Bab 10

178K 10.4K 341
                                    

Selamat Membaca










Sejak insiden ciuman di kolam renang itu Dira benar-benar menghindari Azka semalaman, gadis itu masih cukup malu dengan apa yang telah terjadi diantara mereka berdua.

Sementara Azka hanya terkikik geli didalam hati, gadis itu lucu sekali. Jelas Azka mengerti jika Dira tengah menghindar dari dirinya.

Puncaknya adalah pagi ini, saat turun bersama Daffa ke ruang makan dirinya tidak melihat Dira sama sekali. Saat bertanya kepada salah satu asisten rumah tangganya, mereka menjawab jika Dira berangkat pagi-pagi sekali karena ada acara dikampusnya.

Dan sontak saja Azka teringat dengan jadwalnya hari ini, kemarin Bambang mengirim pesan kepadanya jika hari ini tepatnya jam sepuluh nanti dia akan menjadi pembicara di acara seminar dikampus Dira.

Azka tersenyum misterius ditempatnya lalu laki-laki itu menatap sang anak yang terlihat ogah-ogahan makan karena bundanya tidak ada.

“Daffa.” Panggil Azka sambil tersenyum manis ke arah sang anak.

Daffa hanya menolehkan kepalanya kearah sang papa.

“Daffa mau ketemu bunda cepet-cepet nggak?”

“Mau.” Jawab Daffa sambil menganggukkan kepalanya antusias.

“Kalau gitu habis makan Daffa minta tolong mbak ganti baju yang rapih ya, nanti Daffa ikut papa.”

Daffa kembali menganggukkan kepalanya lagi namun kali ini anak itu sambil berusaha turun dari kursinya dan berlari kearah dapur sambil berteriak.

“Mbakk.. Dapa disuluh ganti baju lapi sama papa!” sementara Azka kembali melanjutkan makannya sambil tetap tersenyum seperti orang bodoh.

***

Dan saat jarum jam sudah berada di angka sepuluh disinilah Azka berada, di parkiran kampus tempat Dira kuliah.

Daffa sudah dia suruh untuk membeli ice cream bersama salah satu pengawal Azka sambil menunggu acaranya selesai.

Azka menunggu salah satu panitia yang mengatakan akan menjemputnya tadi, dia datang sendirian hanya ditemani beberapa pengawalnya.

Awalnya Bambang yang seharusnya menemani dirinya namun laki-laki itu tiba-tiba mengelus sakit kepadanya dan meminta izin cuti untuk sehari. Dan Azka mau tidak mau tetap memberikan Bambang izin.

Tidak lama setelah itu ada dua orang yang mengetuk pintu kaca mobilnya, Azka merapikan sedikit jasnya dan keluar sambil tersenyum membalas senyum sopan yang dua mahasiswa itu lemparkan.

“Saya Dirga pak, ketua BEM fakultas ekonomi sekaligus ketua pelaksana acara ini.” Dirga memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya kepada Azka.

“Saya sudah banyak mendengar kamu melalui dekan kamu.” Azka menjawab sambil menjabat tangan Dirga dan bergantian dengan teman cowok itu yang berada disampingnya.

“Mari pak, lewat sini.”

 

***

Azka kini sedang duduk diruang tunggu, laki-laki itu menunggu jamnya untuk dipanggil keatas panggung. Azka berada diruangan itu sendirian, dua pengawalnya sedang menunggu diluar ruangan.

Tidak beberapa lama setelah itu ada yang mengetuk pintunya, Azka yang sedang membaca majalan pun menolehkan kepalanya kearah pintu yang dibuka. Disana Azka melihat Dira sedang membawa nampan berisi makanan dengan satu temannya lagi.

Really?

Dikampus pun gadis itu masih mengurusi makanan?

Apakah tidak ada tugas lain yang diberikan kepada gadis itu selain bagian konsumsi.

Mas SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang