Changjin - I Am Who

11.1K 828 448
                                    

Dahinya berkerut kala sinar matahari masuk kedalam kamarnya tanpa permisi. Namun, walaupun begitu tak ada niat darinya untuk beranjak dari ranjang empuk itu. Bahkan ia makin mengeratkan selimut yang menutupi tubuhnya mungilnya.

Seseorang yang membuka tirai sebelumnya itu berdecak sebal saat di mungil tidak bangun juga, namun ada perasaan tenang kala melihat wajah damai itu dari yang lebih tua.

Yang lebih muda memilih menghampiri yang lebih tua, ikut berbaring disampingnya. Namun tubuhnya ia condongkan pada si mungil, menatap setiap detail wajah yang menurut nya selalu indah dimatanya.

"Changbin, bangun", tanpa embel-embel 'hyung' atau kakak, suara husky itu membangunkan si mungil lembut.

"5 menit lagi", Changbin, pemuda mungil itu hanya mengubah posisi tidurnya, yang tadinya telentang kini menyamping. Berhadapan dengan si tampan.

"Gak ada yah, lo gamau telat kan", masih berusaha membangunkan seperti biasa, yah memang selama hampir 2 tahun inilah rutinitas mereka.

Bukannya bangun, ia malah makin menyamankan tubuhnya dengan meringkuk dalam selimut, dan mendekatkan tubuhnya pada yang lebih tinggi.

Si dominan mengehala nafas pelan, lalu dengan gerakan cepat menyibak selimut tersebut dan melemparkannya sembarang arah. Setelah itu juga dengan gerakan cepat kini tubuhnya sudah berada di atas Changbin sambil menatap wajah itu lekat.

"Bangun atau gue cium?", Tawar nya sambil memangku tubuhnya dengan kedua tangan disisi tubuh Changbin sebagai tumpuan.

"2 menit lagi", suara parau nya terdengar, namun matanya masih menutup.

"Nantangin?", Sebuah smirk tampan terukir dibibir tebalnya, dan tanpa aba-aba ia menundukkan kepalanya kebawah. Matanya menatap dalam pada benda kenyal yang sedikit mencebir lucu itu.

Cup...

Sebuah kecupan singkat mendarat di bibir Changbin, dan sepertinya berpengaruh melihat pemuda itu mulai membuka matanya perlahan.

Cup....

Lagi, untuk kedua kalinya ia mengecup bibir itu. Dan benar saja, sang pemilik kini membuka matanya lebar.


"Kok pakek cium-cium segala sih", ujarnya kesal, membuat si dominan terkekeh pelan.

"Emang kalo nggak gue cium, lo bakalan bangun?", Tanpa berniat beranjak dari posisinya, ia malah mengusap rambut Changbin pelan dan lembut.

"Tapi gue masih ngantuk", bibirnya mengerucut lucu, membuat sang dominan tertawa gemas.

Cup...

Dan untuk ketiga kalinya ia mengecup bibir manis itu lama, hanya menempelkan nya saja. Awalnya.

Detik selanjutnya, sang dominan menyesap bibir bawah Changbin lalu bergantian bibir atasnya. Kepalanya ia miringkan untuk mencari kenyamanan saat menjelajahi bibir yang selama 2 tahun itu membuatnya candu.

"Hyunjin....", Desis Changbin saat sang dominan -Hyunjin- mencoba masuk kedalam rongga mulutnya.

Tanpa paksaan, Changbin membuka mulutnya dan membiarkan Hyunjin bermain dengan lidahnya. Si mungil mengalungkan tangannya pada leher Hyunjin, dan menekan tengkuk Hyunjin agar pemuda itu semakin menciumnya lebih dalam.

Dua kepala itu selalu berubah arah, ke kanan ke kiri secara bergantian mencari kenyamanan mereka saat menyesap bibir lawan masing-masing. Seperti biasa, Changbin akan dibuat mabuk karena ciuman Hyunjin yang begitu lembut. Begitupun Hyunjin, akan dibuat candu oleh bibir yang paling manis dari apapun baginya.

[1]I Am You (Changjin) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang