejak pagi dengan berdiri terus seperti ini. Lututnya pegal sekali.

Tapi Zean tetap tak mau tahu. "Kubilang coba model yang lain, Ane.. Aku tidak suka." Zean mengulang lagi ucapannya.

Dan tatapan lelaki itu yang terlihat memperhatikan tubuh Aneira dari atas sampai bawah dengan menggeleng - geleng pelan membuat Aneira mendengus kencang. Ia menggigit bibirnya geram.

"Tidak Zean. Kau pikir mudah? Aku sudah sangat lelah jika harus kembali mengganti gaun untuk yang ke sekian kalinya! Sudahi sekarang dan kita ambil saja. Ini pilihan yang terakhir," ringkas Aneira.

"Benarkah?" tanya Zean kemudian mengalihkan pandangan pada wanita bersurai coklat di sebelah Aneira yang merupakan desainer sekaligus pemilik butik tersebut.

"Mom berkata Anda memiliki koleksi terbaik yang akan cocok dipakai Aneira, karena itu kami ke sini. Apakah hanya ini yang kalian punya?"

"Zean! Astaga..." erang Aneira, melotot dari depan cermin lalu menolehkan kepalanya.

Tingkah laku Zean yang seperti ini ini jelas - jelas merepotkan sang desainer dan juga para asistennya yang terlihat berusaha keras untuk tidak mengecewakan Zean karena dia adalah klien penting.

"Kau membuat mereka tersinggung," ucap Aneira sembari menghela napas dan memutar bola matanya enggan.

Seluruh jajaran gaun pada manekin dan etalase telah hampir Aneira coba satu per satu sejak mereka memasuki ruangan dengan interior mewah dan elemen dekoratif di lantai dua yang memang dikhususkan untuk melayani pelanggan VIP.

My Beast Charming✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang