Changjin - Who

2.6K 298 173
                                    

Percayalah, ketika seseorang datang ke kehidupan mu, maka kau akan kehilangan seseorang pula....




He is back.......











Tak jauh beda saat makan malam, keadaan pagi itu sungguh suram. Sarapan sebagai rutinitas mereka tak lagi mereka lakukan saat salah satu dari keluarga kecil itu dibawa paksa oleh dua orang yang mengaku sebagai 'orang tua' namun tak pernah benar-benar menjalankan peran mereka sebagaimana mestinya.

Si pemuda tupai terus terisak sejak ia membuka matanya, matanya membengkak pertanda ia telah menangis begitu banyak di waktu sepagi ini. Tak jauh beda dengan Woojin, ia pun sama terisaknya dengan Jisung, namun ia tak bersuara karena ia tak mau membuat Jisung makin sakit berada dipelukannya.

Sedangkan Hyunjin, Minho juga Chan sedang mencoba menenangkan diri mereka sendiri setelah tadi sempat beradu mulut dengan orang tua Felix.

Chan, yang pada dasarnya adalah adik dari ayah Felix begitu tak habis pikir dengan isi yang ada dikepalanya kakak nya. Ia gila uang, gila kerja, selalu mengabaikan Felix, menganggap Felix hanyalah sampah yang seharusnya ia buang, namun sekarang dengan seenaknya menyeret Felix pergi jauh dari kebahagiaan nya. Chan menggeram kala melihat wajah sedih Jisung juga Felix, ia merasa gagal menjaga mereka.

"Maafin ayah ya Sung, ayah gabisa jaga kalian", ujar Chan dengan perasaan yang amat bersalah, Jisung yang mendengar itu melepaskan pelukannya dari Woojin. Lalu beralih memeluk Chan tanpa mengatakan apapun kecuali isakan demi isakan perih yang keluar dari bibirnya. 

"Jangan khawatir Sung, Felix pasti bakalan balik. Dia sayang lo", Changbin pun sama kalutnya, namun ia tak ingin menambah beban dengan ikut menangis. Setidaknya dia harus bersikap tenang agar segalanya berjalan lancar. Walaupun ia tak tahu seberapa banyak masalah lagi yang menunggu nya.

"Lo juga gak usah khawatir, walaupun gak ada Felix. Kita semua disini selalu ada buat lo, kita keluarga", Minho dengan nada lembutnya mengelus pelan surai pemuda tupai yang sedang menangis itu. Hatinya ikut tersayat melihat salah satu adiknya terluka.

"Makasih semuanya", ujar Jisung parau, ia menampakkan wajah sembab nya dengan tersenyum lebar. Mereka yang melihat itu ikut tersenyum, mereka tau sungguh sulit untuk tersenyum seakan semuanya baik-baik saja.

Perkataan Minho itu diakhiri dengan mereka semua memeluk Jisung, saling mengusap punggung satu sama lain, saling berbisik 'semuanya akan baik-baik saja' satu sama lain, dan saling percaya jika semuanya memang akan baik-baik saja.









"Permisi..... Changbin-- Loh pada kenapa ini?", Seorang pemuda dengan kerutan disisi kedua matanya, masuk kedalam kediaman ChanWoo itu begitu saja seakan itu adalah hal biasa. Yah, memang hal biasa untuk beberapa tahun yang lalu.

Mereka perlahan melepaskan pelukan masing-masing kala suara pemuda yang tak asing bagi mereka, kecuali Hyunjin juga Jeongin dan Seungmin. Ah tidak, Hyunjin kenal pemuda itu. Ia adalah seniornya. Atau lebih tepatnya panutannya.

Manik coklat Changbin melebar kala ia mendapati sosok tampan seorang pemuda yang tengah berdiri dengan senyuman khasnya dengan tangan melambai kearah Changbin.

"K-kak Jinyoung?", Suara Changbin mendadak bergetar saat ia tahu siapa orang tersebut. Sebenarnya bukan hanya dirinya, Chanwoo, Jisung juga Minho menatap nyalang pada pemuda tampan itu.

Hyunjin awalnya berseri-seri kala melihat senior panutannya itu akhirnya kembali, yang ia tahu bahwa seniornya itu mengambil cuti kuliah dan pergi ke Belanda entah untuk apa. Namun, saat mendengar suara Changbin juga merasakan aura aneh di ruangan itu, ia mengurungkan niatnya untuk memeluk Jinyoung dan mengatakan kalau ia adalah penggemar berat seorang Park Jinyoung.

[1]I Am You (Changjin) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang