Bab 9

163K 10.4K 309
                                    

Selamat Membaca










Hari ini genap tiga minggu Dira tinggal dirumah Azka dan selama hampir satu bulan ini hubungan mereka bisa dikatakan semakin bertumbuh baik.

Semenjak kejadian ice cream Daffa tempo hari Azka dan Dira menjadi semakin dekat.
Kini tugas Dira bertambah, definisi melayani Azka tidak hanya menyiapkan keperluan makanan laki-laki itu tapi kini bertambah menyiapkan pakaian kerja diwaktu pagi dan menyiapkan bekal makanan ringan untuk dibawa ke kantor setiap harinya.

Dira sebenarnya tidak keberatan dengan itu semua jika saja telinganya tidak mendengar bisik-bisik dari asisten rumah tangga Azka yang membuat telinganya panas.

Dia ingin marah namun setelah dipikirkan kembali semua juga percuma, Dira sendirian tidak akan pernah menang melawan mereka yang jumlahnya cukup banyak.

Jadi gadis itu memutuskan untuk menghiraukannya saja, toh selama ini yang memberikan dia gaji adalah Azka dan sepertinya laki-laki itu baik-baik saja dengan kehadirannya dirumah ini.

"Bunda ayo!" seru Daffa sambil menarik-narik tangan Dira.

"Ehh.. iya sayang ayo." Jawab Dira sambil menggandeng tangan Daffa untuk turun kelantai satu tepatnya kearah kolam renang karena anak itu merengek ingin bermain air bersama Dira.

Dan sejujurnya juga Dira baru mengetahui jika Azka memiliki kolam renang pribadi dibalik dapur rumahnya.

Selama tiga minggu ini Dira memang belum sempat berkeliling dirumah Azka karena kesibukannya mengurus Daffa dan melayani Azka.

Jadi dia sangat bersemangat saat Daffa mengajaknya bermain air, kebetulan sekali dirinya sudah jarang berenang akhir-akhir ini padahal renang adalah salah satu kegiatan favoritnya dikala bosan.

Biasanya dia akan datang ke kolam renang umum dan berenang disana sampai puas lalu pulang tapi menyadari jika rumah Azka memiliki kolam renang pribadi membuat Dira memastikan jika tempat favoritnya dirumah Azka adalah kolam renang yang luas ini.

Ada dua jenis kolam disini, yang satu sepertinya Azka memang sudah menyiapkannya untuk Daffa karena kolam itu berukuran kecil dan tidak dalam sama sekali bahkan tinggi debit air itu hanya setungkai kaki Dira, rupanya Azka benar-benar mengutamakan keselamatan anaknya.

Dan kolam yang satu lagi cukup dalam seperti kolam renang untuk orang dewasa pada umumnya, Dira jadi tidak sabar ingin menyeburkan dirinya disana dan merasakan segarnya air itu.

Namun terlebih dahulu dia harus menemani Daffa bermain dulu, sekitar satu jam Daffa dan Dira bermain air dikolam berukuran kecil itu sampai anak itu mengeluh lelah dan ingin menyudahi acara bermain airnya.

Dira meminta pengasuh Daffa untuk mengurus keperluan anak itu sementara Dira ingin mencoba berenang dikolam renang tadi. Siang ini Dira hanya memakai kaos polos berwarna hitam dengan ukuran besar dan celana pendek putih diatas lutut.

Gadis itu berani memakai pakaian seperti itu karena memang Azka sedang tidak ada dirumah, laki-laki itu bilang dia sedang ada pertemuan penting dan akan pulang malam.

Jadi Dira dengan bebasnya memutari kolam renang itu beberapa kali, enak sekali jadi orang kaya, kolam renang pun punya sendiri. Cibirnya dalam hati.

Sedangkan Azka sendiri setelah turun dari mobil dia langsung berjalan memasuki rumahnya dengan kesal. Pertemuan penting untuknya diundur begitu saja oleh salah satu rekan kerjanya, bagaimana mungkin orang itu mengundurnya begitu saja tanpa merundingkannya dulu dengan dirinya.

Azka baru saja akan menaiki tangga menuju lantai dua jika suara percikan air dari kolam renang tidak terdengar ditelinganya. Siapa yang berani-berani nya berenang dikolam renang pribadinya tanpa seizin darinya.

Mas SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang