Changjin - I Am You (End)

3.4K 249 100
                                    

I'm so sorry, but this part is full of cringe moments. But, sometimes sweet and romantic






Sebuah lenguhan keluar dari bibir tipis itu kala suara alarm yang mengusik tidurnya. Ia ingin sekali mematikan suara memekakkan telinga itu namun berat tubuh seseorang membuatnya sulit bergerak. Mau tak mau ia benar-benar harus bangun, mengingat mereka juga harus melakukan rutinitas sehari-hari mereka setelah 'menikah' hampir satu bulan lamanya.

"Jin...berat ih. Banguuunn..", suara serak khas bangun tidur itu terdengar, sambil menggoyangkan tubuh pemuda yang merengkuh tubuhnya itu ia sesekali menggerutu keberatan.

"Enggak mau..cium dulu", yang lebih muda tak merubah posisinya, malah ia semakin memeluk sang 'istri' erat. Menghilangkan hawa dingin yang menyapu kulitnya.

"Kamu belum sikat gigi..jorok!", Dengan semua tenaga yang ia miliki, ia gunakan untuk mendorong yang lebih muda menjauh darinya. Setidaknya dia harus bernafas dengan baik dipagi hari jika ingin mendapatkan morning kiss.

Sedangkan yang di dorong itu mau tak mau membuka matanya, ia juga sadar jika ia harus berangkat bekerja.

"Ay, aku agak sakit deh kayaknya. Butuh vitamin ini biar semangat lagi", bibir tebal itu merengek sambil kembali ingin menyentuh sang 'istri'. Namun, dengan cepat sebuah tendangan yang cukup membuatnya terjungkal ke lantai ia dapatkan.

"Awwawww!!! Kok main tendang-tendang sih? Dibilangin lagi sakit juga", yang lebih muda memprotes sambil mengelus bokongnya juga kepalanya yang terbentur lantai dingin. Ia lalu segera berdiri sambil menatap memelas pada pasangannya bak anak anjing yang meminta tulang.

"Kamu mah tiap hari ngakunya sakit butuh vitamin, vitamin saliva maksud kamu?!!", Tak peduli dengan wajah cemberut suaminya ia kemudian beranjak menuju kamar mandi, ia butuh dinginnya air di pagi hari agar otaknya bisa bekerja dengan baik.

"Mau mandi ya Ay? Bareengg... sekalian hemat air", melihat pasangannya masuk ke kamar mandi, ia dengan bertelanjang dada dan boxer saja berlari menyusul pasangan nya.

"Terserah", ucap sang 'istri' acuh.

Dan pagi itu, mereka habiskan untuk mandi bersama-sama.






Mereka kini tengah berada di ruang makan, dengan sang suami yang memasak dan sang istri yang memeluk manja dari belakang.

"Kangen masakan bunda deh, nanti pulang kerja mampir kesana mau nggak?", Usul Changbin, yang kini berstatus sebagai 'istri' dari seorang Hwang Hyunjin selama hampir satu bulan ini.

"Boleh, sekalian jenguk anak-anak. Mereka pasti kangen kamu", Hyunjin, yang tengah sibuk membuat telur gulung itu menyetujui usulan Changbin.

"Kamu nanti nggak usah jemput, aku nanti biar Jisung sama Felix aja. Soalnya kan jam pulang kita nggak barengan", Changbin melepas pelukannya dari Hyunjin, lalu ia duduk di kursi. Memilih melihat Hyunjin memasak, seperti yang biasa ia lakukan.

"Iya, nanti aku langsung kesana habis pulang dari kantor. Oh iya, kak Minho tahun ini bisa pulang nggak? Udah berapa lama kita nggak ngumpul bareng ini", Hyunjin selesai dengan masaknya. Ia lalu meletakkan telur gulungnya tersebut di atas meja bersamaan dengan nasi dan lauk-pauk yang ia buat sebelumnya. Setelahnya ia melepaskan apron yang ia gunakan dan duduk di kursi menghadap pada Changbin.

"Nggak tau, nanti coba aku tanya bunda. Kak Minho kayaknya sibuk banget deh sama kerjaannya, bunda bilang pernah sebulan penuh kak Minho nggak ngasih kabar saking sibuknya. Kalo gitu terus, kapan dia nikahnya coba? Segitu nggak maunya dia buat nikah?", Hyunjin tersenyum lalu mengelus punggung tangan Changbin yang berada diatas meja.

[1]I Am You (Changjin) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang