"jangan teriak, nanti pada bangun"
"kok kamu bisa disini!?" tanya ku sambil menjauh padahal sudah ada meja di belakang ku.
"nginap, bareng sama zidan" ucapnya sambil menuang air ke gelas, seperti rumah miliknya saja.
"laper ga?" tanyanya, aku langsung menggeleng, tapi perutku tiba-tiba bunyi.
"duduk disitu, gue juga laper" dia menunjuk bangku dekat meja makan, menyuruhku untuk duduk.
aku langsung duduk, sambil merhatiin danar.
kenapa dia tau tempat barang barang di simpan?cuma beberapa menit, dia udah bawa mangkuk sama dua sendok garpu.
"makan" suruhnya
aku bingung, cuma ada satu mangkuk gimana cara makannya.
"berdua?" tanyaku
"yaiya, kenapa ga mau?" tanyanya lagi
aku menaruh sendok, malas untuk makan bukan karna makan berdua tapi malas makan bersama danar.
"gue ga boong, tadi beneran hujan" ucap dia tiba-tiba
hujan apanya, orang halaman kering begitu gaada basah basahnya, kesal aku lama lama.
"ga hujan" jawabku sambil memainkan sendok
"hujan, disini" kata dia sambil tetap nunduk melihat ke arah mangkuk mie
dia kenapa sih?
"kamu kenapa?" tanyaku
terus tiba-tiba dia langsung mencuci mangkuk padahal mienya masih ada
"tidur sana, biar gue yang cuci" katanya lagi
aku langsung jalan ke arah tangga tapi pikiran ku masih ke arah dia, danar selalu aneh dan aku ga pernah paham apa maksud dia.
DANAR
©iniguee