Part 10

487 46 3
                                    

Bunyi yang dinanti-nantikan setiap siswa akhirnya tiba. Dering bel pertanda sekolah usai, bergema nyaring di setiap sudut sekolah. Taehyung pulang terlebih dahulu, sedangkan Jungkook menungguku di taman belakang sekolah, seperti yang sudah dijanjikan. Sementara aku sedang mengikuti rapat organisai.

***

Dua puluh menit yang membosankan di ruangan rapat akhirnya selesai. Aku tak mengira jika rapatnya akan selama itu. Aku begegas, berjalan secepat mungkin, tak sabar ingin menemui Jungkook.

Aku tiba di depan gerbang taman. Dari tempatku berdiri, aku dapat melihat Jungkook yang sedang duduk menungguku di bangku taman di bawah sebuah pohon besar. Ia tersenyum. Aku membalas senyuman itu.

Sesaat kemudian aku sudah duduk di samping Jungkook.

"Maaf telat! Soalnya ada banyak hal yang harus dibicarakan."

"Tidak apa-apa."

Rasa gugup sepertinya menghampiri kami berdua. Masing-masing diam. Kulirik Jungkook yang memandangi langit biru. Sekarang kualihkan pandang ke sekitarku. Dan kini aku tak kuasa menikmati cantiknya alam yang disajikan di taman sederhana sekolahku. Kunikmati keindahan dan ketenangan di taman itu. Di sekelilingku terlihat bentangan rumput hijau, dihiasi bunga-bunga nan indah. Kupandang ke atas, terlihat langit biru yang bersih disinari cahaya matahari yang cerah. Angin sejuk mengalun lembut, meniup helaian rambutku dan menyejukkan sekujur tubuhku. Aku merasa sangat nyaman.

Kemudian Jungkook memecah keheningan.

"Di sini sangat tenang."

"Hem" Aku mengangguk.

"Sora?"

"He’m?" Aku beralih menatapnya.

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan dengan kau."

"Apa?" Aku sedikit gugup.

"Sebenarnya.. Aku.." Jeda sesaat. "Aku suka kau Sora.."

Aku diam. Hening. Jantungku berirama. Irama itu membuatku ingin melompat, menari, berteriak. Aku begitu bahagia.

"Sora.. Apa kau menyukaiku?"

Aku masih diam.

"Eh.. Tidak apa-apa jika kau tidak suka. Tidak masalah. Aku tidak akan memaksa.."

Aku tersadar. "Tidak! Bukan itu.." Aku kembali diam. Ingin menangis, karena begitu bahagia. Kucoba menguasai diri, dan berusara. "Sebenarnya, aku juga menyukai kau Jungkook."

"Benarkah? Kau yakin? Bukan karena kasihan kan?" ucap Jungkook mengerutkan dahinya.

"Aku menyukai kau Jungkook." Aku memperjelas ucapanku.

"Kalau begitu, bersediakah kau menjadi kekasihku?" ucap Jungkook kemudian menarik keluar setangkai bunga mawar putih yang sedari tadi ia sembunyikan di balik punggungnya.

Aku tersenyum. "Aku bersedia. Dengan senang hati." ucapku dengan senyum paling manis.

"Benar?!"

"Ya!" Aku mengangguk.

"Terima kasih! Boleh aku peluk?"

Aku mengangguk. Dan tangan Jungkook segera memelukku. Aku membalas pelukan. Dadanya yang hangat. Aroma farfumnya begitu khas. Aku merasa nyaman bersamanya.

---

Acieee haha jadian nih,

Votee :) thx

The End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang