•••
Jimin buru buru memasukkan ponsel dan membereskan barang barangnya. Taehyung yang ada di depannya mengernyit, bingung.
"Mau kemana?"
"Yoongi dalam bahaya."
"Lalu?"
"Aku harus menyelamatkannya, keparat."
"Tunggu dulu, biar ku tebak. Anak buah Joohyuk Nam? Atau Jisoo Kim?"
"Maybe yes, maybe no. I don't know, Taehyung."
"Kupikir itu jebakan, Jim. Mereka berdua ingin menangkap salah satu dari kalian. I mean, anak buah Joohyuk pasti mencarimu, dan anak buah Jisoo yang mencari Yoongi. Tidakkah kau lihat pria yang di sana itu?"
Kepalanya menoleh waspada pada arah yang Taehyung tunjuk dengan dagunya. Seorang pria, dengan pakaian hitam dan masker putih. Dan Jimin tentu tidak bodoh untuk mengetahui gesture apa yang di lakukannya. Menggenggam erat sebuah pistol di saku dalam jaketnya."Apa rencanamu?"
"Kenapa aku?"
"Mantan detektif kepolisian seharusnya tau bukan apa yang harus di lakukan?"
"Sial. Jangan ungkit itu, Jimin."
"Otakmu lamban, idiot."
"Bukan begitu. Hanya saja, otakku di penuhi oleh Jungkook Jeon akhir akhir ini."
Bola matanya memutar malas. Ayolah, Jimin dalam bahaya dan Taehyung malah memikirkan kekasih hatinya itu. Segera saja, Jimin memukul kepalanya sedikit keras untuk menyadarkannya.
"Ya! Kena—"
"Sekarang bukan waktunya untuk memikirkan Jungkookmu itu, sialan. Pikirkan! Aku harus lolos dari pria itu dan segera mungkin menolong Yoongi!"
Taehyung mendesus. Setelahnya, berpikir keras. Tak butuh waktu lama untuk seorang mantan detektif sepertinya menemukan cara agar lolos dari kejaran pemburu.
"Pergi saja. Sisanya, serahkan padaku."
Dan Jimin, tak perlu berpikir dua kali untuk mengangguk kecil. Ia selalu percaya pada Taehyung, dan Taehyung tak pernah mengingkari apa yang sudah dikatakannya.
•••
'Sial!'
Yoongi masih bersembunyi. Penyusup itu dua orang. Dan Yoongi yakin, itu anak buah Jisoo Kim. Boss nya tak pernah sefrontal ini jika ingin menyerang. Tapi, mungkin saja boss nya itu melakukannya, bukan?
Sekilas, Yoongi mendengar password apartement Jimin di buka. Tunggu—bagaimana orang itu tadi masuk? Lalu, siapa yang baru saja datang? Setaunya, hanya ia dan Jimin yang tau password apartement ini. Atau mungkin—Taehyung?"Oh, hai Jackson, Daniel. Kenapa menyelinap ke apartementku?"
Itu suara Jimin. Dan Yoongi menghembuskan nafasnya lega. Tapi tentu, ia tau ini belum selesai. Karena itulah ia masih tetap berada di tempat bersembunyiannya. Tak melakukan gerakan apapun.
"Boss menyuruh kami melihat apakah kau tinggal sendiri atau tidak. Ayolah, Jimin. Boss kita tidak sebodoh itu."
"I know. And then, kalian menemukan yang kalian cari?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin [my]
Action[COMPLETED] Satu tujuan dalam dua naungan. Satu jiwa dalam dua raga. Satu cinta dalam dua hati. Satu nyawa dalam dua tubuh. "Hanya ada dua pilihan, Kau mati, atau aku mati." "Jika kau mati, aku juga harus mati. Sekarang, pilihannya hanya kita...