Bab 14

182 14 0
                                    

Siang ini, Nana akan berpamitan dengan ibu Cha Ji won dan nenek kedai, setelah itu langsung menuju bandara.

Nana dan Cha Ji Won menuruni anak tangga menuju rumah Cha Ji Won.

"eomma, Nana ingin berbicara denganmu!"

panggil Cha Ji won begitu membuka pintu rumahnya.

"oh.. Nana, kamu sudah akan berangkat? Ji Won sudah memceritakan semuanya padaku, yang sabar ya Nana."

Nana tersenyum dan memeluk ibu Cha Ji won,

"terima kasih ahjumma dan ini uang sewa bulan ini."

Nana memberikan amplop pada ibu Cha Ji Won,

"terima kasih juga telah menerimaku dan baik padaku. Aku tidak akan melupakan ahjumma." lanjut Nana dengan Mata yang mulai berkaca-kaca.

“Kalau kamu tidak ingin pergi, janganlah pergi. Menetaplah disini!" Cegah ibu cha ji won.

"tidak ahjumma, aku harus kembali ke Indonesia! Aku pergi dulu ahjumma."

Langkah Nana terhenti dan berbalik menghadap Cha Ji Won yang mencoba menahan air matanya dengan tidak banyak berbicara, 

"Ji Won-ah, sayang-ku! Jaga dirimu baik-baik ya, jangan banyak melawan ibumu. Dengarkan dan bantu ibumu. Aku akan segera menghubungimu begitu sampai!"

Ucap Nana dan memeluk gadis itu.

~~~

Nana membuka pintu kedai bibimbap langganannya,

Nana menghampiri nenek kedai yang sedang duduk santai karena tidak memiliki pelanggan.

“nenek, bagaimana kabarmu belakangan ini?"

"oh,Nana.. baik, kabarku baik-baik saja. kamu.. kamu ingin kemana membawa koper besar seperti itu?"

Tanya nenek kedai begitu melihat gadis ini membawa koper yang cukup besar.

"aku akan kembali ke Indonesia hari ini nek!"

"kenapa mendadak? Apa karena masalah kamu dengan pacarmu itu? makanya kamu kembali ke negaramu?"

Nana tersenyum tipis mendengar ucapan nenek kedai,

"tidak nek, bukan itu! masa kerjaku disini sudah habis, jadi aku harus kembali ke negaraku!"

Nenek kedai menepuk pelan pundak Nana,

"sebelum kamu pergi, makan dulu semangkok bibimbap ya? Kamu tidak perlu membayar, nenek traktir ya."

Tanpa menunggu jawaban Nana, nenek kedai berlalu ke dapur dan mebuatkan semangkok bibimbap kesukaan Nana.

Nana duduk dan menunggu nenek kedai kembali,

Tiba-tiba saja ingatan tentang Min Yoon Gi muncul.

Ingatan saat pertama kali bertemu dan membayarkan Bibimbap pria itu.

"kalau kamu tidak mampu bayar, sana cuci piring dibelakang. Asal kamu tahu saja anak muda, tidak ada yang gratis didunia ini."

"nek, biar aku saja yang bayar. Berapa totalnya beserta punyaku?"

Nana tersenyum kecil saat mengingat Min Yoon Gi yang duduk dengan muka masam menunggu kedatangannya.

Nana ingat hari itu, hari dimana Min Yoon Gi memberikannya tiket.

Nana juga mengingat saat Min Yoon Gi menghampiri dirinya yang sedang duduk sendirian dan memintanya bergadung bersama dirinya dan teman-temannya.

Nana mulai meneteskan air matanya lagi,

Bagaimana bisa dirinya menjadi sangat cenggeng seperti ini. gemerutunya dan menyekak air matanya.

Terlalu banyak kenangan Nana bersama dengan Min Yoon Gi di kedai ini.

"Nana, kamu menangis?"

nenek kedai menghampirinya dan meletakkan mangkok bibimbap tepat didepannya.

"ah, tidak nek, mataku hanya kelilipan debu. Terima kasih makanannya nek."

Ucap Nana berusaha tersenyum lebar pada nenek kedai yang memperhatikannya.

Nenek kedai mengantar Nana hingga depan pintu,

"jaga dirimu ya Nana, jika berkesempatan untuk ke korea lagi, jangan lupa datang ketempat nenek. Aku akan memberikanmu bibimbap lagi."

Nana memeluk nenek kedai dan berkata,

"terima kasih nek, aku pasti akan segera kemari jika aku kembali ke korea lagi."

Tinggalkan commentnya ya chingudeul!
Gomawo.. 😘

Meet You In Seoul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang