~mohon maaf.. di bab ini panjang dan seidikit membosankan -_-" humm atau sangat membosankan.. tapi saiia harap jangan kapok untuk membaca cerita saiia :"3~
POV AUTHOR
Vampir berambut merah memikul tanggung jawab yang besar atas pulau yang ia pimpin dan bersama rakyat nya. Pangeran vampir membuka kamar, entah kenapa ia ingin sekali menemui gadis dalam kamar itu..
Gadis terpasung itu berbalut slimut memandangi bulan dari jendela kaca besar. Mendengar suara pintu terbuka, gadis itu berpaling melihat kearah sumber suara.
"Saeko?"
"..."
Langkahan Saeko lebih cepat.. ia mendekat ke gadis itu dan.. langsung memeluknya.. pelukannya itu seperti orang yang sudah lama tidak bertemu.
Tidak. Pelukan itu seperti pelukan perpisahan.
"Kamu kenapa?" Tanya gadis itu heran, nada nya lembut..
"Gak papa.. pengen aja..."
"Ihh manja.." Naima berusaha melepaskan pelukan itu
"Tetap begini.." Saeko malah semakin mempererat pelukannya.
"Kamu ada masalah?" Naima mengelus kepala Saeko. Tentu saja ia membalas pelukannya
"Aku sayang kamu" heleh.. tiba2 ngomong gini.. dasar pangeran aneh!
"..." wajah Naima merahhhh.. aww...
"Aku pergi dulu yaa.." Saeko melepaskan pelukannya.. ia menatap wajah Naima
"Kamu gak mau minum?" Tawar Naima.. karena gak biasanya tuannya seperti ini
"Enggak.." tiba2..
*cup
"Aku cuma mau ini aja.." lalu Saeko pergiCiuman kilat itu membuat Naima... aw...kamu taulah... cwe bakal deg degan baget.. sudah pasti mukanya merah.
***
"Amankan para vampir muda.." ucap Vampir yang memimpin barisan depan.
Suasana pulau mencekam.. para vampir semua bersikap tenang. Tenang namun. Hum.. yaa seperti air.. diam2 berbahaya.
Di sekeliling pulau semua vampir berjaga. Clan Vamsia berada di titik2 tertentu. Sebenarnya pemimpin garis depan di clan Vamsia adalah Conan, namun yaa kalian taulah Conan lagi di culik.
Saeko berdiri di atap menara kerajaan.. menara itu bangunan paling tinggi di pulau ini. Ahh biar aku jelaskan sedikit tentang pulau ini. Pulau ini lebarnya sekitar 10 stadiun sepak bola.. yaa segitu saja.. kecilkan.
Mata vampir yang tajam di tambah pendengaran tajam vampir darah murni. Itu kelebihan Saeko.
Angin berhembus kencang, langit menjadi gelap, inilah kekuatan Demontur, bahkan dapat mengubah cuaca. Saeko menutup mata dan menikmati semua ini. Saat ia membuka mata
"Mereka datang" bisik Saeko
Di bagian pantai, dimana tempat gerbang portal berada. Demontur berdatangan menggunakan jet sky. Wah.. seram.
Saeko masih tenang namun sangat waspada. Ada banyak yang di pikirkannya. Ini akan menjadi perang besar.
Oke kita beralih ke pantai. Para demontur turun mereka melesat mencoba menginjakkan kaki ke pulau.. beberapa demontur seketika lenyap menjadi abu. Vampir2 yang berjaga di sekeliling pantai tersenyum miring.
"Hati2 pulau ini sudah di pasangi pagar!" Teriak seorang wanita dari salah satu demontur.
"Hancurkan!!!!"Semua pasukan demontur menyerang menggunakan sihir..
KAMU SEDANG MEMBACA
Slave Prince Vampire
Fantasy[15+] Naima seorang gadis berumur 16 tahun nyaris bunuh diri dari atap gedung sekolah. Namun ia malah berakhir di sebuah gudang yang penuh dengan gadis lainnya, keadaan mereka saat itu di rantai. Lalu datang seorang vampir berwajah tampan membawa Na...