20. Mengubah dan Kremasi

217 14 2
                                    

Hy saiia Author.. mohon maaf jika terlalu lama.. kali ini sedikit panjang.. sebanyak 1860 kata :"v maaf kuen. Semoga kalian tidak bosan.. dan siap menerima kanyataan cerita :"v.. selamat membaca ♡

"Ikat saja dia di ranjang itu... pastikan kondisi nya terlentang tanpa bergerak." Titahku kepada Fany dan Conan
"Aku akan mengeluarkan racun ku dulu."

Sebuah gelas emas besar yang usianya beratus ratus tahun..  ku isi dengan darahku.. aku melukai lengan ku. Darah menetes masuk ke dalam gelas, hingga gelas itu penuh. Aku membacakan sebuah mantra, mantra khusus untuk membuat vampir baru.

Ku buka sedikit cancing baju Naima di bagian dadanya, di bawah lehernya ku beri tanda atau bisa kalian sebut mantra tertulis, aku menulisnya dengan kuku ku hingga berdarah.. bentuknya seperti huruf 'X' tapi dengan garis ganda, dan ada segitiga kecil di tengahnya.

Setelah itu.. aku memberi tetesan darah langsung dari dari jariku yg kulukai.. itu bukan darah biasa.. itu juga bercampur racun. Jika dia dalam kondisi sadar, pasti Naima sudah teriak.

"Gmm" ada guncangan ditubuh Naima saat aku meneteskan darah itu.
"Aaaaaaaaaa" lalu ia terbangun, duduk dan  diiringi teriakan.

"Tahan kepala nya. Dia harus minum darah ini" titah ku.

Conan dengan sigap menahan leher Naima, sedangkan Fany menjaga ikatan tali agar tetap kokoh, Silvi menahan kaki Naima yg terus meronta.

Aku memberi minum Naima melalui gelas emas, beberapa kali dia memuntahkannya karena teriakan nya itu. Aku sampai bingung.. hingga ku bisikkan

"Nai, kita akan hidup abadi.. tenanglah.. aku akan membuatmu selalu bahagia"

Teriakan dan rontaan Naima perlahan memudar. Aku menatap matanya yg kosong itu. Air mata keluar membasahi kedua pipinya.

"Tolong, akhiri semua rasa sakit ini.." pintanya dengan suara serak

"Kalau begitu, minumlah" seraya meminumkan darah dalam gelas emas.

Lalu aku mengigit lehernya, dan mengisap sedikit darahnya. Dia meminumnya hingga habis.. perlahan nafasnya mulai menghilang, tubuhnya kini melemas. Aku menidurkannya perlahan lalu aku menutup matanya yg masih terbuka.

"Dia menemui ajalnya?" Tanya Conan

"Iya" jawabku

"Apa kemungkinan ada kegagalan?" Tanya Fany

"Jika dalam 3 hari dia tidak bangun. Berarti itu gagal" jelasku

"Apa yang terjadi kalau dia bangun?" Susul pertanyaan dari Silvi

"Dia akan mengamuk karna shock, kehausan, apabila dia punya kekuatan besar, benda di sekitarnya bisa rusak." Jelasku lalu pergi

***

"Ayah, bunda... aku membuat clan kita bertambah satu" ucap ku di depan singgahsana mereka berdua

"Jangan sembarangan" elak ayah

"Itu lebih baik, dari pada kau mencintai manusia?" Tutur bunda dengan senyuman.

"Bukannya dia punya tawaran dari kerjaan Victor, putri kerajaan di san-"

"Terserah anak kita.. yang penting dia bahagia"

"Terimakasih, ayah bunda.." ucap ku lalu pergi.

Aku menaiki anak tangga satu persatu, anak tangga yg begitu panjang. Karena tangga ini anak membawaku ke puncak menara. Hingga aku tiba di puncak menara, aku melihat gadis berambut panjang berwarna merah keterpa angin.. rambut itu berkibar dengan indah. Lalu gadis itu berbalik.

Slave Prince VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang