25. Ketemu Cowok Sholeh Lagi

42 8 9
                                    

Terkadang sesuatu yang benar tidak harus menuruti kata hati.
+

Hari sabtu, hari yang paling menegangkan sekaligus seru. Hari persaingan antar kelas, yang tadinya teman, bisa menjadi lawan.

"Kelas kita nanti tanding sama siapa?" tanya Zhefa sambil sibuk membagikan makanan kepada teman lelakinya yang akan mengikuti tanding basket.

Dia bertanya pada Hamka.

"Kelasnya Rayyan."

Gerakan Zhefa berhenti, namun dia segera sadar dan melanjutkan aktivitasnya membagi makanan.

"Semangat, ya? Gue yakin kalian nanti bisa." ucap Zhefa tersenyum dihadapan Hamka. Padahal dalam hati Zhefa sedang menggerutu, bahkan mengumpat.

"Semangat buat siapa?" tanya Hamka menaikkan sebelah alisnya, namun matanya menunjukkan sesuatu yang Zhefa sadari.

"Bu-buat kalian, lah. Lo, Radit, Farid, Toni, Bayu, Andra, Indra, Doni." jawab Zhefa dengan gugup.

Hamka tersenyum sinis. "Bukan buat Rayyan?"

Zhefa menundukkan kepalanya. "Dia bukan siapa-siapa gue."

"Gue dan yang lainnya juga bukan siapa-siapa lo. Kenapa semangatin kita?"

Skakmat, namun Zhefa masih bisa menjawab. "Kalian temen sekelas gue 'kan?"

"Rayyan juga temen sekelas lo dulu."

Zhefa mengernyit kesal, lalu dia beralih ke Radit dan memberikannya makanan. Bagiannya memberi makanan hanya pada Radit, Hamka, Doni, dan Toni. Yang lainnya Echa.

Yang ikut lomba lari adalah Zhefa, Adella, dan Chilla. Sedangkan yang laki-laki adalah Fadhil, Andre, dan Yoyo.

"Hamka suka sama lo, Zhefa. Paham ya? Gue harap lo ga kesinggung." ucap Radit yang dekat sama Hamka. Dan Radit juga teman sekelasnya dulu.

Zhefa mengangguk. Lagipula Hamka suka dia memang sudah tersebar di kelas.

"Eh, lo nanti lomba lari 'kan? Semua udah pake baju olahraga, kok lo nggak?" tanya Radit mencairkan suasana.

"Nanti, bajunya ada di loker gue."

"Oohh, oke-oke." ucap Radit sambil mengangguk-angguk.

Tiba-tiba ada yang memanggil Zhefa, lalu menghampirinya dengan larian kecil. "Zhefa, ada kabar buruk!" ucap Fira, dia sudah ngos-ngosan.

Zhefa mengernyit. "Apaan?"

"Lo lari di sesi 1 'kan?"

Zhefa mengangguk.

"Sesi satu lomba lari pertama kali lombanya, Fa!"

Mata Zhefa melotot. "Loh? Gimana, sih? Bukannya lomba basket dulu, ya?"

Fira menggeleng kencang. "Lomba lari sesi 1 perempuan dulu baru laki-laki, habis itu basket kelas X, disusul lomba fashion 3 sesi sekaligus, basket kelas XI, lomba lari sesi 2 laki-laki baru perempuan, lomba voli kelas X, lomba voli kelas XI, lomba lari sesi 3, lomba futsal 3 sesi, lomba lari sesi 3 perempuan baru laki-laki, diakhiri dengan lomba drama." jelas Fira dengan gelagapan.

"Semua jadwalnya beda banget sama kertas jadwal yang dibagi kemarin!" pekik Zhefa menunjukkan kertasnya pada Fira.

"Iya, Fa. Terus lo siap, gak?"

"Ya gimana lagi? Gue bener-bener mau membawa nama baik kelas kita."

Fira menupiskan bibirnya. Jika seseorang bertekad, Fira yakin orang itu akan benar-benar melakukannya, termasuk Zhefa. "Jam 7.30, Fa."

Say Hay Untuk Cogan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang