"Yoongi, kumohon hentikan! Taehyung itu temanmu!"
Jungkook berteriak teriak untuk menghentikan Yoongi yang masih terlihat sangat bernafsu untuk menghabisi Taehyung. Padahal pria itu sudah babak belur. Yoongi melirik tajam pada Jungkook setelah tangannya mencekik kuat leher Taehyung.
"Cih, teman? Kau bisa teriakkan itu pada si bajingan Kim ini. Dia yang dengan teganya mengumpankan temannya sendiri pada psikopat gila seperti Joohyuk Nam, Jungkook Jeon!"
Pria bermata bulat itu membeku di tempat. Selain karena bentakan dari Yoongi, perkataan Yoongi tidaklah salah sama sekali.
Jungkook sudah tau semuanya. Tentang Yoongi yang seorang pembunuh, tentang Jimin yang juga seorang pembunuh, dan tentang sang kekasih yang adalah mantan detektif yang membantu kedua pembunuh itu. Jungkook tidak terkejut. Karena sang kakak juga seorang pembunuh.
Tentang bagaimana Yoongi bisa ingin menghabisi Taehyung seperti itu adalah karena ia sudah tau. Kalau Taehyung sendirilah yang ternyata sudah mengumpamakan Jimin pada Joohyuk Nam dengan tujuan untuk membebaskan Yoongi dari belenggu pebisnis gelap itu. Tentu, Yoongi pasti senang jika Taehyung membantunya. Tapi, kenapa harus Jimin yang ia korbankan?
"Listen—"
"Aku tidak perlu mendengarkanmu, Kim. Aku sudah melihat kau yang menemui Joohyuk Nam dan menerima uang darinya. Apa arti uang itu lebih besar bagimu daripada Jimin?"
"Tidak. Aku—"
"Kau ingin mengelak?"
"Aku ingin menjelaskan, Yoongi."
"Sudah cukup omong kosongnya, keparat. Apa aku harus membunuhmu?"
"Kau boleh membunuhku. Tapi, asal kau tau saja, aku melakukannya bukan tanpa rencana."
Yoongi terhenyak. Ia melupakan sesuatu. Taehyung bukanlah orang yang melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang dan tanpa memikirkan resikonya. Ia cerdas dan teliti. Segala sesuatu yang ia susun pasti akan berjalan di bawah kendalinya.
Pria pucat itu jatuh terduduk. Menatap Taehyung, meminta penjelasan darinya. Pria yang lebih tinggi tersenyum singkat sebelum meringis. Luka yang Yoongi buat tidak main main sakitnya.
"Aku memang mengumpankan Jimin pada Joohyuk, setelah aku bertemu Jisoo."
Terkejut, tentu saja. Yoongi menatap Taehyung tidak percaya.
"Tunggu dulu, jadi—?"
"Jisoo Kim adalah pamanku, Yoongi. Seorang buronan yang kulepaskan dan membuatku di tendang keluar dari kepolisian. Beberapa hari sebelum kalian datang, Jisoo datang padaku. Meminta padaku jika kalian datang, maka aku harus menyetujui keinginan kalian meskipun rencana kalian adalah membunuh Jisoo. Sehari setelahnya, Joohyuk datang. Menawarkan kebebasanmu dengan syarat memberikan Jimin padanya.
"Aku hampir menolak, tapi, aku ingat perkataan Jisoo untuk mengikuti alur yang Joohyuk buat. Karena hanya itu satu satunya cara untuk mengalahkan Joohyuk itu sendiri. Juga, setelah ku teliti lebih lanjut, kekuatan fisik dan mental Jimin lebih kuat di banding milikmu. Maka, akupun menerima tawarannya."
"Untuk apa ia meminta Jimin padamu?"
"Ada beberapa alasan. Salah satunya, Joohyuk tidak ingin kalian terlibat hubungan asmara sementara dia tidak."
"Hubungan asmara?"
"Joohyuk mantan pacar Jisoo. Entah apa yang membuat mereka berpisah, yang pasti sejak mereka berpisah, Joohyuk selalu ingin lebih unggul di banding Jisoo. Karena itu, ia menginginkan Jimin. Mungkin, psikopat gila itu memberi pilihan pada Jimin untuk menjadi bawahannya atau mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin [my]
Action[COMPLETED] Satu tujuan dalam dua naungan. Satu jiwa dalam dua raga. Satu cinta dalam dua hati. Satu nyawa dalam dua tubuh. "Hanya ada dua pilihan, Kau mati, atau aku mati." "Jika kau mati, aku juga harus mati. Sekarang, pilihannya hanya kita...